27 April 2012






Detikhot - Jakarta, Seks di luar nikah jelas bukan solusi terbaik. Namun jika hal itu yang terjadi, kehamilan menjadi sangat tidak diinginkan. Dewasa ini banyak orang yang memecahkan masalah itu dengan aborsi atau menggugurkan kandungan.

Kita lihat fakta bagaimana aborsi itu.

Di negara Arab seorang yang hamil di luar nikah bahkan bisa mendapat hukuman rajam sampai mati. Aborsi menjadi perbuatan yang sangat dicela masyarakat. Wanita yang nantinya menderita kerugian paling besar, sementara itu laki-laki tak bisa dituntut hukum jika dilakukan atas dasar suka sama suka, padahal lelaki terposisikan sebagai pelaku. Namun jika si wanita melakukan aborsi maka dia adalah pelaku sekaligus korban.

Tidak ada satupun wanita yang menginginkan aborsi. Jelas dia berada di posisi yang sangat terjepit. Tapi jika tidak aborsi dia juga tak mampu menanggung akibatnya.

Mengapa harus aborsi?
Paling utama jelas karena malu, hamil sebelum nikah. Belum bisa memberikan kehidupan yang layak bagi anak, tidak diinginkan oleh keluarga. Juga masih terlalu muda. Maka sebaiknya pikirlah lebih matang jika ingin melakukan hubungan intim dengan kekasihmu. Bagaimanapun wanita yang akan sangat merugi dan merasakan akibatnya.

Secara fisik terlihat perbedaan bagaimana berbadan dua dan semakin membengkak sedangkan masyarakat tahunya dia masih single. Dan secara psikologis akan membuat aib dan celaan. Juga trauma dan gangguan mental wanita akan menjadi sangat rentan.

Kondisi psikologik wanita pra-aborsi:
Dia cenderung takut/cemas, suatu kebingungan dia butuh informasi tetapi tidak tahu mau bertanya ke mana dan pada siapa? Butuh perlindungan tetapi laki-laki yang berbuat pada umumnya tidak bertanggung jawab atau tidak mampu bertanggung jawab. Kebingungan sehingga menunda-nunda persoalan dan pada saat merasa sudah sangat terdesak, akhirnya nekat, mencari bantuan yang paling terjangkau. Dan tindakan nekad ini bisa sangat berbahaya.

Kondisi psikologik pasca-aborsi:
Suatu keputusan yang sangat besar untuk melakukan aborsi. Rasa yang akan selalu membekas adalah penyesalan, perasaan bersalah/berdosa. Gangguan psikis dengan hadirnya mimpi tentang bayi dan saat melihat anak kecil akan teringat bayi yang sudah digugurkan. Beberapa wanita mengalami depresi kronis setelah beberapa saat terjadi pemulihan. Setelah recovery, kembali normal: terbebas dari kecemasaan dan depresi, sekolah/kerja seperti biasa, kepercayaan diri pulih dsb. Dampak jangka panjang dapat menyebabkan beberapa wanita timbul perasaan benci pada semua pria.

26 April 2012



Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Mengapa para Nabi mengingatkan kaum mereka akan Dajjal, padahal Dajjal itu hanya akan keluar di akhir zaman ?

Jawaban.
Fitnah terbesar yang terjadi di muka bumi sejak diciptakannya Adam sampai bangkitnya kiamat adalah fitnah Dajjal. Demikian dikatakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, tiada seorang Nabi-pun sejak Nuh sampai Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallamuhu kecuali masing-masing mengingatkan kaumnya akan Dajjal. Peringatan ini bertujuan memberitahu akan kedahsyatannya dan agar berhati-hati darinya.

Allah Maha Tahu bahwa Dajjal itu tidak akan keluar kecuali di akhir zaman, akan tetapi Allah memerintahkan para rasulNya agar mengingatkan kaumnya masing-masing akan Dajjal agar diketahui kedahsyatannya dan malapetaka yang dibawanya. Dalam suatu hadits yang shahih disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda.

