11 April 2012



Perusahaan Raksasa dibalik Konspirasi Rahasia Zionis (NWO)

KONSPIRASI ZIONIS

Kita mungkin terkejut ketika mengetahui ternyata uang yang kita belanjakan selama ini sebagian besarnya untuk membantai bangsa Palestina. Barang-barang yang kita konsumsi sehari-hari mulai dari susu, penyedap rasa, telepon genggam(HP), kosmetik bayi, pakaian dan masih banyak lagi, punya andil untuk menjadikan kita sebagai seorang pembunuh berdarah dingin secara tidak langsung. Itulah yang terjadi sekarang. Produsen barang-barang tersebut sangat loyal kepada pemerintahan Israel yang sekarang membunuh puluhan jiwa rakyat Palestina yang tidak berdosa setiap harinya.

Bahkan, tak sedikit dari perusahaan itu secara terang-terangan mendukung penjajahan Israel atas bangsa Palestina. Berikut ini beberapa perusahaan-perusahaan tersebut.

America OnLine Time Warner (AOL Time Warner)
Perusahaan komunikasi terbesar yang menguasai Amerika. Hampir seluruh sahamnya dimiliki oleh orang-orang Yahudi. Sebagian produk perusahaan ini adalah Majalah Time-Live, Kantor Berita CNN. 30 persen keuntungan investasi raksasanya digunakan untuk kepentingan Israel. Tahun 1998, mendapat penghargaan JUBILEE AWARD-penghargaan tertinggi pemerintahan Israel yang diberikan kepada person atau lembaga- sebagai rasa terima kasih atas bantuan dan pertisipasi untuk kepentingan Zionisme Internasional.

APAX Partners & CO Ltd
Perusahaan ini bergerak hampir di berbagai lahan bisnis. Misalnya, Kemanan, Travel, Supermarket, Sponsor dan penyelenggara Grand Prix. Beroperasi di Amerika Serikat dan Inggris. Telah menginvestasikan 100 juta Dollar di Israel tahun 2000. Berencana untuk meningkatkan volume investasinya menjadi 600 juta Dollar untuk tiga tahun berikutnya. Mantan PM Netanyahu pernah memberikan penghargaan JUBILEE AWARD atas jasa-jasanya membantu Israel.

Coca Cola Company
Terhitung sebagai perusahaan raksasa dunia. 30 tahun lamanya mendukung Israel secara terang-terangan. Bahkan, membuat iklan yang menyakitkan hati ummat Islam. Dengan menampilkan Qubbatus Sakhra (Rock Dome) dalam iklannya. Coca cola mempunyai 200 lebih produk minuman. Namun hanya tiga yang terkenal, Coca Cola, Sprite, Fanta. Perusahaan ini sangat eksis di negara-negara Arab bahkan hampir di seluruh dunia karena didukung oleh konglomerat bahkan pemerintah setempat.

DANONE
Salah satu produsen susu, permen, biskuit, wafer dan bahan makanan. Mempunyai badan Riset dan Pengembangan di Israel. Loyalitasnya penuh untuk kepentingan Israel. Salah satu produknya di Indonesia adalah air mineral dengan merk AQUA. Mendapat penghargaan JUBILEE AWARD dari Israel tahun 1998.

DELTA GALIL
Termasuk salah satu produsen garmen Israel yang membantu Israel untuk mengusir bangsa Palestina dari negrinya sendiri. 25% sahamnya dimiliki oleh perusahaan Sara Lee(perusahaan pakaian jadi, makanan kaleng. Lihat keterangan di bawah) Mantan PM Israel Ehud Barak punya hubungan kekerabatan dengan ‘bos’ perusahaan ini. Diantara merk-merk produknya adalah Calvin Klein, Ralph Lauren, Hugo Boss, Donna Karan, DIM. Mempunyai jaringan garmen di Eropa. MARKS & SPENCER di Inggris, HEMA di Belanda, Carrefour dan Auchan di Perancis, LINDEKS di Swiss dan Tchibo di Jerman.

