21 June 2012

Berikut beberapa alasan anak muda yang enggan berjilbab dan sanggahan halusnya. Semoga yang belum berjilbab mendapat hidayah. 1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno “Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab” 2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?! “Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan” 3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya! “trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya” 4. Jilbaban belum tentu baik “Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)” 5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri! “So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali” 6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik! “Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat” 7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan? “Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″ 8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas! “Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?” 9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! “Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat” 10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!? “Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok” 11. Kalo calon suamiku gak suka gimana? “Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.” 12. Susah cari kerja kalo pake jilbab! “Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)” 13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab? “Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh” 14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab! “Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak- anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".” 15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita “Perasaan yang adain miss universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″ 16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake! “Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu” 17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean “Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja” 18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?! “Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…” 19. Jilbab kan nggak gaul?! “Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?” 20. Aku belum pengalaman pake jilbab! “Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul” 21. Aku belum siap pake jilbab “Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear” 22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik! “Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya” 23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju! “Bukankah itu perubahan baik?” 24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!? “Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar,” (Al Baqarah 255). Rasanya, Bumi yang kelilingnya 40.000 km ini sudah sangat besar bagi kita. Untuk pergi ke Amerika atau Afrika saja jauh sekali. Apalagi jika sampai harus ke Antartika. Namun besarnya bumi kita ini tidak apa-apanya dengan ciptaan Allah lainnya. Bahkan bintang yang terbesar pun hanya satu titik dibanding Galaksi, Cluster, Super Cluster, Jagad Raya. Di atas semua itu kita harus yakin bahwa Allah pencipta Semesta Alam itu. Dan mari sejenak kita renungkan tentang jagad raya ini. (1) Ukuran Bumi dibanding Planet Jupiter (2) Ukuran Bumi dibanding Matahari Diameter (lebar) matahari diketahui mencapai 1.391.980 km. Jika bumi dimasukkan ke dalam perut matahari, ada 1,3 juta bumi yang bisa masuk. (3) Ukuran Matahari dibanding Bintang Arcturus Sama halnya seperti bumi dengan matahari, dibanding dengan Bintang Arcturus pun matahari terlihat seperti sebuah batu kerikil. (4) Ukuran Matahari dibanding Bintang Antares Saat ini bumi sudah tidak bisa dilihat lagi. Diameter Antares 804.672.000 km. (5) Ukuran Bintang-bintang dibanding Galaksi Bimasakti Kalau anda menganggap Antares sudah sangat besar, ternyata bintang itu masih belum apa-apa dibanding dengan galaksi seperti Galaksi Bimasakti yang terdiri dari ratusan milyar bintang dengan lebar hingga 100 ribu tahun cahaya (1 detik cahaya=300.000 km). (6) Ukuran Galaksi Bimasakti dibandingkan Cluster Galaksi itu pun tidak seberapa jika dibanding dengan Cluster (Kumpulan) Galaksi yang terdiri dari ribuan Galaksi. (7) Ukuran Cluster di antara ribuan Cluster, kemudian ribuan Super Cluster, dst. Ternyata di atas Cluster masih ada Super Cluster yang terdiri dari ribuan Cluster. Ribuan Super Cluster akhirnya membentuk jagad raya. Saat ini diperkirakan Jagad Raya (Universe) lebarnya 30 milyar tahun cahaya. Tapi ini cuma angka sementara mengingat teleskop tercanggih saat ini cuma bisa mencapai jarak 15 milyar tahun cahaya. Jika dunia ini begitu luas, maka Allah menegaskan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Tentunya jauh lebih luas lagi dari dunia. Masih mau menyombongkan diri dihadapan Pencipta? Maha Besar Allah, Rabb Pencipta Alam semesta.

