22 March 2010

Memilih gaya bercinta? Mengapa tidak. Apalagi jika gaya itu bisa mempercepat memperoleh keturunan, sekaligus menyehatkan. Namun, apa pun gaya yang dipilih, tetap saja ada kelebihan dan kekuarangannya.

Karena itu, variasi gaya penting untuk mendapatkan kenikmatan yang utuh.

Seribu satu macam posisi sanggama bisa saja dilakukan oleh pasangan, selama hal itu diyakini dapat menambah kenikmatan bersama. Ada yang saling berhadapan (vis a vis), ada pula yang menghadap punggung (vis a targo). Dari segi kedokteran (klinis), ada tiga posisi yang umum dilakukan, dan mengandung ‘arti’ tertentu. Singkatnya, posisi-posisi tersebut mempunyai fungsi masing-masing, sesuai dengan anatomi tubuh manusia.

Wanita telentang di bawah, pria di atas

Posisi ini adalah posisi yang paling baik dilakukan jika pasangan ingin segera mempunyai anak. Karena, setelah orgasme, leher rahim terbenam di dalam air mani yang terkumpul di dalam fornik posterior (kantung belakang) vagina. Agar sperma tidak lekas keluar kembali, letakkan bantal di bawah panggul. Dengan begitu kemungkinan konsepsi (pembuahan) menjadi lebih besar.

Namun, hati-hati. Posisi ini tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil tua (trimester III). Sentuhan langsung batang penis pada leher rahim dapat menyebabkan iritasi. Pria yang berpenyakit jantung pun sebaiknya jangan bersanggama dengan posisi yang menuntut pria lebih aktif, seperti posisi nomer 1 ini.

Pria berbaring di bawah, wanita di atas

Wanita yang lebih aktif biasanya menyukai posisi ini. Akar penis akan bersentuhan langsung dengan klitoris sehingga orgasme pada wanita dapat lebih cepat tercapai. Wanita yang memiliki pasangan gemuk dan berpenyakit jantung dianjurkan menganut posisi ini. Namun, sperma yang masuk ke dalam liang vagina akan cepat tumpah kembali, karena wanita menghadap ke bawah. Jadi, posisi nomer 2 ini tidak dianjurkan bagi pasangan yang ingin segera memomong bayi.

Wanita berlutut (menungging), pria di belakang

Jika wanita merasa sakit di daerah antara vagina dan anus (karena perlukaan, tindakan operasi, dll), posisi ini dianjurkan. Posisi ini juga sangat baik dilakukan bagi wanita yang mempunyai posisi rahim terbalik disertai dengan keluhan infertilitas. Sperma yang ditempatkan pada kantong depan vagina menjadi ‘awet’ dan tidak cepat keluar kembali.
BERCINTA memang tak punya aturan. Semua tergantung pada taste Anda dan pasangan. Tapi masalahnya, masing-masing orang punya ekspektasi terhadap cerita seksnya. Karena itu, ada larangan bercinta yang harus Anda hindari.



Saat seranjang bersama pasangan, ada beberapa kesalahan umum yang mungkin tidak Anda sadari. Kalau ia cenderung menyembunyikannya, sebagai pasangan, sebaiknya Anda bisa menangkap sinyal kesalahan itu.



Berikut delapan kesalahan yang harus dihindari selama bercinta, seperti dilansir Times of India.



Tidak mencium

Percaya atau tidak, banyak orang (termasuk wanita) tidak mencium pasangannya ketika berhubungan seks. Mengapa? Mungkin karena posisi bercinta tidak memungkinkannya untuk mencium atau karena terlalu bersemangat mencapai klimaks.



Tanpa disadari, hal ini bisa mematahkan semangat irama percintaan. Jadikan ciuman salah satu aksi menuju puncak kenikmatan yang tak boleh tertinggal.



Menggigit sebelum pasangan siap

Sementara sebagian orang begitu menikmati aksi agresif pasangan, menggigit salah satu bagian tubuh sebelum tubuh mereka benar-benar siap akan terasa menyakitkan, tidak nyaman, bahkan membuatnya ketakutan. Jadi, pastikan pasangan Anda siap sepenuhnya sebelum Anda menggigit telinga, bahu, leher atau bagian tubuh lainnya.



Mengabaikan bagian tubuh lain

Dalam urusan ranjang, alat genital memang penting, tapi sepatutnya Anda juga memperhatikan bagian lain tubuh lain. Fokus pula pada bagian tubuhnya, seperti lutut, pergelangan tangan, punggung dan perut sebagai area sangat sensitif pria, juga wanita.