Walt Disney
Walaupun terdapat saham Amir Saudi Waleed bin Thalal di Walt Disney, namun perusahaan yang bergerak di bidang hiburan, film dan animasi ini murni mendukung Israel. Disney selalu berusaha untuk memburukkan citra Arab dan ummat Islam dalam produk-produknya. Ironisnya, 100 juta dollar hasil produksinya dibeli oleh TV Arab dan Timur Tengah serta 200.000 wisatawan Arab berkunjung ke Disney Land. Salah satu usahanya yang menonjol untuk mengubah sejarah ummat Islam dengan membuat pameran ‘Milenium’ dengan maksud untuk mempopulerkan alQuds sebagai ibukota ‘Abadi’ bagi Israel.

ESTEE LAUDER
Bos perusahaan ini Ronald Lauder merupakan bisnismen yang paling fanatik dengan keyahudiannya. Ia mengepalai beberapa lembaga fundamentalis Yahudi diantaranya Jewish National Fund. Produsen minyak wangi dan kosmetika ini mempunyai merk-merk terkenal seperti Aramis, Clinique, Dikny, Prescriptives, Origins, Mac Cosmetics, La Mer, Bobby Brown, Tommy Hilfiger, Jan, Donna Karan, Eifida, Stella Cosmetics, Jo Malone, Bombel & Bombel (Bb), Kat Spad.

IBM Company
Merupakan perusahaan komputer terbesar di Amerika dan dunia. Di Mesir, produk ini jarang dipakai karena harganya terlalu tinggi untuk level pribadi. IBM mempunyai investasi yang cukup besar di Israel. Bahkan mereka mendirikan badan Riset (R&D) dan mempekerjakan sekitar 2000 orang Yahudi di perusahaannya. Dalam pernyataannya di Jerusalem Post, Lawrence Ribkyrdi -vice president IBM- mengatakan bahwa tanah ini (tanah Palestina yang dijajah Israel), dan ideologi yang di anut (Zionisme) mempunyai arti yang sangat penting bagi IBM. Perusahaan ini juga telah menerima penghargaan berkali-kali dan salah satunya di masa pemerintahan Ariel Sharon.

Jhonson & Jhonson
Begitu pedih ketika kita mengetahui bahwa perusahaan yang memproduksi bahan-bahan kosmetika untuk anak-anak (bahkan ibu-ibu), pembasmi nyamuk, dan produk lainnya ini ternyata sangat mendukung penjajahan Israel. Produk-produk ini membanjiri rumah kita walaupun dengan harga yang lebih mahal ketimbang produk lainnya. Jhonson & Jhonson telah membeli Pabrik Pusains di Haifa seharga 400 juta Dollar pada September 1997. Pada masa Netanyahu, perusahaan ini mendapat penghargaan JUBILEE AWARD.

Kimberly-Clark
Produsen Tissu, pembalut wanita dan produk-produk perawatan diri wanita ini mempunyai investasi 14 juta dollar lebih. Produksinya banyak dipakai dinegara-negara Arab. Mempunyai merk-merk terkenal seperti tissu Kleenex, pembalut wanita KOTEX, Hugess, Andreeksi. Nilai investasinya di Israel mencapai 50 juta dollar. Pada masa Netanyahu, perusahaan ini menerima JUBILEE AWARD yang langsung diterima oleh President Direkturnya, Robert B Van Der Meero.

LEWIS TRUST
Kepala perusahaan ini-seorang Yahudi ekstrem-David Lewis merupakan salah seorang investor terbesar di bidang pariwisata dan perhotelan di Palestina. Perusahaannya-dengan mengumpulkan dana-mempunyai peranan penting terhadap meluasnya pendudukan Israel atas tanah bangsa Palestina. Diantara hotel-hotelnya Isrotel di Palestina, Eprotel di Spanyol dan Portugal. Juga beberapa savana di Inggris serta mempunyai merk pakaian River Island. David Lewis juga anggota pendiri Yayasan Inggris-Israel.

