19 February 2013

Piutang 
adalah tuntutan (claims) terhadap pihak tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk Kas selama kegiatan normal perusahaan. Klaim timbul karena berbagai sebab. misalnya penjualan secara kredit, pemberian pinjaman kepada karyawan, porsekot dalam kontrak pembelian, porsekot kepada karyawan, dll. Tidak semua klaim tersebut di sebut sebagai piutang.
Berikut ini beberapa bentuk klaim antara lain klaim terhadap kelebihan pembayaran pajak, klaim terhadap perusahaan angkutan atas barang-barang yang rusak atau hilang dalam perjalanan, klaim ganti rugi terhadap perusahaan asuransi, piutang terhadap pemesan saham, piutang penghasilan yaitu penghasilan yang sudah terjadi tetapi belum diterima, bunga yang masih harus diterima, sewa yang masih harus diterima, dll.
Jenis-Jenis Piutang
Piutang Dagang (Account Receivables) yaitu piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Bila piutang timbul dari penjualan asset perusahaan, pemberian pinjaman kepada pihak tertentu maka piutang tersebut tidak termasuk golongan piutang dagang
Wesel Tagih yaitu Piutang yang secara formil didukung oleh penjanjian untuk membayar secara tertulis (Notes Payable)
Piutang non dagang yaitu piutang yang timbul akibat penjualan asset, pemberian pinjaman kepada pihak tertentu. Misalnya pinjaman karyawan.
Penyajian Piutang dalam Neraca
Penyajian piutang dalam neraca harus tetap menyajikan jumlah bruto piutang karena piutang yang tak dapat direalisasikan hanya berdasarkan taksiran. (Prinsip Akuntansi Indonesia 3.1 Pasal 9). Harus dipisahkan secara jelas antara piutang dagang, piutang karyawan dan piutang lainya. Apabila suatu perusahaan mempunyai hubungan jual beli dengan suatu pihak, sehingga terdapat piutang dagang dan juga utang dagang atau utang lainnya, penyajian dalam neraca tidak boleh dokompensasi akan tetapi harus dinyatakan secara terpisah.
Mencatat Piutang
Dalam sistim akuntansi manual, piutang dicatat oleh bagian khusus yang menangani piutang. Pada sistim akuntansi komputer umumnya pengembang menyerahkan tugas tersebut kepada komputer sehingga bagian piutang cukup melakukan verifikasi untuk menjamin validasi catatan yang dilakukan komputer.

