29 July 2012

Shalat mempunyai rukun-rukun yang apabila salah satu-nya ditinggalkan, maka batallah shalat tersebut. Berikut ini penjelasannya secara terperinci: 1. Berniat; Yaitu niat di hati untuk melaksanakan shalat tertentu, hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya”. (Muttafaq ‘alaih) Dan niat itu dilakukan bersamaan dengan melaksana-kan takbiratul ihram dan mengangkat kedua tangan, tidak mengapa kalau niat itu sedikit lebih dahulu dari keduanya. 2. Membaca Takbiratul Ihram; Yaitu dengan lafazh (ucapan): . (Allahu Akbar) Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Kunci shalat itu adalah bersuci, pembatas antara per-buatan yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan pembebas dari keterikatan shalat adalah salam.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih ) 3. Berdiri bagi yang sanggup ketika melaksana-kan shalat wajib; Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam shalat-mu) dengan khusyu’.” (Al-Baqarah: 238) Dan berdasarkan Sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada Imran bin Hushain: “Shalatlah kamu dengan berdiri, apabila tidak mampu maka dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka shalatlah dengan berbaring ke samping.” (HR. Al-Bukhari) 4. Membaca surat Al-Fatihah tiap rakaat shalat fardhu dan shalat sunnah; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat Al-Fatihah.” (HR. Al-Bukhari) 5. Ruku’; Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujud-lah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan.” (Al-Hajj: 77) Juga berdasarkan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada seseorang yang tidak benar shalatnya: ” … kemudian ruku’lah kamu sampai kamu tuma’ninah dalam keadaan ruku’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 6. Bangkit dari ruku’ ; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam terhadap seseorang yang salah dalam shalat-nya: ” … kemudian bangkitlah (dari ruku’) sampai kamu tegak lurus berdiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 7. I’tidal (berdiri setelah bangkit dari ruku’); Hal ini berdasarkan hadits tersebut di atas tadi dan berdasarkan hadits lain yang berbunyi: “Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak menegakkan tulang punggungnya di antara ruku’ dan sujudnya.” (HR. Ahmad, dengan isnad shahih) 8. Sujud ; Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah disebutkan di atas tadi. Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Kemudian sujudlah kamu sampai kamu tuma’ninah dalam sujud.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 9. Bangkit dari sujud; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Kemudian bangkitlah sehingga kamu duduk dengan tuma’ninah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 10. Duduk di antara dua sujud ; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak menegakkan tulang punggungnya di antara ruku’ dan sujudnya.” (HR. Ahmad, dengan isnad shahih) 11. Tuma’ninah ketika ruku’, sujud, berdiri dan duduk; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kepada seseorang yang salah dalam melaksanakan shalatnya: “Sampai kamu merasakan tuma’ninah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Dan tuma’ninah tersebut beliau tegaskan kepadanya pada saat ruku’, sujud dan duduk sedangkan i’tidal pada saat berdiri. Hakikat tuma’ninah itu ialah bahwa orang yang ruku’, sujud, duduk atau berdiri itu berdiam sejenak, sekadar waktu yang cukup untuk membaca: satu kali setelah semua anggota tubuhnya berdiam. Adapun selebihnya dari itu adalah sunnah hukumnya. 12. Membaca tasyahhud akhir serta duduk; Ada-pun tasyahhud akhir itu, maka berdasarkan perkataan Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu yang bunyinya: “Dahulu kami membaca di dalam shalat sebelum diwajibkan membaca tasyahhud adalah: ‘Kesejahteraan atas Allah, kesejahteraan atas malaikat Jibril dan Mikail.’ Maka bersabdalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: ‘Janganlah kamu membaca itu, karena sesungguhnya Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia itu sendiri adalah Maha Sejahtera, tetapi hendaklah kamu membaca: “Segala penghormatan, shalawat dan kalimat yang baik bagi Allah. Semoga kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah dianugerahkan kepadamu wahai Nabi. Semoga kesejahteraan dianugerahkan kepada kita dan hamba-hamba yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya.” (HR. An-Nasai, Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi dengan sanad shahih) Dan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: ”Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah-hud), hendaklah dia mengucapkan: ‘Segala penghormatan, shalawat dan kalimat-kalimat yang baik bagi Allah’.” (HR. Abu Daud, An-Nasai dan yang lainnya, hadits ini shahih dan diriwayatkan pula dalam dalam “Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim”) Adapun duduk untuk tasyahhud itu termasuk rukun juga karena tasyahhud akhir itu termasuk rukun. 13. Membaca salam; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Pembuka shalat itu adalah bersuci, pembatas antara perbuatan yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan pembebas dari keterikatan shalat adalah salam.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih ) 14. Melakukan rukun-rukun shalat secara ber-urutan; Oleh karena itu janganlah seseorang membaca surat Al-Fatihah sebelum takbiratul ihram dan jangan-lah ia sujud sebelum ruku’. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Al-Bukhari) Maka apabila seseorang menyalahi urutan rukun shalat sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, seperti mendahulukan yang semestinya diakhirkan atau sebaliknya, maka batallah shalatnya.

