19 April 2012



Tepat di hari jatuhnya Yerusalem, Godfroi meresmikan Ordo Biarawan Sion yang memiliki tugas rahasia untuk mencari dan menggali harta karun King Solomon yang dipercaya ditimbun di bawah kompleks Masjidil Aqsha. Agar lebih efektif, duapuluh tahun kemudian Biarawan Sion mendirikan ordo khusus militer yang dinamakan Knights Templar.

Tahun 1096. Apa yang ada di tahun tersebut? Saat itu Eropa atau kaum Frank menyebutnya sebagai The Christendom (Tanah Kristus), baru saja menyelenggarakan Konsili di Clermont, Perancis, yang dilakukan pada tanggal 25 November 1095. Dalam konsili tersebut, Paus Urbanus II berpidato berapi-api menggelorakan apa yang disebutnya ‘Sacrum Bellum” (The Holy War) agar Eropa merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari kekuasaan Islam.

Tak sampai setahun kemudian, ratusan ribu tentara Salib berangkat. Mereka dibagi dalam tiga kelompok besar yang dipimpin Godfroi de Bouillon, King Bohemond, dan King Raymond, dan bertemu di Konstantinopel. Ketika Godfroi de Bouillon berangkat ke Yerusalem, dirinya ditemani sekelompok orang tak dikenal yang bukan sekadar tentara tetapi juga berperan sebagai penasihat dan administrator. Konon, pengiring Godfroi ini merupakan para ksatria misterius yang menganut Kabbalah, cikal bakal dari Ordo Sion dan Templar yang akan dibentuknya beberapa tahun kemudian. Godfroi sendiri merupakan tokoh Kabalis- Yahudi yang memimpin pasukan salib terbesar.
Pada Selasa, 7 Juni 1099, pasukan salib pertama pimpinan Godfroi tiba di depan gerbang Yerusalem. Setahun sebelum pasukan salib tiba di Yerusalem, kekuasaan Dinasti Abbasiyah atas kota suci ini jatuh ke tangan Dinasti Syiah Fathimiyah. Pasukan Syiah yang dikomando oleh para Hashyashyin (Assassin), berhasil merebut Yerusalem dari tangan kaum Sunni. Menurut keterangan pakar sejarah perang salib, Carole Hillenbrand, kuat dugaan antara Syiah Fathimiyah dengan Assassinnya sebenarnya telah menjalin kontak dengan tokoh-tokoh tertentu angkatan salib yang merupakan cikal bakal Templar. Jadi, pertempuran merebut Yerusalem yang terjadi di tahun 1099 hanyalah merupakan pertempuran di tingkat akar rumput, walau berjalan dengan amat dahsyat dengan korban yang amat banyak.
Pada 14 Juli 1099, pasukan Godfroi de Bouillon berhasil merebut Yerusalem. Mereka membunuh semua penduduk Yerusalem. Termasuk orang-orang Yahudi yang selama ini hidup berdampingan dengan umat Islam. Bagi kelompok Kabbalah, orangorang Yahudi yang mau hidup berdampingan dengan Gentilles merupakan pengkhianat.
Tepat di hari jatuhnya Yerusalem, Godfroi meresmikan Ordo Biarawan Sion yang memiliki tugas rahasia untuk mencari dan menggali harta karun King Solomon yang dipercaya ditimbun di bawah kompleks Masjidil Aqsha. Agar lebih efektif, duapuluh tahun kemudian Biarawan Sion mendirikan ordo khusus militer yang dinamakan Knights Templar.
Masa-masa setelah kedatangan para Templar di Istana King Baldwin hingga munculnya Guy Lusignan dalam episode Perang Hattin melawan Shalahuddin al-Ayyubi merupakan rentang waktu yang sangat gelap. Yang diketahui, Templar telah menjelma jadi ordo yang sangat istimewa. Dia tumbuh jadi sangat kaya dan berpengaruh di seluruh Eropa dan juga Yerusalem. Bahkan banyak raja dan bangsawan Eropa berutang padanya.
Setelah Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Yerusalem pada Juli 1187, Biarawan Sion dan Templar kembali ke Eropa dan banyak yang menjadikan Perancis Selatan sebagai markasnya. Keberadaan Templar di Eropa membuat muak banyak kalangan. Selain tingkah lakunya yang mau menang sendiri, Gereja juga curiga bahwa Templar menjalankan ritual-ritual yang menyimpang. Akhirnya Raja Perancis, King Philip le Bel dan Paus Clemen V bersama-sama menumpas Templar pada 13 Oktober 1307.
Templar banyak melarikan diri ke Skotlandia dan mendapat naungan dari King Robert de Bruce, satu-satunya Raja di Eropa yang tengah di-ekskomunikasikan dari Vatikan. Di Skotlandia, Templar mengganti jubahnya dan menyusup ke dalam gildagilda serikat tukang batu yang bernama Mason. Dalam waktu singkat Mason dikuasai dan diberi nama Freemason. Asrama tempat mereka berkumpul disebut Loji (Lodge). Inilah cikal bakal gerakan Freemasonry dunia.
Di Jerman, pelarian Templar mengganti nama jadi Knights of Teutonik. Di Malta jadi Knights of Rhodes atau Knights of Malta. Di Italia, Spanyol, dan Portugal menjadi Knights of Christ, sebuah kelompok yang mana Colombus, Vasco da Gama, dan pelaut-pelaut ulung Eropa lainnya bergabung. Demikian juga di tempat-tempat lainnya.
Terusir dari Perancis membuat mantan Templar sangat berhati-hati. Mereka menjadi gerakan klandestin yang paling senyap dari pemberitaan. Namun pengaruhnya kian membesar dan bahkan berhasil merekrut pembesar-pembesar Eropa menjadi anggotanya. Lewat berbagai cara mereka menaklukkan Eropa. Inggris dan Perancis sebagai jantung Eropa kala itu telah takluk lewat dua revolusi (Glorious Revolution dan Revolusi Perancis) dan juga peperangan antara Inggris Protestan melawan Perancis Katolik yang berbuntut pada pendirian Bank of England.
Guna mengembangkan dan memperkuat gerakannya, para pewaris Templar ini menganggap mereka memerlukan satu wilayah yang benar-benar baru, tidak di Eropa yang nyaris seluruh daratannya sudah berada di bawah kontrol Gereja, agar lebih leluasa bergerak dan sungguh-sungguh berkuasa.
Mereka ingat bahwa nenek moyang mereka, para Templar di abad ke-14, telah melakukan kontak dagang dengan orang-orang Indian di satu wilayah daratan yang sangat luas di seberang Eropa. Di tanah itu terdapat satu tumbuhan yang belum ditemukan di seantero Eropa. Tumbuhan itu adalah jagung. Kesan ini diabadikan dalam pahatanpahatan di Rosslyn Chapel di Edinburg-Skotlandia.
Maka lewat organisasi pewaris Templar, The Knights of Christ, yang berpusat di Portugal, Italia, dan Spanyol dan bukan kebetulan memusatkan aktivitasnya di dalam pengembangan teknologi kelautan, kelompok Kabalis ini menugaskan The Knights of Christ untuk kembali membuat jalur laut ke daratan yang besar dan belum bernama tersebut—yang kelak akan dinamakan Amerika—guna menjadikan benua baru tersebut sebagai markas besar bagi gerakan Kabbalah hingga akhir zaman menunggu datangnya Raja Israel yang akan memimpin mereka menguasai dunia dalam satu Tatanan Dunia Baru (The New World Order atau Novus Ordo Seclorum).
Misi ini kelak akan dilakukan oleh Christoforo Colombo atau yang dalam bahasa Inggris disebut Christopher Colombus, salah seorang tokoh Knights of Christ yang memiliki mertua seorang pelarian Knights of Templar di Portugis bernama Bartolomeo Perestrello..
sumber