Laporan Piutang

Piutang ( Account Receivable ) adalah salah satu informasi penting bagi perusahaan. Perusahaan tertentu misalnya perusahaan jasa biasanya menyebut dengan pendapatan yang masih harus diterima, Lembaga pendidikan tinggi menyebut Tunggakan uang kuliah dll. Sesungguhnya hal itu hanyalah penyesuaian nama sesuai jenis usaha.
Bagaimana mendapatkan informasi piutang dengan cepat?…
Dalam akuntansi manual pengolahan informasi piutang merupakan pekerjaan yang menuntut sumberdaya yang prima dalam menjalankan proses akuntansi yang cukup rumit. Mencatat timbulnya piutang dan menghapus piutang merupakan pekerjaan duplikasi dari beberapa unit dalam organisasi. Apalagi tanggung jawab pada masalah ini cukup berat karena menyangkut harta perusahaan yang diharapkan dapat diterima dalam bentuk uang pada waktu yang ditentukan. Kelalaian dalam pengolahan piutang dapat menimbulkan hal yang fatal yang berpotensi mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian.
Dalam sistem akuntansi komputer berbasis database, sebagian besar pekerjaan tersebut diambil alih oleh komputer, sehingga pengolahan piutang jauh lebih mudah dimana bagian piutang secara elektonik menerima informasi piutang berdasarkan pengolahan yang dilakukan komputer dari sumber-sumber terkait.
Tiga Fungsi utama dalam organisasi yang mengaplikasikan sistem akuntansi komputer yang secara automatis terlibat dalam pengolah informasi piutang adalah :
Pembuatan Invoice : Mencatat timbulnya piutang dan
Penerimaan kas : Menghapus piutang
Memorial : Penyesuaian piutang terhadap hal yang tidak ditangani oleh fungsi penerimaan kas.
Pada saat pembuatan invoce komputer mengirimkan idendifikasi transaksi berupa nomor invoice ke buku piutang beserta total transaksi yang dicatat pada buku piutang dalam posisi debet. Informasi lainnya akan diperoleh melalui SQL sehingga tidak perlu dicatat ulang.
Saat mencatat penerimaan kas dengan cara berlawanan komputer mengirimkan indentikasi berupa nomor penerimaan kas beserta jumlah yang diterima dengan posisi kredit dengan menunjukan Nomor Invoice yang dilunasi sehingga secara langsung, data tersimpan dalam posisi debit dan kredit. Bila total debit dan kredit mencapai nilai 0 (nol) komputer memberi tanda pada transaksi tersebut bahwa transaksi telah lunas sehingga tidak ditampilkan lagi pada buku piutang.
Dalam kondisi lain, Kas diterima lebih dulu dari terjadinya transaksi sehingga tidak dapat mengirimkan informasi (untuk invoice yang mana) ke buku piutang karena transaksi yang dilunasi belum diketahui. Sehingga transaksi ini dicatat pada rekening pendapatan diterima dimuka pada posisi kredit. Selanjutnya bila transaksinya terealisasi maka akan terdapat dua informasi yaitu informasi pendapatan diterima dimuka disisi kredit dan informasi piutang di sisi debet. Hal ini ditangani dengan memorial Kredit yang mengkredit piutang dan mendebet pendapatan diterima dimuka.
Selanjutnya mari kita tinjau beberapa laporan mengenai piutang berikut ini :

Pada tampilan visual laporan piutang dapat piutang atau transaksi secara keseruhan baik semua pelanggan maupun pelanggan tertentu. Informasi diambil secara langsung secara elektronik dari file transaksi sehingga informasi piutang yang ditampilkan selalu uptodate sesuai transaksi yang dicatat ke sistem komputer oleh bagian terkait.

Bila ingin mendapatkan informasi piutang dalam bentuk grafik, hal itu adalah pekerjaan komputer, sehingga dapat diperoleh dengan mudah dalam hitungan detik. 
Kami memanmpilkannya dalam bentuk gabungan dengan hutang dagang dan beberpa option bentuk grafik, bahkan divisual ke lembar kerja excel.

Selanjutnya bila anda ingin menampilkan dalam bentuk laporan tercetak anda juga tinggal click tombol export, report segera di krim ke lembar kerja Excel sesuai dengan option yang telah anda tentukan.
Informasi yang ditampilkan pada laporan piutang adalah sesuai dengan kondisi saat di print-out dan secara langsung dipengaruhi oleh transaksi yang sedang diproses. Hal inimemungkinkan informasi yang diperoleh akan berbeda dengan informasi yang diprint-out berikutnya.
Bengkel Perut Restaurant adalah rumah makan cepat saji dibelakang kampus GunadarmaDepok. Setiap harinya menjual makanan paling enak dan terjangkau buat mahasiswa Gunadarma, pelanggannya kebanyakan pelajar dan mahasiswa. Lingkungan Bengkel Perut terdiri dari elemen luar yang berinteraksi dengan sistem seperti pelanggan, dan pesaing lain. Bengkel Perut memiliki counter depan tempat pelanggan memesan makanan, dan pintu belakang dimana bahan makanan dari supplier dikirim. Gambaran sistemBengkel Perut seperti di bawah ini :










 







Gambar1.0 Sistem di Bengkel Perut Restaurant

Sistem Informasi Persediaan Bahan Makanan di Bengkel Perut dimulai dari pembuatan data Stok Bahan Makanan yang disuplai oleh supplier. Kemudian pelanggan yang datang memesan makanan akan dicatat pesanannya oleh petugas Counter. Catatan order diterima oleh petugas Counter, lalu disampaikan ke Kitchen (dapur). Koki di dapur mencatat bahan makanan yang dia gunakan untuk menyiapkan makanan. Proses ini mengupdate stok bahan makanan di Storage (gudang). Setelah selesai, makanan akan disajikan ke pelanggan di ruang makan. Selesai menyantap makanan, pelanggan membayar makanan ke petugas kasir di Office.  Petugas kasir akan mencatat makanan apa saja yang terjual. Setiap bulan, akan dibuatkan laporan Persediaan ke Manajer.