LOREAL
Perusahaan yang berproduksi alat-alat kecantikan wanita ini mempunyai sikap yang mendua. Ketika Liga Arab mempropagandakan embargo terhadap produk Israel, LOREAL termasuk yang akan menghentikan produksinya di Israel. Namun, akibat keputusannya ini LOREAL didenda 1,4 juta Dolar Amerika. Akhirnya bukan malah menyetop produksinya, justru malah menambah angka produksi. Sekarang ini LOREAL menjadikan Israel sebagai pusat produksinya. Bahkan sahamnya sebanyak 35 % dijual kepada perusahaan Interbeauty seharga 9 juta dolar. Hasil-hasil produksinya menjadi merk terkenal. Misalnya GIORGIO ARMANI, REDKEN AVENUE, VICHY laboratoires, La Roche Posay, Ralph Lauren, MAYBELLINE, BIOTHERM, Helen Rubinstein, Garnier.

MARKS & SPENCER
Perusahaan yang mempunyai jaringan butik di Inggris merupakan pendukung utama Israel dalam setiap aksinya. Tak ada perusahaan yang punya dukungan sebesar Marks & Spencer. Hal ini dituturkan sendiri oleh Lord Marcus Seif. Salah satu tujuan perusahaan ini didirikan adalah sebagai penopang pertumbuhan ekonomi bagi Israel. Sejarah berdirinya perusahaan ini memang penuh warna Yahudi. Bahkan jauh sebelum negara Yahudi diproklamirkan. Berdiri tahun 1884 oleh Michael Marks seorang Yahudi Rusia. Sejak berdiri, perusahaan ini melaju pesat dan dipimpin oleh tokoh-tokoh zionis. Selain mengumpulkan dana untuk membantu migrasi Yahudi ke bumi Palestina, mereka juga mendukung penuh Inggris-sebagai negara adidaya waktu itu-dalam perpolitikan untuk maslahat Israel. Mendapat penghargaan berkali-kali dari pemerintahan Israel. Salah satunya JUBILEE AWARD.

NESTLE
Sungguh mengejutkan hati, tatkala perusahaan yang berpusat di SWISS dan memproduksi bahan-bahan makanan menjadi salah satu perusahaan yang sangat membantu Yahudi dalam setiap aksinya. Perusahaan raksasa yang mempunyai cabang hampir di seluruh negara di dunia ini mempunyai tak kurang dari 17 laboratorium riset dan pengembangan (R&D). Diantara laboratorium yang terpenting ada di Israel. Operasinya khusus untuk mengembangkan makanan yang sesuai dengan Syari’at Yahudi. Sebanyak 50 % sahamnya dipegang oleh orang-orang Yahudi. Yang terbesar adalah “OSEM” memproduksi makanan. Pada masa Netanyahu, NESTLE dianugrahi

JUBILEE AWARD.
Cukup banyak produk-produk NESTLE. Diantaranya, susu NIDO, NESCAFE, VITTEL (merk dagang perusahaan air mineral, diantaranya adalah BARAKA), Pure Live, Susu Carnation, Lypies,Milk Maid, minuman coklat Nesquik, penyedap rasa MAGGI, Cross & Balckwell, coklat KITKAT, Milk Bar, Quality Street, Lion, Polo, makanan kucing Felix. Yang harus diketahui bahwa produk-produk NESTLE mempunyai nama dan merk sesuai dengan negara setempat.

News Corporation
Imperium produsen ‘kabar berita’ dan film yang beroperasi di AS dan dunia. Kaisarnya adalah seorang Yahudi Robert Murdoch. Investasinya diperkirakan mencapai 42 milyar dolar Amerika dengan income pertahun 14 milyar. Berupaya untuk selalu mempropagandakan ideologi Yahudi dengan teknologi yang dimiliki. Banyak perusahaan-perusahaan Arab yang membeli film-film produk New Corporation ini. Juga, tak sedikit pula yang menjalin kerjasama bisnis dengannya. Khusus di tanah pendudukan, News Corporation membuka lapangan kerja bagi para pemuda Yahudi. Begitu juga diseluruh cabang-cabangnya. Memiliki perusahaan film 20th CENTURY FOX, Tv FOX, FOX for Kids, SKY TV, StarTV, National Geographic Channel, koran Weekly Standard, News World, The Sun, Times, Sunday Times, Time Educational, Daily Telegraph, Herald Sun, Independent, News Photos, Sunday Herald, Sunday Meil, New York Post, dan sebagainya. Juga buku-buku serta jurnal khusus. Dari data diatas, cukuplah bagi Murdoch News Corporation untuk menutupi data dan fakta serta memplintir semua yang terjadi di Israel.