12 June 2012

1. Ibnul Qayyim berkata: Barangsiapa yang memperhatikan makanan yang dikonsumsi Nabi, niscaya ia mengerti bahwa beliau tidak pernah memadukan menu antara SUSU dengan IKAN, atau antara SUSU dengan CUKA, atau antara DUA MAKANAN yang sama-sama MENGANDUNG UNSUR PANAS, UNSUR DINGIN, UNSUR LENGKET, UNSUR PENYEBAB SEMBELIT, UNSUR PENYEBAB MENCRET, UNSUR KERAS, atau DUA MAKANAN yang mengandung UNSUR KONTRADIKTIF, misalnya antara MAKANAN YANG MENGANDUNG UNSUR PENYEBAB SEMBELIT DENGAN YANG MENGANDUNG PENYEBAB MENCRET, ANTARA YANG MUDAH DICERNA DENGAN YANG SULIT DICERNA, ANTARA YANG DIBAKAR DENGAN YANG DIREBUS, ANTARA DAGING YANG SEGAR, DENGAN YANG SUDAH DIGARAMI DAN DIKERINGKAN, ANTARA SUSU DENGAN TELUR, DAN ANTARA DAGING DENGAN SUSU. Beliau tidak pernah makan pada saat makanan tersebut masih sangat panas atau masakan yang dihangatkan untuk besok, makanan-makanan yang bulukan (berjamur) dan asin, seperti makanan-makanan yang DIASINKAN, DIASAMKAN, atau DIHANGUSKAN. Semua makanan ini berbahaya dan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. 2. Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam biasa melawan unsur panas pada makanan dengan unsur dingin pada makanan lain, unsur kering suatu makanan dengan unsur basah pada makanan lain, sebagaimana beliau memakan mentimun dengan ruthob (kurma matang yang belum dikeringkan), makan tamr (kurma kering) dengan minyak samin, meminum ekstrak kurma untuk melunakkan chymus (Materi semi cair, homogen, berkrim atau seperti gruel yang dihasilkan oleh pencernaan makanan oleh lambung) makanan-makanan keras. Itulah intisari makanan sehat. 3. Beliau tidak biasa minum ketika sedang makan, sehingga akan merusaknya, apalagi jika air tersebut panas atau dingin, karena itu pola makan yang buruk sekali. 4. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, "Rasulullah tidak pernah mencela makanan sedikitpun, jika suka, beliau memakannya, jika tidak dibiarkannya, tidak memakannya." (HR. Bukhari : 5409, dan Muslim : 2064) 5. Beliau menyukai daging, yang paling beliau sukai adalah lengan dan bagian depan kepala kambing. Karena itu, seorang wanita Yahudi pernah meracuninya. 6. Pernah suatu ketika Rasulullah diberi daging, lantas diperlihatkan bagian lengan kepada beliau, maka beliau menyukainya. (HR. Bukhari : 5712, dan Muslim : 194) 7. Daging yang disukai Nabi adalah yang paling baik dan paling mudah dicerna oleh lambung, baik itu daging leher, lengan maupun lengan atas. 8. Beliau juga menyukai makanan-makanan manis dan madu. Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu anh, ia berkata, "Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam menyukai makanan-makanan manis dan madu." (Shahihul Bukhari : 5614). 9. Beliau biasa makan roti dengan lauk apa saja yang beliau punya, kadang daging, kadang semangka, kadang kurma, dan kadang cuka. Beliau bersabda, "Sebaik-baik lauk adalah cuka." (Shahih Muslim : 2052). 10. Beliau biasa makan buah-buahan hasil panen negerinya pada musimnya, beliau tidak memantangnya. Ini juga merupakan sarana paling besar untuk menjaga kesehatan. 11. Rasulullah bersabda : "Aku tidak makan sambil bersandar." (Shahihul Bukhari : 5398) Ada tiga cara bersandar: a. Bersandar pada rusuk. b. Bersila. c. Bersandar diatas sesuatu. Jenis pertama menyulitkan makan, karena ia menghalangi aliran makanan secara alami, menghambat kecepatan masuknya makanan ke lambung, dan menekan lambung sehingga sulit terbuka untuk makanan. Lambung akan miring, tidak tegak, sehingga makanan tidak mudah sampai kepadanya. Adapun dua jenis lainnya merupakan gaya duduk orang-orang sombong yang bertentangan dengan jiwa kehambaan. 12. Dalam hadits Anas disebutkan, "Saya melihat Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam duduk dengan posisi iq'a sambil memakan kurma." (Shahih Muslim : 2044) Beliau biasa duduk dengan posisi iq'a untuk makan, maksudnya duduk dalam posisi bertumpu pada kedua lutu, seraya memposisikan perut telapak kaki kanan, sebagai bentuk ketawadhuan kepada Rabbnya. Ini merupakan posisi paling baik pada saat makan. 13. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda : "Jika salah seorang dari kalian makan, maka janganlah ia membersihkan tangannya sebelum menjilatinya." (Muttafaqun ‘Alaih, Bukhari : 5376, dan Muslim : 2031). 14. Beliau makan dengan menggunakan tiga jemari beliau, dan ini merupakan cara menyuap makanan yang paling bermanfaat. 15. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : "Wahai anak kecil! Sebutlah nama Allah (BISMILLAH), makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang terdekat darimu." (Muttafaqun ‘Alaih, Bukhari : 5376, dan Muslim : 2022). Demikianlah cara makan yang paling baik adalah cara makan beliau shalallahu ‘alaihi wassallam dan cara makan siapa saja yang meniru cara beliau. Diringkas dari kitab : KEAJAIBAN THIBBUN NABAWI, Penulis : Aiman bin ‘Abdul Fattah, Halaman 175 - 178. Penerbit : Al-Qowam

Popular Posts