22 March 2010

Sebagai wanita kadang kita sering menjumpai situasi dimana keputihan dan infeksi vagina membuat kita merasa kurang percaya diri. Kira - kira, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko terjadinya keputihan dan infeksi di vagina? Hmm...Jawabannya mudah, cobalah praktekkan hal - hal berikut ini untuk mengurangi resiko timbulnya keputihan dan infeksi vagina.

1. Pakailah celana dalam yang terbuat dari katun. Pori - pori pada celana katun akan membuat area kewanitaan Anda bernafas sehingga vagina Anda tidak lembab. Jika Anda suka memakai celana yang terbuat dari bahan lain selain katun seperti satin atau lycra, pakailah pada siang hari, pastikan area kewanitaan Anda bernapas lega di malam harinya.

2. Jangan mempergunakan sabun pencuci vagina

3. Jangan gunakan petroleum jelly atau minyak pijat sebagai lubrikasi vagina Anda. Ini bisa menyebabkan bakteri tumbuh di dalamnya.

4. Jika Anda sedang dalam pengobatan infeksi vagina, patuhi aturan minum obat meski Anda sudah merasa lebih baik dibandingkan sebelumnya.

5. Jangan melakukan hubungan seksual saat sedang dalam pengobatan infeksi vagina sampai gejala infeksi vagina Anda hilang dan dokter menyatakan Anda sembuh.

6. Hindari kontak vagina dengan produk yang bisa mengiritasi vagina seperti produk kesehatan wanita (seperti pantyliners, pembalut) yang mempunyai wangi, bedak dan losion.

7. Jangan terlalu lama memakai pakaian yang ketat seperti pakaian renang dan stoking

8. Seringkali, infeksi vagina bisa menyebabkan gatal - gatal hebat dan jika itu terjadi, jangan digaruk karena bisa memperparah kondisi infeksi Anda.

9. Jika Anda mendapatkan menstruasi disaat Anda sedang dalam pengobatan berupa krim vagina ataupun obat yang harus dimasukkan lewat liang vagina, tetap teruskan pengobatan Anda, jangan dihentikan. Sebaiknya gunakan pembalut dan jangan gunakan tampon.

10. Jika Anda mencoba mengatasi sendiri permasalahan Anda dengan mengobati sendiri tapi tidak juga mengalami perbaikan, segera temui dokter Anda dan hentikan penggunaan obat atau krim tersebut.

11. Selalu membersihkan dari arah depan ke belakang setelah berkemih ataupun buang air besar. Bila ke arah kebalikannya maka infeksi bakteri akan mudah masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi.
Tentu saja yang penting dan jangan dilupakan adalah kebersihan diri sendiri, cukup tidur dan nutrisi yang baik disertai dengan cukup minum sangatlah baik untuk kesehatan dan juga vagina.
Perawatan alat kelamin adakalanya perlu perawatan yang lain, dibandingkan yang lainnya. Selain lokasinya yang tidak terlihat secara langsung sehingga pengamatannya lebih susah. Tetapi perawatannya tetap harus dilakukan dan berikut ini mengenai tips merawat alat kelamin, baik pria atau wanita.

Pria dan wanita memiliki alat kelamin yang berbeda termasuk bentuk, struktur kegunaan dan fungsinya. Dan tentu saja perawatannya juga berbeda. Vagina yang dimiliki oleh wanita mudah terkena infeksi dan iritasi, berbeda dengan penis yang dimiliki oleh pria karena sebagian besar kulit penis cukup tebal sehingga lebih tahan terhadap iritasi dan infeksi.

Didalam merawatnya seringkali salah, seperti contoh, wanita sering membersihkan alat kelaminnya menggunakan sabun biasa atau cairan pembersih yang tidak jelas komposisi kandungannya, atau menaburi bedak, bahkan menyemprotkan parfum didalam vagina. Bagi pria juga misal menggunakan celana dalam yang ketat, hal ini dapat menimbulkan permasalahan lainnya.

Dan berikut ini beberapa tips merawat alat kelamin kita;

1. Setelah buang air kecil atau besar
Usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan dengan air bersih.

2. Kebersihan pakaian dalam
Sepatutnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu pilihlah bahan celana dalam yang dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat kelamin. Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda.

3. Menggunakan toilet umum
Siramlah sebelum menggunakan (flushing), hal ini untuk mencegah penularan jika ada pengguna lainnya adalah penderita penyakit kelamin. Sebaiknya gunakan selalu air yang keluar melalui keran atau tissu dan hindari penggunaan dari bak/ember, karena menurut penelitian air yang tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur candida albicans (penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina).