Perusahaan HP NOKIA.
Percaya atau tidak bahwa ternyata perusahaan komunikasi yang berpusat di Finlandia ini tak lain hanya salah satu media untuk melanggengkan penjajahan Israel. Investasi NOKIA di Israel mencapai 500 juta dolar AS. Juga memfasilitasi pembangunan pangkalan teknologi mutakhir yang dikontrol sepenuhnya oleh Israel. Hal ini diungkapkan secara jelas oleh pimpinannya, Lars Wolf. Bahkan Wolf menambahkan, seluruh aset komunikasi mutakhir digunakan untuk membantu Israel menjadi negara termaju dibidang komunikasi.

REVLON
Produsen kosmetika, hiburan dan seni. Seluruh produk kosmetiknya membawa merk dagang REVLON. Pemiliknya adalah seorang Yahudi fundamentalis-ekstrem, Milyarder Ronald Phrilman. Seorang yang sangat antusias mempropagandakan Holocaust seantero dunia. Selain memiliki perusahaan kosmetik REVLON, juga mengepalai New World Corporation di bidang hiburan dan perusahaan FORES. Tentu saja keuntungan yang didapat digunakan untuk kepentingan Yahudi.

Sara Lee
Memproduksi pakaian jadi, makanan kaleng serta kosmetik perawatan diri. Memiliki 25 % saham perusahaan DELTA GALIL ( keterangan diatas). Mendapat Penghargaan JUBILEE AWARD.

Silvryditch
Bergerak di bidang produksi alat kecantikan, minuman keras, roti dan biskuit serta bahan-bahan makanan. Keuntungan perusahaan ini sebagian besarnya didermakan untuk membantu Israel mengusir rakyat Palestina dari tanahnya sendiri.

The Limited
Salah satu perusahaan yang terang-terangan membantu Israel dengan segenap kemampuannya. Berdiri tahun 1963 di Ohio. Memiliki sekitar 2700 trade center ditambah 5 mall dengan menggunakan nama berbeda. Misalnya Express sekitar 668 tempat. The limited 389 tempat. Learner New York 560 tempat. Structure 369 tempat. New York and Company 79 tempat plus tempat-tempat lain. ‘Bos’ perusahaan ini adalah seorang Zionis Extrem, Lesley Wykanser. Anggota dewan pengurus sekte “Eimet” yang terdiri dari bisnismen dan politikus Yahudi. Dari lembaga inilah muncul kamar perang Informasi dengan tujuan membentuk opini Amerika dan Internasional untuk mendukung Israel dan memusuhi Arab dan Umat Islam secara kontinyu. Para tokoh Eimet ini diantaranya adalah Leonard Eibrimson-investor dibidang kesehatan(salah seorang ketua). Termasuk dalam dewan pengurusnya adalah Berny Markos, pendiri perusahaan Home Depot-, Lesley Wykanser-bos The Limited-, Edgar Brownfman-pemilik perusahaan Cygram-, Lo Dunberry, pialang di pasar uang Amerika Wall Street dan pemilik saham salah satu bank terbesar di Israel. Tokoh penting lainnya adalah Jean Kirk Patrick, mantan Duta Besar AS untuk PBB.

Home Depot
Perusahaan kedua terbesar di bidang bisnis. Keuntungan penjualannya pertahun mencapai 45 milyar dolar AS. Mengelola sekitar 1029 outlet di Amerika, 67 di Kanada, 7 di Amerika Latin plus mengelola 26 markas untuk menyelenggarakan pameran serta bekerja sama dengan 227 ribu orang. Mempunyai merk dagang EXPO (penyelenggara pameran), Villadger hardware, Giorgio light. Pemiliknya adalah Berny Markos salah saorang pengelola kamar perang informasi.