“Artinya : Jika Dajjal itu keluar dan aku berada di tengah-tengah kalian, maka akulah yang akan mengatasinya dari kalian dan kalau tidak maka seseorang menjadi pembela bagi dirinya sendiri. Allah-lah khalifahku atas setiap muslim” Ya, sebaik-baik khalifah (pengganti, pembela atau penolong) adalah Rabb kita ‘Azza wa Jalla.

Dajjal itu memang luar biasa dan fitnahnya merupakan fitnah yang paling dahsyat dan mengerikan yang pernah terjadi di dunia ini sejak diciptakannya Adam hingga bangkitnya kiamat. Karena itu wajar jika berta’awwudz dari fitnah Dajjal ini dikhususkan dalam shalat.

“Artinya : Aku berlindung kepada Allah dari adzab Jahannam dan adzab kubur dari fitnahnya hidup dan mati, serta dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal”

Nama Dajjal diambil dari kata ad-dajl yang artinya at-tamwith (pembohong dan pendusta), karena memang Dajjal adalah pembohong yang paling besar, serta yang paling banyak dan paling dahsyat dalam menipu.


[Disalin dari kitab Fatawa Anil Iman wa Arkaniha, yang di susun oleh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, edisi Indonesia Soal-Jawab Masalah Iman dan Tauhid, Pustaka At-Tibyan]



Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Kapan keluarnya Dajjal ?

Jawaban.
Keluaranya Dajjal termasuk tanda kiamat, akan tetapi tidak bisa ditentukan kapan waktunya, karena tidak ada yang tahu kapan kiamat tiba kecuali Allah. Demikian juga tanda-tandanya tidak dapat kita ketahui kecuali yang telah ada di hadapan kita. Jadi waktu keluarnya Dajjal tidak dapat kita ketahui, akan tetapi kita tahu bahwa keluarnya merupakan tanda kiamat.

Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Di mana tempat keluarnya Dajjal ?

Jawaban.
Dajjal akan keluar dari Masyriq (Timur) dari arah timbulnya berbagai fitnah dan kejahatan. Rasulullah pernah bersabda : “Fitnah itu disini!”, dan beliau mengisyaratkan ke arah Masyriq. Masyriq adalah sumber kejahatan dan fitnah. Ia akan keluar dari Masyriq, dari Khurasan melewati Ashfahan dan memasuki Jazirah antara Syam dan Irak. Ia tidak punya tujuan kecuali Madinah, karena disitullah terdapat Al-Basyir An-Nadzir Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ingin memebinasakan penduduk Madinah, akan tetapi kota Madinah diharamkan atasnya (dilindungi dari jarahan) sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Di setiap pintu kota Madinah terdapat Malaikat yang menjaganya”.

Dajjal ini keluar melalui tembusan antara Syam dan Irak dan diikuti oleh orang-orang Yahudi Asfahan sebanyak tujuh puluh ribu, karena merekalah yang menjadi tentaranya. Yahudi merupakan sebusuk-busuk hamba Allah dan manusia yang paling sesat. Merekalah yang menjadi pengikut Dajjal dan menjadi pembantu-pembantunya serta menjadi bala tentaranya di samping para pengikutnya yang lain.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah besabda. “Wahai hamba-hamba Allah, teguhlah ! Beliau meneguhkan kita karena masalah ini sangat berbahaya. Lebih lanjut beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Barangsiapa mendengar Dajjal, hendaklah ia mejauh darinya. Karena demi Allah, seseorang akan mendatanginya dengan mengira bahwa ia (Dajjal) itu seorang mukmin, lalu iapun mengikutinya lantaran syubhat yang dibuat oleh Dajjal itu. “Manusia akan mendatangi Dajjal dan mengatakan. “Dia tidak akan menyesatkanku dan aku tidak akan terpengaruh olehnya” namun Dajjal terus menghembuskan syubhat sehingga orang itupun akhirnya mengikutinya.


[Disalin dari kitab Fatawa Anil Iman wa Arkaniha, yang di susun oleh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, edisi Indonesia Soal-Jawab Masalah Iman dan Tauhid, Pustaka At-Tibyan]

Popular Posts