01 March 2012



Dan telah Kami tetapkan bagi bulan
manzilah manzilahnya,(Phase-phase)
(sehingga setelah dia sampai pada manzilah yang terakhir)
kembali lah dia dalam bentuk tandan yang sudah tua
(Surah Yaa Siin ayat 39 )

Bulan dengan volumenya yang besar dan posisi jaraknya yang sangat ideal,mengunci pusat rotasi bumi.hal ini memungkinkan terjadinya kondisi iklim yang sesuai untuk bumi dan menciptakan media yang memungkinkan tumbuh kembang nya kehidupan di bumi.dan hal ini telah berlangsung selama jutaan tahun.


Ada ilmuwan yang menyatakan bahwa titik inti bumi tetap dalam bentuk cairnya disebabkan pengaruh gravitasi bulan.hal inilah yang membuat planet bumi bisa mempertahankan medan magnetiknya,yang mana tanpa medan magnetik ini,maka radiasi dari luar angkasa akan menghancurkan seluruh kehidupan di bumi.seandainya tidak ada bulan,maka bumi akan menyelesaikan rotasinya dalam waktu 10 jam.yang tentunya akan berdampak serius pada kehidupan di bumi.adanya gaya tarik pada gelombang di lautan memperlambat rotasi bumi.

Semua formasi ini,termasuk massa dan kecepatan perputaran bulan,adalah hasil dari perhitungan yang luar biasa akuratnya dari Allah swt pada masa terciptanya bulan.Dalam ayat ke 39 dari Surah Yaa siin diatas,perhitungan matematik atas gerakan bulan tersebut diistilahkan sebagai “Qadar”.jarak bulan dengan bumi,massanya dan kecepatan kala revolusinya.jarak posisinya dengan matahari dan gravitasinya,semua pengaturan tersebut terancang secara matematis.dan diungkapkan dengan istilah “Qadar.”dan “Qadar”tersebut telah di tentukan sebelumnya.

Sedikit saja ada kesalahan dalam perhitungan tersebut,maka seluruh kehidupan di bumi ini akan berakhir.bulan bukanlah hanya sekedar aktor dalam sebuah malam yang romantik,objek pemujaan dalam keindahan puisi,namun juga sahabat tak terpisahkan bagi kehidupan di bumi.bentuk orbit bulan yang memiliki manzilah manzilah,(phase) mengakibatkan pada phase terakhirnya dia akan membentuk tandan yang tua.

Bulan mengelilingi bumi dalam waktu 27 hari.7 jam,43 menit,11 detik.kata “Qomar”(bulan) disebutkan sebanyak 27 kali dalam Al Quran.bentuk orbit bulan berliku liku,ketika bumi mengelilingi matahari,bulan mengellilingi bumi dalam orbit yang berbeda beda.jejak bentuknya membentuk kurva dan spiral.dengan hanya satu bagian wajah bulan saja yang menghadap kearah bumi.

Istilah Arab untuk menggambarkan gerakan orbit ini adalah “Urjun”.(bentuk tandan kurma) istilah ini ditambahkan kata “tua”.sebagaimana kita bisa lihat bahwa tandan kurma yang tua membentuk huruf S.istilah ini ternyata sangat sesuai untuk menggambarkan bagaimana orbit bulan tersebut.karena bentuk orbit bulan,walaupun tidak dapat terlihat secara mata telanjang dari bumi dan hanya dapat diketahui melalui perhitungan para ilmuwan,ternyata memang berbentuk seperti tandan kurma yang tua.membentuk seperti huruf S.
sumber


Dunia modern boleh jadi hanya mengenal Louis Braille (1809-1852) sebagai satu-satunya penemu sistem penulisan bagi kalangan tunanetra. Padahal, 600 tahun sebelum Braille, peradaban Islam telah memelopori lahirnya sistem tulisan bagi kaum tunanetra. Sayangnya, terobosan penting yang diciptakan ilmuwan Muslim di abad ke-13 M itu seakan lenyap ditelan zaman. Adalah profesor Muslim bernama Ali Ibnu Ahmed Ibnu Yusuf Ibnu Al-Khizr Al-Amidi yang telah merintis penciptaaan sistem penulisan bagi orang buta itu. Sejak terlahir ke dunia, Al-Amidi sudah dalam kondisi buta. Keterbatasan penglihatan itu tak menyurutkan semangatnya untuk belajar dan terus menggali ilmu. Ilmuwan asal Suriah itu pun termasyhur sebagai ahli hukum dan pakar bahasa asing.