Belaian lembut di area ini akan membantu merangsang pasangan Anda. Dan pada gilirannya, meningkatkan kesempatan mereka untuk memuaskan Anda.



“Menumpahkan” berat badan ke pasangan

Ketika berada di atas tubuh pasangan, Anda harus berhati-hati untuk tidak “menumpahkan” berat badan sepenuhnya. Menutupi akses pasangan untuk bernapas atau menghambat laju aksinya tentu membunuh kesenangan momen pergumulan.



Mencapai klimaks terlalu cepat atau terlalu lambat

Ini terutama dilakukan oleh pria. Para pria, Anda perlu mengendalikan otot-otot dengan baik untuk memastikan bahwa Anda ejakulasi dalam waktu yang tepat. Jika terlalu cepat, Anda bisa meninggalkan ketidakpuasan pada pasangan, tapi terlalu lamban pun meninggalkan kesan Anda tak kuat mencapai klimaks.



Untuk menghindari hal ini, sediakan banyak waktu untuk foreplay (berlaku pada pria dan wanita). Jika Anda butuh waktu lama dan hanya bisa ejakulasi melalui rangsangan manual, lebih baik pasangan orgasme lebih dulu, untuk kemudian ia bisa “melayani” Anda.



Kemudian, kalau Anda ingin quickie sex, pastikan pasangan tahu keinginan Anda. Jangan sampai ekspektasinya terlalu tinggi untuk menikmati percintaan panjang, padahal Anda ingin segera mengakhirinya.



Tidak memberitahu saat ingin mencapai klimaks

Kalau Anda ingin mengakhiri pergumulan, katakan pada pasangan dengan kalimat sederhana, misalnya “Aku siap.” Agar tak kecewa, pasangan harus tahu.



Terlalu diam

Suara yang keluar saat bercinta menjadi salah satu penghargaan Anda terhadap pasangan, misal lewat erangan atau bahkan mengatakan sesuatu seperti, "Itu rasanya sangat menyenangkan". Hal tersebut pun memberi panduan mereka, akan meneruskan ataukah menghentikan aksinya dan mencari zona erangan Anda lainnya.



Aksi mekanis

Pasangan bukanlah mesin seks yang selalu panas setiap kali Anda memerlukannya. Ia adalah partner Anda untuk bersama-sama mencapai puncak kenikmatan.



Pastikan Anda mencampurkan kecepatan dan intensitas aksi yang dilancarkan, dari cepat ke lambat, dan sebaliknya. Jadilah pasangan kreatif Anda. Selanjutnya, Anda bisa menikmati variasi itu.
saya mencari sumber dari www.dechacare.com

17 March 2010

Beberapa tahun belakangan banyak bermunculan virus-virus yang mulai merepotkan masyarakat pengguna komputer. Kalau dahulu pengguna internet saja yang dipusingkan oleh virus karena penyebarannya yang masih terbatas melalui email dan jaringan. Seiring perkembangan teknologi maka perangkat mobile teknologi informasi juga berkembang. Saat ini hampir tiap pengguna komputer pasti memiliki flash disk yang merupakan media penyimpanan data yang sangat portable dan mudah digunakan karena sifatnya seperti disket namun dengan kapasitas besar dan tidak mudah rusak. Namun kepopuleran flash disk di pengguna komputer memancing para pembuat virus untuk membuat virus yang menyebar melalui media penyimpanan ini. Hal ini membuat para pengguna yang kurang paham komputer terkadang tertipu karena menjalankan virus yang disangkanya adalah file lain seperti file dokumen Microsoft Word, Folder, atau bentuk file lainnya. Padahal yang sedang dibuka adalah program virus yang memiliki icon sama dengan file-file tersebut.