1.1    ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

Proses analisis dilakukan dengan cara observasi/pengamatan langsung terhadap apa yang terjadi di rumah makan cepat saji Bengkel Perut. Terdapat kejadian operasional sebagai berikut :
a.        Mencatat data Stok Bahan Makanan yang disuplai oleh Supplier.
b.       Pelanggan memesan makanan.
c.        Pesanan pelanggan disampaikan ke kitchen (dapur).
d.       Makanan diantarkan ke meja pelanggan. Selesai makan, pelanggan akan melakukan pembayaran.
e.        Setiap akhir bulan akan dibuatkan laporan Persediaan untuk Manajer.
Maka Kebutuhan Proses Berbasis Komputer berdasarkan kejadian operasional sebelumnya, adalah :
1.       Mencatat Stok
2.       Mencatat Pesanan / Order
3.       Mengupdate Stok Bahan Makanan
4.       Mencatat Pembayaran
5.       Mencetak Kuitansi Pembayaran
6.       Mengupdate Makanan yang Terjual
7.       Membuat laporan Persediaan

Kebutuhan Dokumen dan Data (file) berdasarkan kejadian operasional sebelumnya, adalah  :
1.       Formulir Terima Bahan Makanan dari Supplier
2.       Formulir Order
3.       File Persediaan (Stok)
4.       File Pembayaran
5.       Kuitansi Pembayaran
6.       File Daftar Barang Terjual
7.       Laporan Persediaan

1.2       MENYUSUN KEBUTUHAN SISTEM (MEMODELKAN KEBUTUHAN SISTEM)

Pemodelan Kebutuhan Sistem tidak digambarkan dengan Tools apapun. Melainkan hanya dituliskan saja input proses dan output yang ada pada Sistem Informasi Persediaaan.


Model Kebutuhan Sistem Informasi Persediaan di  Bengkel Perut  adalah sebagai berikut :
1.       Proses : Update Stok Bahan Makanan
Input : Formulir Terima Barang dari Supplier, File Persediaan
Output : File Persediaan (terupdate)
2.       Proses : Mencatat Pesanan
Input : Pesanan dari Pelanggan
Output : Formulir Pesanan
3.       Proses : Mengupdate Stok Bahan Makanan
Input : Formulir Pesanan
Output : File Persediaan (terupdate)
4.       Proses : Mencatat Pembayaran, Mencatat Barang Terjual
Input : Formulir Pesanan
Output : File Pembayaran, File Daftar Barang Terjual
5.       Proses : Cetak Kuitansi
Input : File Pembayaran
Output : Kuitansi untuk Pelanggan
6.       Proses : Membuat Laporan Persediaan
Input : File Persediaan, File Daftar Barang Terjual
Output : Laporan Persediaan untuk Manajer














Hasil Wawancara dengan pemilik Bengkel Perut Restaurant

1.     Bagaimana dengan sistem yang berjalan di restaurant anda sekarang?
Cukup baik, karena sudah mengaplikasikan penggunaaan komputerisasi namun kadang terjadi masalah.

2.     Apa masalah yang dimaksud?
Biasanya pada saat pengecekan barang di toko, informasi yang didapat salah. Contohnya pada saat ingin mengecek berapa jumlah makanan sisa yang tidak habis dijual, ternyata di komputer input laporan tertulis sisa beberapa makanan, tapi kenyataan pada saat di tempat tidak ada, atau sudah habis.

3.     Kenapa hal tersebut bisa sampai terjadi?
Bukan kesalahan system, melainkan ada saja pegawai yang mencuri atau salah menginput laporan.