Untuk menggali ilmu dan pengetahuan, Al-Amidi berhasil menciptakan sebuah sistem penulisan untuk kaum difabel. Dengan sistem penulisan yang diciptakannya, ilmuwan yang wafat pada 1314 M itu mampu membaca dan menulis buku. Penyandang tunanetra memang dikenal memiliki kemampuan meraba yang sangat luar biasa.
Berkah itu mampu dimanfaatkan Al-Amidi untuk menggali ilmu. Dengan kemampuan meraba dan menyentuh itu, dia tak hanya mampu menempatkan dan menyimpan buku pada rak, tetapi Al-Amidi juga mampu menentukan nomor halaman sebuah buku. Selain itu, ia juga mampu mengetahui nilai buku dengan menetapkan jarak baris buku.
Sayangnya, jasa dan dedikasi Al-Amidi dalam menciptakan sistem penulisan untuk kaum difabel itu seperti hilang ditelan zaman. Sejarah juga seakan melupakan kontribusi tak ternilai yang telah diberikan ilmuwan Muslim itu. Tak hanya adikaryanya yang terkubur zaman, sosok Al-Amidi juga nyaris tak pernah disebut-sebut dalam sejarah peradaban Islam.
Sungguh ironis memang. Bahkan dalam hampir seluruh buku sejarah, pun jejaknya sangat sulit untuk ditemukan. Tak heran jika warga dunia hanya mengenal Braille yang berkebangsaan Prancis sebagai penemu huruf Braille. Pada 1824, Braille menciptakan sejenis sistem tulisan sentuh yang khusus digunakan para penyandang tunanetra. Awalnya, sistem penulisan itu dirancang Braille ketika berusia 15 tahun untuk memudahkan tentara membaca di tempat gelap.
Sistem tulisan yang terdiri atas sel yang mempunyai enam titik timbul itu mulai populer dua tahun setelah Braille tutup usia. Sejak itulah, penyandang cacat tunanetra di seantero Prancis mulai menggunakan huruf Braille untuk membaca dan menulis. Huruf Braille terdiri atas 63 karakter. Setiap karakter atau sel terdiri atas enam titik--dua titik mendatar serta tiga titik lainnya menurun.
Titik-titik yang terdapat dalam sel itulah yang kemudian dapat dibaca oleh para tunanetra dengan menggunakan rabaan jari. Pada awalnya, huruf Braille tak mengenal huruf W. Setelah diadopsi sebagai sistem tulisan bagi kaum tunanetra yang universal dalam bahasa Inggris di London pada 1932, huruf Braille terus disempurnakan.
Kini, huruf Braille telah diperkaya dan dapat digunakan untuk membaca nota musik dan matematika. Bahkan, Alquran Braille pun sudah tersedia sejak lama. Kian kayanya fungsi huruf Braille terjadi setelah sistem penulisan itu ditambah dua titik lagi. Sehingga, setiap selnya terdiri atas delapan titik.
Dengan penambahan titik itu, penyandang tunanetra bisa membedakan huruf kapital dengan huruf kecil. Kombinasi delapan titik yang terdapat dalam setiap karakter huruf Braille itu, kini telah disusun dalam standar Unicode. Huruf Braille untuk bahasa Indonesia hampir sama dengan kode huruf Braille Inggris.
Sejarah Barat mencatat, sistem Braille pada mulanya dikembangkan Charles Barbier sebagai metode komunikasi. Adalah Kaisar Napoleon Bonaparte yang memerintahkan Barbier untuk membuat kode bagi para serdadunya untuk berkomunikasi dalam keadaan gelap gulita yang disebut tulisan malam. Namun, sistem yang dikembangkan Barbier itu terlalu kompleks untuk dipelajari tentara.
Sistem tulisan yang dikembangkan Barbier pun akhirnya ditolak militer. Hingga akhirnya pada 1824, Napoleon berkunjung ke Institut Nasional bagi orang tunanetra di Paris, Prancis, dan bertemu dengan Louis Braille. Lalu, Braille diminta untuk memodifikasi serta merancang sistem tulisan malam yang baru.
Ia lalu memodifikasi tulisan yang dibuat Barbier dengan menggunakan sistem sel yang terdiri atas enam titik. Dunia modern pun menganggap sistem tulisan Braille telah melahirkan semacam revolusi komunikasi bagi kalangan tunanetra.
Kesadaran untuk menghidupkan kembali sejarah hidup dan kontribusi Al-Amidi mulai muncul di Arab Saudi pada 1975 serta 1981 dan di Mesir pada 1961. Sejak tanggal 31 Maret 1975 dirayakan sebagai hari tunanetra dan pada 1981 dideklarasikan sebagai tahun internasional orang-orang cacat.
Tak jelas apa yang menyebabkan para sejarawan Muslim tak mencatat keberhasilan Al-Amidi yang begitu fenomenal. Boleh jadi, sistem tulisan yang dikembangkan Al-Amidi untuk kaum tunanetra serta tulisan tentang sejarah hidupnya musnah dalam huru-hara yang melanda wilayah Irak. Apalagi, Al-Amidi menetap di wilayah itu.
Pada 9 Juli 1401 M, Kota Baghdad dan wilayah Irak lainnya dihancurkan oleh pasukan Timur Lenk--penguasa Dinasti Timurid yang berpusat di Asia Tengah. Selain menghancurkan bangunan serta gedung-gedung penting, aksi invansi Timur Lenk yang masih keturunan Hulagu Khan itu juga menimbulkan korban jiwa belasan ribu jiwa.
Serangan Timur Lenk ke Baghdad merupakan invansi kedua yang dilakukan bangsa Mongol. Sebelumnya, pada 1258 M, Baghdad diluluhlantakan tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan. Bait Al-Hikmah yang menyimpan jutaan judul buku dibakar. Bahkan, sungai-sungai pun berubah warnanya menjadi hitam, akibat tinta yang meleleh dari buku yang dibuang ke sungai.
Peradaban Islam modern tentunya memiliki tugas penting untuk melacak jejak karya dan sejarah hidup Al-Amidi. Bisa jadi pula, risalah tentang sejarah Al-Amidi digondol peradaban Eropa ketika menjajah negara-negara Muslim di Timur Tengah. Pun Sangat mungkin, berkat karya Al-Amidi-lah Braille terinspirasi untuk menciptakan tulisan bagi tunanetra. N heri ruslan