Tidak perlu membahas terlalu panjang sejarah kemunculan virus ini, namun buat pengguna yang sudah terkena virus maka sebenarnya langkah pembasmian virus-virus tersebut hampir sama. Biasanya masyarakat umum yang tidak memiliki akses internet di komputernya akan lebih mudah terkena virus karena antivirus yang tidak up to date sehingga antivirus miliknya tidak mengenali virus-virus baru. Ada beberapa cara menghilangkan virus dari komputer anda bila sudah terlanjur terinfeksi virus ini. Teknik-teknik berikut dibahas pada sistem operasi Windows XP karena OS inilah yang paling umum terinfeksi dan paling banyak digunakan. Berikut adalah teknik teknik tersebut:
Menghapus dengan antivirus di komputer lain

Dengan melepaskan hardisk komputer yang telah terinfeksi virus kemudian dipasangkan ke komputer lain yang memilki antivirus yang terbaru atau setidaknya mampu mengenali virus di sistem yang telah terinfeksi. Lakukan full scanning pada hardisk sistem yang terinfeksi dan hapus semua virus yang ditemukan. Setelah selesai hardisk tersebut sudah dapat dipasang kembali dikomputer dan jalankan sistem seperti biasa. Lakukan pemeriksaan kembali apakah komputer masih menunjukkan gejala yang sama saat terkena virus. Cara ini ampuh membersihkan virus sepanjang antivirus di komputer lain tersebut dapat mengenali dan menghapus virus di hardisk yang terinfeksi. Namun virus masih meninggalkan jejak berupa autorun atau startup yang tidak berfungsi. Jejak ini terkadang memunculkan pesan error yang tidak berbahaya namun mungkin sedikit mengganggu.
Menghapus dengan sistem operasi lain

Pada laptop atau komputer yang tidak dapat dilepas harddisknya maka cara lain adalah menjalankan sistem operasi lain yang tidak terinfeksi virus dan melakukan full scan terhadap seluruh harddisk. Biasanya ada beberpa pengguna yang menggunakan dual OS seperti Linux dan Windows atau Windows XP dan Windows Vista dsb. Selain itu bisa juga menggunakan LiveCD atau OS Portable seperti Knoopix dan Windows PE ( Windows yang telah diminimazed dan dapat dibooting dari media penyimpanan portable seperti flash disk atau CD.) lalu lakukan full scanning dengan antivirus terbaru. Efektifnya sama dengan menghapus virus dengan antivirus di komputer lain contoh diatas. Virus terkadang masih meninggalkan jejak tidak berbahaya.
Menghapus secara manual

Bila anda kesulitan melakukan hal diatas masih ada cara lain yaitu dengan cara manual. Langkah-langkah tersebut adalah:

1. Matikan process yang dijalankan oleh virus. Virus yang aktif pasti memiliki process yang berjalan pada sistem. Process ini biasanya memantau aktifitas sistem dan melakukan aksinya bila ada kejadian tertentu yang dikenali virus tersebut. Contohnya pada saat kita memasang flash disk, process virus akan mengenali aksi tersebut dan menginfeksi flash disk dengan virus yang sama. Proses ini harusnya bisa dilihat dari task manager yang bisa diaktifkan dengan tombol Ctrl + Alt + Del namun terkadang virus akan memblokir aksi ini dengan melakukan log off, menutup window Task Manager, atau restart sistem. Cara lain adalah menggunakan tool lain untuk melihat dan mematikan proses virus. Saya biasa menggunakan Process Explorer dari http://www.sysinternals.com/ . Dengan tool ini anda bisa mematikan process yang dianggap virus. Pada saat mematikan proses milik virus perlu diperhatikan terkadang proses milik virus terdiri atas lebih dari 1 proses yang saling memantau. Bila 1 proses dimatikan maka proses tsb akan dihidupkan lagi dengan proses lainnya. Karena itu mematikan process virus harus dengan cepat sebelum proses yang dimatikan dihidupkan lagi oleh proses lainnya. Kenali terlebih dahulu proses yang dianggap virus lalu matikan semuanya dengan cepat. Biasanya virus menyamar menyerupai proses windows tapi tentu ada bedanya seperti IExplorer.exe yang meniru Explorer.exe. Berikut adalah proses windows yang bisa dijadikan referensi proses yang dikategorikan aman:

C:\WINDOWS\system32\smss.exe
C:\WINDOWS\system32\csrss.exe
C:\WINDOWS\system32\winlogon.exe
C:\WINDOWS\system32\services.exe
C:\WINDOWS\system32\svchost.exe
C:\WINDOWS\system32\lsass.exe
C:\WINDOWS\Explorer.exe