28 July 2012

perusahaan manufaktur komponen elektronika asal Taiwan Foxconn Technology Group berniat membangun pabrik di Indonesia. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan dengan adanya Foxconn di Indonesia, maka keinginan tersebut akan lebih mudah terwujud. "Barang-barang yang kamu pakai sekarang (ponsel-red.) nanti Made in Indonesia," ungkap Hidayat di kantornya, Jl Gatot Soebroto. Hidayat mengatakan, salah satu tujuan pemerintah gencar merayu Foxconn untuk berinvestasi adalah untuk mengurangi impor barang-barang elektronika yang jumlahnya cukup besar. "Tahap pertama nanti produksi produk untuk menggantikan impor, jadi mengurangi impor kita," tambahnya. Seperti diketahui, Foxconn Technology Group adalah perusahaan manufaktur yang berasal dari Taiwan yang memproduksi komponen-komponen elektronik untuk beberapa merk terkenal seperti Apple, Nokia, serta Hewlett-Packard. Hidayat memperkirakan, groundbreaking untuk pabrik ini dilakukan pada akhir tahun 2012 atau awal tahun 2013 nanti. Salah satu produksinya adalah Ipad. Foxconn sendiri telah berinvestasi di Brasil dan berencana untuk menambah lima fasilitas produksi baru di negara itu. Semoga Foxconn Technology Group mau berinvestasi ke Indonesia :)
Artikel ini saya copas dari salah satu blog teman di group, menurut saya isi artikel ini sangat bagus sebagai tolak ukur tingkatan kita dalam kategori mana skill pemograman kita. Secara singkat artikel ini membagi level skill menjadi 5 level yaitu Novice, Advance Beginner, Competent, Proficient, dan Expert. Lantas bagaimana penjelasannya ke dalam skill seorang programmer? Berikut penjelasannya. Novice Programmer Programmer jenis ini adalah tipe programmer yang sangat pemula. Sebenarnya ketika kita mempelajari sebuah bahasa pemrograman yang baru, kita selalu melalui tahap ini. Ciri dari programmer jenis ini adalah dia membutuhkan penjelasan mendetail (bahkan sangat mendetail) mengenai sebuah konsep dan tidak ingin terikat dengan konteks. Artikel yang dia sukai itu yang penjelasannya mendetail. Misalnya cara membuat membuat halaman web yang dijelaskan pertahap dari buka notepad, isi tag , , , save dengan format html, double klik file dan buka dengan browser. Pernah ngalamin ngga? Novice programmer juga tidak ingin terikat dengan konteks. Contohnya dia bisa membuat halaman html berdasarkan petunjuk yang telah ada, tetapi jika halaman html ini harus dirubah (misal membuat tampilannya berubah) tapi tidak terdapat di manual, maka ia akan kebingungan. Biasanya seorang Novice Programmer tidak tertarik untuk belajar lebih dalam, ia hanya ingin menyelesaikan problem yang ia hadapi dan segera mendapatkan solusinya. Pokoknya masalahnya selesai, bagaimanapun caranya. Kira-kira seperti itu yang ada di pikirannya. Advance Beginner Programmer Programmer jenis ini agak lebih mahir daripada tipe novice programmer. Ciri yang paling mencolok dari advance programmer adalah paham bagaimana sebuah tools (bahasa pemrograman, framework, API) berjalan. Namun, ia tidak memahamibig picture dari konsepnya. Dia juga termasuk programmer yang menyukai ‘solusi cepat dan singkat’. Pernah ngga temen-temen ngalamin ketika mempelajarai suatu API (Application Programming Interface) dan dengan terburu-buru mencari fungsi yang diinginkan tanpa memahami secara keseluruhan bagaiaman API tersebut bekerja? Pernah kan? Kalau saya sih pernah ngalamin.. :D Kelebihan dari Advance Beginner Programmer dibanding Novice Programmer adalah ia mampu menerapkan pemahaman yang ia miliki ke dalam konteks yang sedang dikerjakan. Misalnya, ia