Intel
Perusahaan raksasa AS yang bergerak di bidang informasi dengan produknya yang terkenal Intel Pentium. Untuk memboikotnya termasuk yang paling sulit karena hampir semua hardware komputer bagian dari produknya. Intel merupakan lembaga teknologi Amerika yang mendukung penjajahan Israel atas bangsa Palestina secara terang-terangan. Tahun 1974, Intel membangun Labor Riset dan Pengembangan pertama diluar Amerika yaitu di Haifa. Sejak tahun itu Intel terus membantu pengembangan teknologi Israel baik secara komunikasi maupun militernya. Intel juga membangun pabriknya di tengah pemukiman Keryat Gat (nama sebelumnya ialah el Mansyiat el Iraq) dengan mengusir 2000 orang Palestina yang menghuni 300 rumah. Juga menghancurkan 2 mesjid dan sebuah sekolah. Dengan kapasitas 4000 orang Yahudi, maka Intel menjadikan tempat ini sebagai lokasi terpenting untuk mengekspor teknologinya dengan omset 3 juta dolar perharinya. Untuk diketahui, Pentium 4 merupakan hasil produksi pabrik ini. Selain itu juga Intel mempunyai R&D di wilayah Al Quds. Total omset Intel di Palestina sesuai dengan statistik tahun2001 mencapai 2 milyar dolar. Ironis memang, hampir semua perusahaan ini mempunyai pasar di negara-negara Arab dan Islam. Padahal semua produk dan keuntungannya semata-mata untuk memusuhi bahkan membantai bangsa Arab dan ummat Islam. Allahumma farrij anna alkarb wa ‘anil makrubiin.

Kairo, 30 April 2002
Hanafi Yunus, aktifis SINAI (Studi Informasi Alam Islami)
disarikan dari mingguan el- Osbo’ Edisi 267, 2 Shafar 1423/15 April 2002)







KONSPIRASI ZIONIS

(“IMF (the lnternational Monetery Fund) dan Bank Dunia adalah lembaga dana moneter intemasional yang dalam missinya disebutkan untuk memberikan bantuan kepada negara-negara yang tengah mengalami kesulitan likuiditas keuangan atau menghadapi masalah moneter. Dalam kenyataannya IMF, dan Bank Dunia, yang saham mayoritasnya sebesar 51 % dikuasai oleh departemen keuangan Amerika Serikat. John Reed, CEO Citigroup dan Sandy Weil, CEO Traveler’s Group., mengucapkan selamat datang kepada Robert Rubin, mantan menteri keuangan di era presiden BillClinton. Rubin bergabung dengan Citigroup pada bulan Oktober 1999″).

Yang telah kita ketahui ialah bagian terbesar dari saham the Fed dikuasai oleh para bankir raksasa Yahudi. Dengan uang-kertas dolar yang ongkos cetaknya, tidak peduli berapa pun nilai denominasinya di lembaran itu, hanyalah 3 sen dolar per lembar, praktis the Fed memiliki kekuasaan atas keuangan dunia hampir-hampir tanpa biaya. Meski ada beberapa kekeliruan pandangan tentang IMF dan Bank Dunia, tetapi tidak dapat disangkal bahwa keduanya, baik IMF maupun Bank Dunia, merupakan dua instrumen kekuasaan yang digunakan oleh Barat (baca : kelompok Zionis) untuk menghancurkan negara-negara yang berdaulat agar menjadi tidak lebih daripada sekedar teritori (ekonomi-keuangan) mereka, yang pada gilirannya akan kehilangan kedaulatan politik mereka.

Tatkala suatu missi IMF memasuki suatu negara, mereka sebenarnya tidak lain menjalankan rancangan untuk penghancuran lembaga-lembaga sosial-ekonomi di balik dalih persyaratan untuk meminjamkan uang. Menurut Joseph Stiglitz, mantan Kepala Tim Ekonom Bank Dunia, IMF biasanya mengembangkan program empat langkah.

Langkah pertama adalah program’ Privatisasi’ , yang menurut Stiglitz lebih tepat disebut dengan nama program ‘Penyuapan’. Pada program ini perusahaan-perusahaan milik negara penerima bantuan IMF harus dijual kepada swasta dengan alasan untuk mendapatkan dana tunai segar. Pada tahapan ini menurut Stiglitz, “Kita bisa melihat bagaimana mata para pejabat keuangan di negara penerima bantuan itu terbelalak, tatkala mengetahui prospek ‘pemberian’ 10% komisi beberapa milyar dolar yang akan dibayarkan langsung ke rekening pribadi yang bersangkutan di suatu bank Swiss, yang diambilkan dari harga penjualan aset nasional mereka tadi”.