National Treasure merupakan salah satu tontonan yang tidak boleh dilewatkan para penggemar teori konspirasi, terlebih bagi mereka yang menyukai sejarah Ksatria Templar, Freemasonry, dan juga pemecahan simbolsimbolnya. Dari ribuan film Hollywood, bisa jadi film produksi Disney Corporation tahun 2004 inilah yang paling sarat dan terbuka menampilkan simbol-simbol Masonik, walau dibandingkan dengan film-film sejenis seperti Indiana Jones, The Tomb Raider, atau juga The Matrix. Bahkan dalam banyak hal, film yang dibintangi aktor kawakan Nicholas Cage dan Dianne Kruger ini lebih dalam ketimbang film The Da Vinci Code yang gagal menyamai popularitas novelnya.
Pencarian harta karun Templar merupakan fokus film ini. Dikisahkan bahwa ada harta karun yang sangat besar dan sangat bernilai, yang tidak seorang raja pun sanggup memilikinya, yang diperebutkan dari tiran yang satu ke tiran yang lainnya sepanjang sejarah purba. Selama berabad-abad harta karun tersebut hilang dan suatu masa ditemukan oleh Ksatria Templar (The Knights Templar) berada di bawah Haikal Sulaiman, sehingga harta karun tersebut juga disebut sebagai The Solomon Treasure. Templar merupakan penjaga harta karun tersebut yang kemudian mengubah diri menjadi kelompok rahasia bernama Freemasonry.
Oleh Templar atau Freemasonry, harta tersebut dibawa ke Amerika. Saat Perang Revolusi Amerika melawan penjajah Inggris, harta tersebut disembunyikan lagi dan hanya orang-orang terpilih yang mengetahuinya seperti George Washington, Benjamin Franklin, dan Paul Revere. Agar aman, sejumlah petunjuk disebar dalam lokasi-lokasi tertentu.
Malam hari, tahun 1832, salah seorang penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika bernama Charles Carroll (Terrence Currier) merasakan kematiannya sudah dekat, padahal salah satu petunjuk penting harta tersebut ada di tangannya. Dia ingin bertemu dengan Presiden Andrew Jackson tetapi gagal. Akhirnya Carroll menyerahkan petunjuk tersebut ke tangan Thomas Gates, nenek moyang dari Dinasti Gates.
Enam generasi kemudian, seorang bocah bernama Benjamin Franklin Gates berusaha membuka sebuah peti rahasia. Perbuatannya diketahui oleh sang kakek yang kemudian menceritakan kisah harta karun tersebut. Ben kecil tertarik dan ditahbiskan oleh sang kakek menjadi seorang ksatria.
Setelah dewasa, Ben (Nicholas Cage) memimpin satu rombongan kecil di Kutub Utara guna mencari sang petunjuk bernama Charlotte. Charlotte ternyata nama sebuah kapal laut yang terdampar di tengah salju. Dalam perut Charlotte, Benjamin Franklin Gates menemukan selembar surat bersandi yang berada di dalam sebuah pipa rokok berbentuk unik.
Karena keserakahan, tim tersebut pecah. Ian Howe yang membiayai tim tersebut hendak mengangkangi seluruh petunjuk. Akhirnya Ben bersama Rilley (Justin Bartha) harus menghadapi kelompok Ian. Petunjuk di Charlotte membawa mereka untuk mencuri naskah Declaration of Independence. Pencurian berhasil dan Ben menemukan sejumlah petunjuk yang aneh di balik naskah yang disakralkan bangsa Amerika tersebut. Ian juga ingin merebutnya. Terjadilah kejar-kejaran di sekujur kota Washington DC yang sarat simbol-simbol Masonik, termasuk sebuah kode waktu di lembaran uang US $ 100.
Seorang konservator National Archives, Dr. Abigail Chase (Diane Kruger) bergabung dengan Ben dan Rilley dengan cara yang unik. Film besutan Jon Turteltaub ini dalam tempo cepat memotret penemuan demi penemuan kode-koda Masonik di seantero Washington DC dan kejar-kejaran yang terjadi antara kelompok Ian, Ben, dan juga FBI yang ternyata juga dipimpin seorang Mason.
Setelah melewati berbagai ketegangan, harta karun tersebut ternyata ditemukan di bawah Gereja Trinity di daerah Wallstreet. Film, seperti banyak film Hollywood lainnya, berakhir dengan happy ending. Karena keberhasilannya dalam segi bisnis, The National Treasure dibuat sekuelnya “The National Treasure: Book of Secrets” dengan bintang yang sama dan ditayangkan perdana di AS pada tanggal 21 Desember 2007 dan Inggris pada 8 Februari 2008.