bisa menyesuaikan tutorial pembuatan aplikasi perpustakaan menggunakan java dan memodifikasi sintaxnya agar sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu kelemahan yang mencolok dari Advance Beginner Programmer adalah ia tidak mau atau belum siap mempelajari keseluruhan dari suatu konsep. Misalnya dalam mempelajari sebuah framework, ia hanya mau mempelajari fungsi-fungsi di dalam framework tersebut tanpa mau mempelajari bagaiman framework tersebut bisa berjalan. Competent Programmer Programmer jenis ini memiliki ciri utama dapat melakukan troubleshooting. Maksdunya, ia dapat menyelesaikan masalah yang belum pernah ia temui sebelumnya menggunakan pengalaman yang ia miliki. Competent Programmer juga mampu menerima saran dari seorang Expert Programmer dengan tepat dan mampu mengaplikasinya sesuai dengan saran dari Expert Programmer tesrsebut. Hasil pekerjaan seorang Competent Programmer biasanya tergantung dari jumlah pekerjaan dan pengalaman ia mengerjakan project. Semakin banyak masalah yang telah ia pecahkan, makin cepat pula kerjanya. Kelebihan lain dari Competent Programmer adalah ia mampu menjelaskan kepada seorang Novice Programmer. Dimana bila seorang Expert langsung menjelaskan ke Novice, maka si Novice kebingungan sakin tingginya ilmu si Expert ini. Proficient Programmer Programmer jenis ini membutuhkan Big Picture. Mereka inilah tipe orang yang tidak suka dengan tutorial yang bertele-tele. Kalau memahami sebuah framework, mereka tidak cukup dengan melihat fungsinya saja, tapi harus memahami bagaimana framework tersebut dapat bekerja. Kelebihan lain dari Proficient Programmer adalah mereka mampu belajar tanpa mempraktekan secara langsung. Contohnya, ia dapat memahami bagaimana cara kerja suatu framework hanya dengan membaca bagaimana orang lain menyelesaikan project dengan menggunakan framework tersebut. Temen-temen pernah nanya di forum ngga? Ngeh ngga, kalau ada orang yang jawab, biasanya dia nanya kita sudah melakukan apa aja, codingnya gimana, output yang diharapkan gimana, dan tiba-tiba dia tahu jawabannya (padahal dia ngga nyoba sintax kita di laptopnya) ? Nah, dia itu seorang Proficient Programmer. Ciri lain dari seorang Proficient Programmer adalah ketika dia melakukan test sebuah program. Ketika seorang Novice bertanya kenapa saya melakukan tes ini? apa saja tes yang harus dilakukan? Fungsi mana saja yang harus di tes? dan sebagainya. Sebaliknya, seorang Proficient Programmer mengetahui dengan tepat bagian mana saja yang mungkin akan break jika dites dan melakuan tes pada bagian tersebut. Expert Programmer Oke, sampai di bagian akhir ni, Expert Programmer. Siapa mereka? Mereka ini orang –orang yang senantiasa membagikan ilmunya kepada kita. Merekalah orang-orang yang menulis buku, menulis artikel, membuat bahasa pemrograman, membuat framework, membuat IDE, dan membuat orang lain paham tentang konsep baru. Mereka ini para programmer yang mampu memahami konteks dari suatu masalah dan mampu memberikan solusi yang tepat, sesuai dengan konteksnya. Yang menarik dari seorang Expert adalah ia mampu memberkan solusi dari suatu masalah hanya berdasarkan intuisi. Contohnya, dari ratusan baris kode program dan puluhan fungsi didalamnya, kemudian ketika dijalankan terdapat error pada program, Ia dapat mengatakan, “Kayaknya di fungsi itu ada yang bla bla bla deh.” Ya, intinya seorang Expert ini mampu mengetahui detail mana yang penting dan tidak penting. Apa yang ia sampaikan terkadang tak mampu ia jelaskan kenapa. Ia hanya berkata, “Pengalaman..”.

Popular Posts