Sebagai contoh, dimana pemerintah Amerika Serikat (harap dicatat departemen luar negeri, departemen pertahanan, dan departemen keuangan, sepenuhnya dikuasai oleh orang-orang Yahudi), terlibat dalam kasus “penyuapan” terbesar yang pernah ada, pada program “privatisasi” di Rusia pada tahun 1995, ketika pemerintah Amerika Serikat (Yahudi) menghendaki Yeltsin terpilih lagi. “Kami tidak peduli kalau pemilihan itu adalah pemilihan yang korup. Kami ingin uang itu sampai ke tangan Yeltsin melalui ‘bawah-meja’ untuk keperluan kampanyenya”. Yang paling menyakitkan hati bagi Stiglitz bahwa oligarchie Rusia yang didukung oleh Amerika Serikat itu menyapu habis aset industri BUMN Rusia dengan akibat, korupsi tersebul memotong pendapatan nasional Rusia tinggal hampir separuhnya saja yang menyebabkan depresi ekonomi dan kelaparan.

Sesudah program “penyuapan” itu langkah kedua IMF/Bank Dunia adalah rencana “satu-ukuran-(yang) pas – untuk menyelamatkan ekonomi anda” (‘all size – economic solution ‘), yaitu “Liberalisasi Pasar Modal”. Dalam teorinya deregulasi pasar modal memungkinkan modal investasi mengalir keluar-masuk. Namun, dengan ditingkatkannya pemasukan modal investasi dari luar, pada gilirannya akan menyebabkan pengurasan cadangan devisa negara yang bersangkutan untuk mendatangkan aset melalui impor dari negara-negara yang ditunjuk oleh IMP. Malangnya lagi, dalam kasus Indonesia dan Brazil, lagi-lagi menurut Stiglitz, modal itu hanya keluar dan keluar, tidak pernah balik.
Tatkala suatu missi IMF memasuki suatu negara, mereka sebenarnya tidak lain menjalankan rancangan untuk penghancuran lembaga-lembaga sosial-ekonomi di balik dalih persyaratan untuk meminjamkan uang.
Stiglitz menyebut program “privatisasi” ini sebagai daur “uang panas”. Dana tunai dari luar masuk untuk spekulasi di bidang real-estate dan valuta, kemudian hengkang bila ada tanda-tanda akan ada kerusuhan. Akibat dari yang pertama di atas dan kedua ini, cadangan devisa negara bisa habis menguap dalam ukuran hari, bahkan jam. Dan bilamana hal itu sampai terjadi, maka untuk merayu kaum spekulan untuk mau mengembalikan dana modal nasional, IMF menuntut negara-negara debetor ini menaikkan suku-bunga banknya menjadi 30%, 50%, hahkan 80%. Ketetapan itu diikuti dengan persyaratan kebijakan deregulasi peraturan perbankan, diberlakukannya kebijakan uang ketat (‘austerity policies’), dihentikannya subsidi pada bidang-bidang yang berkaitan dengan kebutuhan sosial-ekonomi masyarakat. Pada negara-negara yang sedang berkembang, dimana program pcmbangunan bagian terbesar masih menjadi tanggung-jawab negara, pemberlakuan politik uang ketat berdampak buruk terhadap kehidupan sektor riel. Penghentian subsidi terhadap sektor strategis seperti pangan, bahan bakar, transportasi, pendidikan, dan sebagainya selalu berakhir dengan krisis politik di negara-negara yang bersangkutan.

“Hasilnya bisa diprediksi”, kata Stiglitz mengomentari tentang gelombang pasang uang panas di Asia dan Amerika Latin. “Suku bunga yang tinggi menghancurkan nilai properti, memangsa produksi industri, dan mengeringkan dana nasional”.

Pemasukan modal investasi dari luar, meskipun tampaknya membantu untuk memperluas kesempatan kerja, dalam kenyataannya persyaratan itu telah membunuh usaha bumiputera setempat, yang pada gilirannya jatuh bergelimpangan, karena belum mampu bersaing khususnya untuk pemasaran. Acapkali kebijakan seperti itu berakibat dengan penutupan pabrik-pabrik, karena pemerintah tuan-rumah dan sektor swasta domestik tidak cukup memiliki modal. Contoh paling mutakhir adalah bangkrutnya ekonomi Argentina pada bulan Januari 2002 yang menimbulkan situasi kekacauan politik dan sosial.