Mitos dan Fakta
Ada sejumlah catatan yang penting untuk diketahui tentang film The National Treasure. Klaim film ini yang menyebutkan Templar sebagai penjaga harta karun Nabi Sulaiman dan keberadaan Kuil Sulaiman sendiri sebagai The Great Synagoge seperti yang selama ini digembargemborkan kaum Yahudi adalah mitos dan dusta besar. Dalam sejarahnya yang banyak ditulis para peneliti Barat sendiri disebutkan bahwa Templar-lah yang sesungguhnya ingin mencuri harta karun Nabi Sulaiman. Penjaga harta karun Sulaiman adalah Asmodeus, iblis yang tunduk pada Sulaiman. Keberadaan harta karun Sulaiman di bawah Gereja Trinity, Wallstreet, juga sangat spekulatif. Apakah ini merupakan simbolisasi bahwa kekayaan dunia sebenarnya dikendalikan dari wilayah ini? Wallahu’alam.
Walau demikian, ada juga fakta-fakta yang dengan berani dipaparkan film ini seperti arsitektur kota Washington DC yang sarat dengan simbol-simbol Masonik (Kabbalah) serta sejumlah bapak kemerdekaan Amerika Serikat merupakan anggota dari perkumpulan rahasia bernama Freemason.
sumber




Rasulullah telah mengizinkan kita untuk mengutip perkataan-perkataan ahli kitab (orang-orang yahudi dan nasrani) sebagaimana sabdanya: “Sampaikanlah ajaran-ajaranku walaupun itu hanya satu ayat, dan berbicaralah dari ajaran Bani Isra’il (Yahudi), dimana tidak ada halangan bagi kalian...” (HR. Bukhari dalam kitab Shahihnya, kitab Al I’tisham bi Al Kitab wa As Sunnah, dari Abi Hurairah).