Selain process explorer anda bisa menggunakan tools lainnya yang mungkin lebih mudah dan bisa menghapus process sekaligus. Contoh lain adalah HijackFree. Anda bisa mencari di google tools sejenis.
2. Setelah proses mematikan virus berhasil lakukan pengembalian nilai default parameter sistem yang digunakan virus untuk mengaktifkan dirinya dan memblokir usaha menghapus dirinya. Parameter tersebut berada pada registry windows yang bisa di reset dengan nilai defaultnya. Simpan file berikut dengan nama apa saja dengan extention file .reg. Kemudian eksekusi file tersebut dengan mengklik 2 kali. Bila ada konfirmasi anda bisa menjawab Yes/Ok. Berikut file registry tersebut:

Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced]
"Hidden"=dword:00000000
"SuperHidden"=dword:00000000
"ShowSuperHidden"=dword:00000000

[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\ControlSet001\Control\SafeBoot]
"AlternateShell"="Cmd.exe"
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\ControlSet002\Control\SafeBoot]
"AlternateShell"="Cmd.exe"
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\SafeBoot]
"AlternateShell"="Cmd.exe"

[HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon]
"Shell"="Explorer.exe"
"Userinit"="C:\WINDOWS\system32\userinit.exe,"

[HKEY_CLASSES_ROOT\regfile\shell\open\command]
@="regedit.exe \"%1\""

[HKEY_CLASSES_ROOT\scrfile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"

[HKEY_CLASSES_ROOT\piffile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"
[HKEY_CLASSES_ROOT\comfile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"
[HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"

File registry diatas akan membuka blokir regedit, mencegah virus mencangkokkan dirinya pada sistem, dan reset parameter lain untuk mencegah virus jalan lagi.
3. Setelah proses virus dimatikan dan parameter sistem di reset. Cegah virus aktif kembali dengan menghapus entry virus pada autorun dan startup Windows. Bisa menggunakan tool bawaan windows MSConfig atau mengedit langsung pada registry dengan Regedit. Untuk lebih mudahnya gunakan tools pihak ketiga seperti autoruns dari http://www.sysinternals.com untuk menghapus entry autorun dan startup milik virus tsb. Jangan lupa periksa folder StartUp pada menu Start Menu -> Programs -> Startup dan pastikan tidak ada entry virus tsb.
4. Download antivirus terbaru dan lakukan full scanning pada sistem agar antivirus memeriksa keseluruhan sistem dan menghapus semua virus yang ditemukan. Saya menyarankan avira yang bisa didownload dari http://www.free-av.com karena sifatnya free dan scanner virus yang sama tangguhnya dengan antivirus komersil seperti Symantec atau Kaspersky.
5. Sebelum restart pastikan anda tidak melewatkan virus baik dari proces atau autorun dan startup sistem. Karena bila tidak maka pada saat restart maka sistem akan kembali seperti pada saat terinfeksi virus dan sia-sia semua langkah yang anda lakukan sebelumnya.
6. Setelah restart periksa kembali komputer anda dan perhatikan apakah gejala yang muncul pada saat komputer terinfeksi masih ada atau tidak. Bila ada maka anda terlewat beberpa autorun virus atau reset parameter sistem diatas tidak berhasil. Lakukan langkah diatas dan periksa lebih cermat tiap langkah anda sebelum melakukan restart sistem.

Itulah langkah-langkah penghapusan virus pada sistem Windows XP. Untuk mencegah virus datang kembali sebaiknya anda rajin update antivirus atau memasang aplikasi pencegah seperti WinPooch atau Comodo Firewall yang akan memperingatkan pengguna bila ada program lain yang akan memodifikasi sistem. Jadi walaupun virus tersebut tidak dikenali akan tetapi sebelum masuk maka pengguna akan diperingatkan oleh aplikasi pencegah. Bila anda mengenali program yang hendak mengakses sistem anda maka anda bisa mengijinkan akses tersebut namun bila tidak sebaiknya tolak dan blokir akses tersebut karena ada kemungkinan program tersebut adalah virus.

Berhati-hati pada saat membuka flash disk. Jangan membuka flash disk dengan klik 2 kali. Buka dengan klik kanan lalu pilih menu Open agar fitur autoplay pada flash disk tidak menjalankan virus secara ototmatis. Jangan lupa perhatikan file yang anda buka. Walaupun iconnya sama perhatikan bahwa file yang anda buka buka tipe application atau program. Pastikan file word adalah betul-betul word dan folder betul-betul folder bisa dengan melihat detail atau properties dari file tsb. Semoga artikel ini membantu dan mencegah anda terinfeksi virus komputer.
coba dirumah ya... abis itu datang lagi untuk berkunjung ke blog saya

Popular Posts