--------

Ulama dan Ilmuwan Muslim Tunanetra

Selain Al-Amidi, peradaban Islam di era keemasan juga mencatat kiprah sederet ilmuwan dan ulama Muslim yang menyandang tunanetra. Ada yang sejak lahir mengalami kebutaan dan ada pula yang mengalami kebutaan pada usia tua. Bahkan, ada pula yang ketika lahir tunanetra, namun penglihatannya bisa kembali normal, seperti Imam Bukhari. Berikut ini adalah beberapa ulama dan ilmuwan Muslim yang tunanetra:

Abdullah Ibnu Ummu Maktum

Abdullah adalah sahabat Rasulullah SAW yang menyandang tunanetra. Namun, keterbatasan penglihatan tak menyurutkan daya juangnya untuk membela dan menyebarkan agama Allah SWT. Sejarah peradaban Islam mencatat, Abdullah sempat memainkan peranan penting dalam komunitas Muslim pada zamannya.

Tak hanya sekadar sahabat bagi Rasulullah SAW, Abdullah adalah keponakan Siti Khadijah--istri pertama Nabi Muhammad SAW. Ayahnya bernama Qays ibnu Za'id dan ibunya Atikah binti Abdullah. Atikah dijuluki Ummu Maktum karena dia melahirkan seorang anak yang buta bernama Abdullah.