Apabila kita menyebut atau mengutip perkataan-perkataan ahli kitab maka kita tidaklah disebut melakukan “bid’ah”. Kesemuanya itu tentunya dengan syarat bahwa kita harus berhati-hati dengan apa-apa yang kita dengar dari mereka., dimana kita tidak menerimanya apabila bertentangan dengan agama atau syari’at kita sebagai bukti. Apabila berlawanan dengan syari’at kita maka perkataan mereka harus kita tolak.


Berikut ini adalah perkataan para ahli kitab tentang perang armageddon :

1. Dalam kitab Wahyu (Revealition) pasal 16 ayat 16 dikatakan: “Dan ruh-ruh setan mengumpulkan sekalian tentara dunia di sebuah tempat bernama Armageddon” (injil, hal.388 penerbit Daar Ats Tsaqafah, Mesir).

2. Didalam kitab “Dimensi Agama dalam Politik Amerika Serikat” disebutkan, bahwa 7 orang pemimpin Amerika percaya dengan adanya perang armageddon. (Lihat dalam kitab “Janji Yang Benar Dah Janji Yang Dusta”, hal.31)

3. Dari kitab “Drama Berakhirnya Zaman”, oleh Oral Robertus. Dan kitab “Akhir Bola Dunia Yang Paling Besar”, oleh Hall Lindus, dikatakan: “Segala sesuatu pasti akan berakhir dalam beberapa tahun, dimana akan terjadi perang dunia yang paling besar, yaitu perang Armageddon atau perang dataran Magedo”. Kedua pengarang yang terkenal di Amerika tersebut memperkirakan, bahwa tahun 2000 Mahesi atau dekat darinya bola dunia ini akan berakhir secara final.

4. Ronald Reagen (mantan Presiden Amerika) pernah berkata: “Sesungguhnya generasi ini tepatnya adalah generasi yang akan melihat perang armageddon.”

5.Jimmy Sujjest berkata: “Aku berkeinginan agar aku dapat mengatakan, bahwa kita akan dapat mencapai perdamaian. Akan tetapi, aku percaya bahwa perang armageddon akan datang dan berkecamuk di lembah “Mageddo”. Ia akan datang. Mereka bisa saja menandatangani perjanjian-perjanjian perdamaian yang mereka inginkan. Namun, sesungguhnya hal itu tak akan merealisasikan apa pun. Sebab, bagaimanapun juga hari-hari hitam itu akan datang.” (Kitab”janji Yang Benar Dan Janji Yang Dusta”, hal.62, juga kitab “Ramalan dan Politik”, hal.37.

6. Seorang pimpinan fundamentalis Kristen berkata: “Sesungguhnya perang armageddon adalah sebuah realita dan sangat nyata, akan tetapi kita bersyukur karena ia akan terjadi pada akhir hari sejagat.” (Kitab “Ramalan dan Politik”, hal. 53)

7. Greys Hasl, penulis Amerika, berkata: “Kita sebagai orang-orang Kristen percaya, bahwa sejarah manusia akan berakhir dengan sebuah peperangan yang disebut dengan perang armageddon. Dan bahwa peperangan ini akan dimahkotai oleh kembalinya Al Masih yang akan memerintah terhadap orang-orang yang hidup serta orang-orang yang mati dengan porsi sama.” (Kitab “Ramalan dan Politik”, hal.19)

8. Shofeld berkata: “Sesungguhnya orang-orang Kristen yang Ikhlas hendaknya bergembira dengan peristiwa ini. Karena, begitu perang armageddon (pertempuran yang terakhir) ini dimulai, maka Isa Al Masih akan segera mengangkat mereka ke awan, dan mereka akan diselamatkan oleh Al Masih serta tidak akan menghadapi kesusahan apa pun yang terjadi di bumi, di bawah mereka.” (Kitab “Ramalan dan Politik”, hal.25)

Demikianlah beberapa perkataan dari para ahli kitab yang meyakini bahwa perang armageddon pasti akan terjadi di akhir zaman.
sumber

Popular Posts