4.     Apa ada masalah lain lagi? Misalnya di bagian transaksi?
Ada, misalnya terjadi kesalahan pemesanan. Bagian pemesanan menuliskan informasi pemesanan konsumen di draft untuk sementara, lalu barang pesanan dikumpul, lalu dibuatkan nota. Setelah diantar pesanan makanan tersebut ke konsumen, ternyata konsumen memesan makanan lain, atau dengan jumlah lebih sedikit.


1.3       MEMBUAT ALTERNATIF STRATEGI SISTEM DAN MEMILIH YANG TERBAIK

Pada tahapan ini kita akan membahas mengenai batasan proyek pengembangan sistem informasi nya. Contoh batasan proyek pengembangan Sistem Informasi Persediaan adalah :
1.       Dana pengembangan sistem tidak lebih dari Rp1.000,000.
2.       Sistem baru harus sudah dapat dioperasikan dalam waktu 6 bulan sejak proyek dikerjakan.



Di bawah ini adalah contoh alternatif strategi sistem untuk Sistem Informasi Persediaan Bengkel Perut:

Kriteria
Alternatif A
Alternatif B
1.
Otomatisasi Order
Ya
Tidak
2.
Real-time UpdatePersediaaan / Stok
Untuk beberapa Item
Untuk semua Item
3.
PengembanganSoftware
In-house
Off-the-self
4.
Software
Visual Basic
Borland Delphi
5.
Implementasi
2 hari
7 hari
6.
Training
Trainingsederhana
Full Training

Proses terakhir dari tahapan ini adalah pemilihan alternatif terbaik. Untuk otomatisasi order tidak perlukan karena order cukup dicatat di formulir pesanan. Pengembangan Software dilakukan in-house, karena sistem yang dibangun tidak terlalu kompleks, masih dapat ditangani oleh tim desain danprogrammer proyek. Software yang dipilih adalah Borland Delphi versi 8.0 dengan DBMS Paradox yang sudah built-in dengan Borland Delphi. Pengembangan Sistem tidak lebih dari 6 bulan, implementasi 7 hari, dan akan diadakan training sederhana selama 3 hari.




Rancangan input pemesanan dan data pelanggan
Rounded Rectangle: Cek BarangKode Barang                  :                           
Nama Barang                 :
Jumlah                           :
Kode Pelanggan             :
Nama Pelanggan            :
Alamat                           :
Rounded Rectangle: SaveRounded Rectangle: Print                                                             

Rancangan input untuk Storage (gudang)
Kode Barang                    :                    :
Nama Barang                   :
Jumlah Masuk                  : A
Sisa Barang                      :
Sisa Barang                      :                              
Rounded Rectangle: CekRounded Rectangle: Save                                                                         

Rancangan input untuk penyimpanan nota tagihan dan pengecekan jumlah tagihan
Rounded Rectangle: InputTanggal Tagih                  :                                      
Rounded Rectangle: OKNama Toko                      :
No nota                            :                                     
Jumlah Tagihan               :
Rancangan Output (berupa nota)
BENGKEL PERUT
TELP 021-123456
No Faktur: SL 08110000003
Tanggal: 10 Oktober 2011 12:30
Nasi Goreng                                                                                                                          Rp 8.000,00
1pcs@Rp 8.000,00
Es Jeruk                                                                                                                                 Rp 4.000,00
2pcs@Rp 8.000,00
Total                                                                                                                                      Rp 16.000,00
Bayar                                                                                                                                     Rp 20.000,00
Kembali                                                                                                                                Rp (4.000,00)
***TERIMA KASIH***
BENGKEL PERUT

Kesimpulan
Analisis sistem pada Bengkel Perut Restaurant mungkin masih terdapat kelemahan, namun semua itu tergantung pada tenaga kerja atau SDM yang digunakan, apakah tenaga kerja mau menerapkan sistem yang sudah dibuat tersebut dengan sebaik-baiknya atau tidak.

Popular Posts