Pada tahapan ini IMF menarik negara debetor yang tengah megap-megap itu ke langkah ketiga, yaitu “Pricing – Penentuan Harga Sesuai Pasar”, sebuah istilah yang muluk untuk program menaikkan harga komoditas strategis seperti pangan, air bersih, dan BBM. Tahapan ini sudah dapat diprediksi akan menuju ke langkah tiga-setengah, yaitu apa yang dinamakan oleh Stiglitz, “Kerusuhan IMF”.

“Kerusuhan hasil ciptaan IMF” itu sudah bisa diprediksikan dan sangat menyakitkan hati. Tatkala suatu negara sudah jatuh pingsan (IMF) akan mengambil keuntungan dan memeras sampai tetes darah terakhir yang masih ada pada negara debetor. Suhu akan terus meningkat, dan pada saatnya ketel itu meledak”, seperti halnya ketika IMF, menurut Stiglitz, mengharuskan menghapus subsidi untuk beras dan BBM bagi kaum miskin di Indonesia pada tahun 1998. Indonesia meledak dengan kerusuhan. Dan masih ada contoh kasus lain – kerusuhan di Bolivia, sehubungan dengan kenaikan tarif air bersih pada tahun 2001, dan pada bulan Februari 2002 kerusuhan di Ekuador karena kenaikan harga gas dapur yang diperintahkan oleh Bank Dunia. Kesan yang ada ialah kerusuhan itu memang direncanakan.

Dan memang begitu. Apa yang tidak diketahui Stiglitz, bahwa BBC dan koran the Observer, London, berhasil memperoleh beberapa dokumen dari kalangan dalam Bank Dunia, yang diberi cap ‘Confidential’, ‘Restricted’, dan ‘Not to be Disclosed’. Salah satu di antara dokumen-dokumen itu adalah apa yang disebut ‘Interim Country Assistance Strategy’ (‘Strategi Bantuan Sementara’) untuk Ekuador. Di dalam dokumen itu Bank Dunia beberapa kali menjelaskan – dengan ketepatan yang mendirikan bulu roma – bahwa mereka mengharapkan rencana mereka akan menyalakan “kerusuhan sosial”, begitu istilah birokrasi terhadap negara yang terbakar.

Hal itu tidak perlu membuat kaget. Laporan rahasia itu mencatat, rencana itu dimaksudkan agar nilai mata-uang Ekuador dengan dolar Amerika akan mendorong 51 % dari penduduk Ekuador agar berada di bawah garis kemiskinan. Rencana “Bantuan” Bank Dunia di dalam laporan itu semata-mata menyeru untuk “meredakan tuntutan dan penderitaan rakyat” dengan “penyelesaian politik” -tanpa menyinggung aspek ekonomi dan harga-harga yang kian melambung

“Kerusuhan IMF” (yang dimaksudkan dengan ‘kerusuhan’ disini ialah demonstrasi damai yang dibubarkan dengan gas air-mata, peluru, dan tank), menyebabkan panik baru yang berakibat dengan pelarian modal (‘capital flight’) dan kebangkrutan pemerintah setempat. Kebakaran ekonomi ini mempunyai sisi terangnya – untuk perusahaan perusahaan asing, yang yang mendapatkan kesempatan menyabet sisa aset negara yang sedang kacau-balau itu, seperti konsesi pertambangan, perbankan, perkebunan, dan lain sebagainya dengan harga obral-besar-besaran. Contoh ini terlihat pada kepanikan pemerintah Indonesia yang melakukan “divestasi” degan harga obral-obralan pada BCA (‘Bank Central Asia’), bank paling berhasil di Indonesia, pabrik semen, perkebunan kelapa sawlt, bisnis telekomunikasi, dan sebagainya, yang kesemuanya sebenamya merupakan “tambang emas” (‘money-machines’) bagi Indonesia.