Abdullah merupakan salah seorang sahabat yang terbilang paling awal menerima kebenaran ajaran Islam. Dia pun menyaksikan bagaimana Islam berkembang pesat di Makkah dan Madinah. Meski pada awalnya mendapat tekanan dan siksaan dari kaum Quraisy, Abdullah yang tunanetra tetap memegang keyakinannya sebagai seorang Muslim.

Ia juga tetap berada di belakang Rasulullah SAW untuk membela agama Allah SWT. Salah satu kelebihan yang dimilikinya adalah daya ingat yang luar biasa. Tak heran, jika Abdullah menjadi salah seorang sahabat yang bertugas untuk menghapal Alquran.

'Abdur-Razzaq bin Humam

Nama lengkapnya adalah Abu Bakar 'Abdur-Razzaq bin Humam bin Nafi' Al-Himyari. Dia adalah seorang ulama yang memiliki pengetahuan yang luar biasa. Ia juga merupakan seorang ahli hadis. Dari Abdu-Razzaq-lah, imam Ahmad, Ishak, Ibnu Ma'in, dan Adh-Dhuhli mendengar langsung hadis. Pada awalnya, penglihatan Abdur-Razzaq normal. Namun, memasuki usia tua, dia mengalami kebutaan. Meski begitu, dia tetap dikenal sebagai ahli hadis yang memiliki hapalan yang tajam. Ia meninggal pada 211 H pada usia 85 tahun.

Abu 'Iesa Muhammad bin 'Iesa bin Sura At-Tirmidzi
Ia dikenal sebagai ahli hadis yang termasyhur. Terlahir di Tirmiz, Uzbekistan, pada 209 H, murid Imam Bukhari ini dikenal dengan panggilan At-Tirmidzi. Salah satu kontribusinya bagi pengembangan agama Islam adalah kitab Al-Jami-- menghimpun 4.000 hadis Nabi Muhammad SAW. Kitab yang ditulisnya itu juga populer dengan julukan, Sunan At-Tirmidzi. At-Tirmidzi juga berjasa dalam mengembangkan metodelogi hadis yang disusunnya dalam buku bertajuk, Al-'Ilal. Sang ahli hadis pun mengalami kebutaan. Ia tutup usia pada 13 Rajab 279 H. (rep) Dikutip oleh www.suaramedia.com




Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab sahihnya meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rosulullah SAW bersabda:“

عن أبى هريرة أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال « لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون ، حتى يختبئ اليهودى من وراء الحجر والشجر ، فيقول الحجر أو الشجر : يا مسلم يا عبد الله هذا يهودى خلفى فتعال فاقتله ، إلا

الغرقد فإنه من شجر اليهود – رواه مسلم

kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslim memerangi orang – orang yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi dibelakang batu dan pohon lalu batu atau pohon itu berkata:” wahai muslim, wahai hamba Allah, ini orang yahudi, kemari dan bunuh dia,” kecuali pohon gharqad karena dia adalah pohon yahudi.”


Disini akan dibahas takwil nubuat Al-Qur’an yang telah menjadi nubuat taurat. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra: ” Dan Kami tetapkan terhadap bani israel dalam kitab itu,’ kamu pasti akan membuat kerusakan dibumi ini sebanyak dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu. Kami datangkan kepadamu hamba – hamba kali yang perkasa, lamu mereka merajalela dikampung – kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak – anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” ( QS. Al-Isra:4-6).

Dalam sebuah makalah ( tentang sistem/tata dunia baru ) yang ditulis oleh penulis irak yang bernama Muhammad Ahmad Ar-Rashid. dijelaskan hal – hal sebagai berikut.

