27 March 2010

Mungkin saja Anda bisa meraih apa yang selama ini Anda inginkan dengan menempuh risiko baru yang dapat memberikan tantangan yang berbeda. Berikut adalah beberapa risiko dalam berkarier yang bisa Anda coba. Meskipun demikian, pertimbangkan baik-baik sebelumnya, sebelum memutuskan untuk melaksanakannya.

1. Kembali Sekolah
Memutuskan dan berusaha untuk mengumpulkan sejumlah uang agar bisa meneruskan sekolah atau mengambil kursus sesuai dengan bidang yang Anda butuhkan, memang bukanlah hal yang mudah. Berbagai macam faktor perlu Anda pertimbangkan, misalnya bagaimana dengan kondisi keuangan keluarga.

Jadi, yang pertama harus Anda pahami adalah tujuan akhir yang ingin Anda wujudkan, apa yang ingin Anda raih dengan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Berikutnya, pertimbangkan kemungkinan untuk memperoleh kemudahan di tempat kerja, atau meminta izin keluarga untuk mempermudah proses belajar Anda.

2. Pindah Bekerja
Cukup banyak orang yang mengeluh atau mengaku kurang menyukai pekerjaannya, tapi tetap memaksakan diri untuk bekerja setiap hari, hanya karena uang. Hal tersebut mengakibatkan ketidakbahagiaan dalam bekerja, terutama jika pekerjaan yang ditekuninya tidak sesuai dengan minat dan harapannya. Tidak ada yang dapat menghindarkan diri dari kemungkinan kehilangan pekerjaan. Jadi, ada baiknya jika Anda tetap berusaha untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan harapan Anda, agar Anda dapat semakin bersemangat dalam bekerja.

3. Kurangi Beban
Jika atasan terus-menerus menambah pekerjaan yang harus Anda tangani, pastikan bahwa pekerjaan yang ditambahkan tersebut tidak akan membuat Anda menjadi kesulitan menyelesaikan pekerjaan rutin yang memang harus selalu Anda kerjakan.

4. Membuka Usaha
Semakin banyak orang yang lebih memilih untuk memulai usahanya sendiri. Keinginan mereka untuk memimpin usaha tersebut, menumbuhkan keberanian dalam diri mereka untuk melepaskan diri dari kenyamanan menerima gaji, asuransi kesehatan dan pensiun.

Tak hanya sekadar keberanian saja yang diperlukan dalam membangun usaha. Anda perlu mempertimbangkan banyak hal, seperti mengambil asuransi kesehatan pribadi, menabung, dan memperluasjaringan, sementara Anda masih tetap bekerja di tempat bekerja Anda yang sekarang •
Apa yang perlu Anda dan suami lakukan untuk membangun kebiasaan keuangan yang baik?

Banyak faktor yang berpengaruh dalam kelangsungan hidup keluarga. Salah satunya adalah faktor uang yang juga berpengaruh terhadap berbagai faktor lain. Agar masalah uang tidak berkembang dan menimbulkan kerusakan, ikuti beberapa langkah berikut bersama suami.

1. Bersama mengambil Keputusan. Akan lebih efektif jika Anda dan suami bersikap lebih serius dalam mempersiapkan masa depan dengan memulainya, sekarang juga, sesuai dengan apa yang telah Anda miliki selama ini. Untuk itu, pikirkan dan diskusikan bersama, apa saja yang perlu Anda lakukan bersamanya.

2 Ajak Bersama Membangun Masa Depan, suami untuk membicarakan dan mempersiapkan masa depan. Misalnya dengan mengusahakan untuk menyisihkan uang pada akhir hari untuk digunakan besok, dua hari kemudian, tiga hari kemudian, dst., dan setiap kali ingin membeli sesuatu. Lama-kelamaan Anda dan suami pasti sudah bisa mengumpulkan sejumlah uang untuk ditabung dan kemudian digunakan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat, seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, berangkat haji, dll.

3. Jika berkomitmen, Anda dan suami sama-sama lebih mendahulukan kepentingan bersama, maka Anda dan suami tidak akan tergoda mengeluarkan uang untuk hal-hal yang kurang perlu, sehingga Anda dan suami dapat lebih mudah menyisihkan uang untuk ditabung. Misalnya dengan cara, sama-sama berjanji bahwa Anda dan suami akan menyisihkan 10% dari uang yang diperoleh untuk ditabung, dan baru menggunakan sisanya untuk memenuhi keperluan harian.

4. Anda dan suami perlu bersama-sama mempelajarinya. Tapi dari mana Anda dapat mempelajarinya? Selain belajar dari pengalaman sehari-hari, tetaplah meningkatkan dan memperluas wawasan dengan membaca dan bertanya atau berkonsultasi kepada ahli keuangan yang terpercaya.

5. Bersama Memulai Tidak perlu menunda hingga hari gajian atau bonus untuk memulainya. Mulailah sekarang juga dengan terus meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri Anda dalam mengelola apa yang telah Anda miliki.

Pikirkan, apa saja yang pernah Anda dan suami ketahui mengenai uang untuk menemukan titik lemah yang perlu diperbaiki, demi untuk meningkatkan kondisi keuangan keluarga. Konsep yang ada dalam pikiran Anda dan suami mengenai uang akan sangat menentukan kebiasaan keuangan yang diterapkan sehari-hari. Pertimbangkan, apakah konsep-konsep tersebut perlu diperbaiki, atau bahkan dihilangkan? •
Bagaimana Mengatur Keuangan Rumah Tangga? Berikut Tips untuk berhemat dan menekan pengeluaran rumah tangga:

-Berbelanja bahan pokok sekaligus di awal gajian, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, garam, deterjen dan kebutuhan lain yang bisa bertahan sebulan. Belanjalah di pasar induk atau grosir karena akan lebih murah daripada membeli eceran.

-Untuk keperluan seperti daging, ayam, ikan, telur dan bumbu dapur, belilah sekaligus sepekan sekali dan simpan di kulkas

-Jangan membuang kemasan minyak, sabun, deterjen dan sebagainya. Untuk bulan berikutnya, Anda tinggal membeli isi ulang sehingga lebih murah.

-Daur ulang. Secara teratur bersihkan rumah dan kumpulkan barang-barang yang bisa dijual di tukang loak

Popular Posts