4. Merawat rambut yang tumbuh di sekitar alat kelamin
Hindari membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut karena akan ada lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan menjadi jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur. Selanjutnya dapat menimbulkan iritasi dan penyakit kulit. Perawatan bulu itu disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur tetapi sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun dan air panas. Perlu diketahui setelah menggunakan simpan dalam tempat yang bersih dan kering, jangan di tempat yang lembab dan jangan menggunakannya secara bergantian bahkan dengan suami/isteri.

Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan bakteri jahat serta menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina, menjaga alat kelamin tetap hangat dan merupakan bantalan ketika berhubungan seksual dan melindungi dari gesekan. Sehingga perlu rajin menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur.

5. Pemakaian pantyliner
Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya Pantyliner hanya digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti daripada menggunakan pantyliner tiap hari.

6. Hindari menggunakan celana dalam dan celana jeans yang sangat ketat
Memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.

7. Hindari untuk menyemprot minyak wangi/parfum ke dalam vagina

8. Setia pada pasangan sendiri
Hal ini juga merupakan salah satu tips menjaga dan merawat alat kelamin, hindari untuk ‘jajan’ atau selingkuh.

9. Jangan malas mengganti pembalut
Bagi para wanita yang sedang menstruasi/haid untuk tidak malas mengganti pembalut karena ketika menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan darah merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman. Jangan lupa bersihkan vagina sebelumnya ketika mengganti pembalut.

10. Pemeriksaan rutin
Usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin pada alat kelamin;
* Bagi pria, pemeriksaan testis (buah zakar) dapat dilakukan sendiri, dengan cara:
- Kenali ukuran, bentuk, serta berat masing-masing testis
- Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis
- Waspadai jika ada benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis. Jika ada benjolan atau pembengkakan, segera periksakan diri ke dokter.
- Jika terdapat sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa nyaman, segera konsultasikan ke dokter juga.
* Jika ada perubahan warna, kadang disertai bau yang kurang sedap dan gatal-gatal pada alat kelamin, segeralah berkonsultasi ke dokter.

Nah itulah sekedar tips merawat alat kelamin, dengan menjaganya dapat mencegah terjadinya penyakit kelamin.
KECANTIKAN fisik bisa diraih dengan berbagai macam cara. Tidak hanya melakukan perawatan tubuh secara rutin saja, tetapi dengan mengonsumsi makanan sehat.

Menurut berita yang dilansir Eatingwell, Rabu (30/12/2009), makanan sehat yang dapat membantu Anda memeroleh kulit cantik berseri, di antaranya:

Alpukat

Buah berwarna hijau ini kaya vitamin B, vitamin E, dan mineral. Alpukat bermanfaat meringankan iritasi kulit, kulit merah atau radang pada jerawat. Jika ingin terlihat tetap memukau, Anda bisa mengombinasikannya dengan yogurt atau berry dan bisa dinikmati saat pagi hari.

Teh hijau

Meski berupa minuman, teh hijau memiliki polyphenols yang memiliki karakteristik sebagai antioksidan. Polyphenols merupakan ”senjata” yang baik menjaga kecantikan kulit Anda. Minuman ini bisa mencegah atau membantu penyembuhan penyakit ringan, sejenis influenza hingga yang berat macam kanker. Bahkan, teh hijau dipercaya bisa memperlambat proses penuaan.

Salmon

Ikan juga sangat berfungsi dalam perawatan kecantikan kulit, misalnya ikan salmon. Kandungan nutrisi di dalam tubuh salmon dapat memacu produksi kolagen, keratin, dan melanin di dalam tubuh, yang tentu saja baik untuk keindahan peremajaan kulit Anda. Gizi ikan salmon dapat mencegah munculnya spot-spot dan kulit kering akibat penuaan dini di wajah. Tingginya kandungan omega-3 pun berfungsi untuk mencegah dan mengurangi kerutan di wajah.

Yogurt rendah lemak

Produk-produk turunan susu yang rendah lemak, namun kaya vitamin A, seperti yogurt, bermanfaat untuk menjaga kekenyalan kulit. Bahkan, bila Anda mengalami masalah pada kelenjar gondok atau diabetes, inilah alasan tepat untuk Anda tetap menyimpan yogurt dalam lemari makan. Selain itu, yogurt dapat membantu merampingkan lingkar pinggang penderita obesitas.

Popular Posts