Ketika Israel dinyatakan berdiri pada tahun 1948, seorang perempuan tua yahudi mendatangi ibu Muhammad Ahmad Ar-Rasyid dalam keadaan menangis. padahal orang – orang yahudi sedang bersuka cita. setelah siibu menanyakan sebab dia menangis, perempuan yahudi menjawab :” sungguh berdirinya negara yahudi ini akan menjadi sebab mereka (orang-orang yahudi) dibinasakan.”. Ar-Rasyid mengatakan bahwa ia mendengar perempuan tua itu mengatakan bahwa negara israel akan berdiri selama 76 tahun. wwanita tua itu pasti telah mendengar dari para rabi ( pendeta ) yahudi dan tidak terbayangkan bahwa ini bersumber dari prediksi – prediksi atau analisa – analisanya yang khusus.

1. Negara Israel, sesuai dengan ramalan yang samar ini, berdiri selama 76 tahun (19 x 4). hitungan 76 tahun tersebut diduga tahun komariah dan karena orang – orang yahudi menggunakan tahun komariah dan menambahkan satu bulan untuk setiap tahunnya demi penyesuaian antara tahun komariah dan tahun syamsiah. tahun 1948 M sama dengan tahun 1367 H. Sesuai dengan hal ini, apabila ramalan ini benar israel berdiri hingga tahun 1443 H ( 1367 + 76).

2. Dalam surat Al-Isra dinamakan juga surat Bani Israil. ppermulaan surat ini berbincang tentang nubuat yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Musa as dalam Taurat. Nubuat ini menyebutkan dua perusakan yang dilakukan oleh Bani Israil di bumi yang diberkahi dalam bentu bersama – sama atau bentuk negara, yang dilakukan dengan diiringi dengan kesombongan. Allah SWT berfirman :” Dan Kami berikan kepada Musa, kitab ( taurat) dan Kami jadikannya petunjun bagi Bani Israil ( dengan Fiirman ),’janganlah kamu (mengambil (pelindung ) selain Aku.((wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sungguh dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.Dan Kami tetapkan terhadap bani israel dalam kitab itu,’ kamu pasti akan membuat kerusakan dibumi ini sebanyak dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.’maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu. Kami datangkan kepadamu hamba – hamba kali yang perkasa, lamu mereka merajalela dikampung – kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. kemudian kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak – anak dan kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” ( QS. Al-Isra:2-6).

Perusakan pertama dilakukan sebelum zaman Islam, sedangkan yang kedua dan yang terakhir, menurut data – data, itu adalah berdirinya negara israel tahun 1948 di palestina. perlu diperhatikan bahwa ungkapan wa’d al-akhirah hanya digunakan dua kali dalam al-quran: pertama, dalam pembahasan tentang saat kedua ( ayat 7), kedua, pada ayat 104 ( keduanya dalam surah al-isra). apabila kita menghitung kata – kata dari permulaan pembahsan tentang nubuat ( Dan Kami berikan kepada Musa, kitab (Taurat)…) sampai akhir pembahasan nubuat (…tetapi apabila masa berbangkit datang. Niscaya kami kumpulkan kamu dalam keadaan bercampur baur) kita akan menemukan bahwa jumlah katanya ada 1.443 buah ini angka yang sesuai dengan angka yang telah disimpulkan oleh Al-Rasyid dala poin pertama ( 1367 +76 = 1443 H)

3. Rasulullah berhijrah pada tanggal 20 september 622 M. menurut Ibnu Hazm, para ulama sepakat bahwa peristiwa Isra Mi’raj terjadi satu tahun sebelum hijriah, yakni pada tahun 621 M, meskipun Ar-Rasyid ragu atas ijmak ini, pendapat yang kuat adalah yang menetapkan tahun 621 M. begitu juga tidak terbayang bahwa permulaan surah Al-Isra terlambat turun dari peristiwa isra Mi’raj. Atas dasar ini, apa bila nubuat tersebut benar, masa akhir israel adalah 1443 H. Maka dari itu, tahun komariah (hijriah) dari waktu turunnya nubuat hingga runtuhnya israel adalah 1444H, sebab peristiwa Isra terjadi satu tahun sebelum hijrah. Angka 1444 H adalah 19 x 76. perhatikan, 76 ini adalah jumalah tahun komariah usia israel. maksudnya, masa turunnya nubuat hingga turunnya israel adalah 19 dikaliakan umur israel 76 tahun.

4. Pada tahun 935 SM Nabi Sulaiman as. wafat. Negaranya pun terpecah dan kehancuran muali tampak. Atas dasar ini, kerusakan pertama yang disebutkan dalam permulaan surah Al-Isra adalah tahun 935 SM, sedangkan akhir kerusakan kedua ( dan yang terakhir ) adalah tahun 2022 M atau tahun 1443 H. Bilangan tahun sejak kerusakan israel pertama (935 SM) sampai terjadinya peristiwa Isra (621 M) adalah 1556 tahun syamsiah, sedangkan jumlah tahun sejak peristiwa Isra Mi’raj sampai terjadinya kerusakan kedua adalah 1444 tahun komariah. Yang menarik adalah bilangan 1556 adalah jumlah kata dalam surah Al-Isra. Muncul pertanyaan, apakah para ulama sepakat bahwa nabi Sulaiman meninggal pada tahun 935 SM? jika ingin mendapatkan jawaban yangsingkat, pembaca dapat membuka kitab al-munjid fi al-lugah al-arabiyah pada entri sulaiman. selain itu banyak buku sejarah menyebutkan bahwa nabi Sulaiman meninggal tahun 935 SM. meskipun demikian, ada beberapa referensi yang menyebutkan bahwa nabi Sulaiman meninggal tahun 930 SM atau 926 SM. pada masa sekarang, tidak mudah bahkan mustahil untuk memastikan atau menguatkan mana pendapat yang benar. karena itu Al-Quran lah yang menetapkan.

5.Dalam bilangan harus terdapat kesesuaian dengan yang terbilang, terlepas dari sesuatu yag kita hitung. terkadang kita menghitung huruf,kata,surah dan sebagainya, tetapi dalam satu kasus, kita hanya menghitung huruf, kata dan seterusnya. Al-Quran berbicara mengenai meninggalnya Nabi Sulaiman hanya dalam surah Saba’ ayat 14, Allah SWT berfirman : ” maka ketika kami telah menetapkan kematian atasnya ( Sulaiman), tidak ada yang menunjukan kepda mereka kematiannya kecuali rayap yang memakan tongkatnya..”. Huruf fa ( pada kata falamma) menunjukan makna pengurutan dan penjelasan. huruf fa disini adalah penyambung antara pembahasan mengenai puncak kerajaan sulaiman dalam ayat 13 dan ayat 14. jumlah huruf permulaan surah saba sampai akhir ayat 13 dan sebelum pembicaraan tentang kematiannya adalah 934 huruf, setelah itu ditambah huruf fa sehingga menjadi 935 huruf. Nabi Sulaiman wafat pada tahun 935 SM. Dengan demikian Ar-Rasyid menguatkan angka 935 sebagai tahun wafatnya nabi Sulaiman sebagaiman yang didapat dalam buku-buku sejarah.

Ar-Rasyid telah memperhatikan bahwa ayat 13 ( ayat yang membicarakan tentang puncak kerajaan sulaiman dan yang mendahului ayat yang berbicara tentang kewafatannya) terdiri atas 19 kata dan 84 huruf. berapakah hasil perkalian kedua bilangan tersebut ( 84 x19), hasilnya adalah 1596.Jika kita telah mengetahui bahwa Nabi Sulaiman berkuasa selama 40 tahun, seperti yang ditulisa dalam perjanjian lama, setelah dikurangi massa kekuasaannya ( 1596-40) sisanya adalah 1556. bilangan iniadalah jumlah tahun sejak wafatnya nabi Sulaiman hingga peristiwa Isra Mi’raj tahun 621 M. Disamping itu, ini jumlah kata dalam surah al-Isra. Ar-Rasyid juga memperhatikan bahwa angka bilangan 1556 ( 1+5+5+6) adalah 17. begitu juga angka bilangan tahun wafatnya nabi Sulaiman 935 ( 9+3+5) adalah 17. dapat dilihat bahwa angka 17 merupakan nomor urutan surah Al-Isra dalam al-quran, sedangkan angka 17+17 = 34 adalah nomor urut surah Saba.
sumber



Popular Posts