Stiglitz mencatat bahwa IMF dan Bank Dunia bukanlah penganut yang tidak punya perasaan terhadap ekonomi pasar. Pada waktu yang sama IMF menghentikan Indonesia untuk memberi subsidi pangan. Menurut IMF, “ketika bank-bank membutuhkan bail-out, intervensi (terhadap pasar) dapat diterima”. IMF menumpahkan berpuluh milyar dolar untuk menyelamatkan para finansier Indonesia dengan tambahan pinjaman dana dari bank-bank Amenka dan Eropa.

Suatu pola muncul. Dalam sistem ini banyak yang rugi, tetapi ada satu pemenang : yaitu, bank-bank Barat dan departemen keuangan Amerika Serikat, yang menghasilkan keuntungan besar dari celengan modal internasional ini. Stiglitz menceriterakan pengalaman pertemuan pertamanya, ketika baru menjabat di Bank Dunia, dengan presiden baru Etiopia dalam rangka pemilihan umum demokratis yang pertama di negeri itu.

Bank Dunia dan IMF menginstruksikan Etiopia untuk mengalihkan uang bantuan ke rekening cadangannya di departemen keuangan Amerika Serikat, yang akan memberikan bunga 4%, sementara Etiopia meminjam kepada Amerika Serikat dengan bunga 12% untuk memberi makan rakyatnya. Presiden Etiopia yang baru memohon kepada Stiglitz agar uang bantuan itu dapat digunakan sendiri untuk membangun negerinya. Tetapi tidak, uang hasil rampokan itu langsung masuk ke kas departemen keuangan Amerika Serikat di Washington.

Kini kita sampai ke tahap keempat yang oleh IMF dan Bank Dunia diberi nama “Strategi Pengentasan Kemiskinan”: yaitu, Pasar Bebas. Yang dimaksud ialah ‘pasar bebas’ berdasarkan aturan dari WTO (‘World Trade Organization’ – Organisasi Perdagangan Dunia’) dan Bank Dunia. Stiglitz, orang dalam Bank Dunia itu menyamakan ‘pasar bebas’ dengan ‘perang candu’. “Konsep itu bertujuan membuka pasar”, katanya. “Persis seperti halnya pada abad ke-19, negara-negara Barat dan Amerika Serikat menghancurkan rintangan yang ada bagi perdagangan di Cina. Sekarang hal yang sama dilakukan untuk membuka pasar agar mereka dapat berdagang di Asia, Amerika Latin dan Afrika, sementara negara-negara Barat itu memasang tembok yang tinggi terhadap impor hasil pertanian dan produk manufaktur dari Dunia Ketiga”.

Sebagai akibat program’ pasar-bebas’. Para pengusaha kapitalis lokal terpaksa meminjam pada suku-bunga sampai 60 % dari bank lokal dan mereka harus bersaing dengan barang-barang impor dari Amerika Serikat atau Eropa, dimana suku-bunga berkisar tidak lebih dari antara 6 – 7 %. Program semacam ini berakibat mematikan kaum kapitalis lokal

Dalam ‘Perang Candu’, negara-negara Barat mengerahkan blokade militer untuk memaksa Cina membuka pasamya bagi perdagangan mereka yang tidak seimbang. Sekarang Bank Dunia dapat memerintahkan blokade keuangan, yang sama efektifnya seperti pada ‘Perang Candu’ – dan sarna mematikannya.

Stiglitz khususnya sangat emosional ketika membahas tentang pcrjanjian hak-hak intelektual (dalam bahasa Inggeris disingkat dcngan TRIPS). Menurut mantan Ketua Tim Ekonom Bank Dunia itu, ‘Tata Dunia Baru’ (‘Novus Ordo Seclorum’) itu pada telah “menjatuhkan vonis hukuman mati kepada rakyat sedunia”, dengan cara memberlakukan tarif dan “upeti” yang tidak masuk akal yang harus dibayarkan kepada perusahaan obat-obatan yang punya merk. “Mereka tidak peduli”, kata profesor yang bekerja-sama dl bidang urusan kredit bank dengan perusahaan-perusahaan obat-obatan itu, “apakah orang akan hidup atau mati”.

Sebagian besar publik, terutama pemerintahan negara-negara di Dunia Ketiga masih memandang IMF dan Bank Dunia sebagai lembaga dengan wajah yang manusiawi, seperti yang dinyatakan dalam charter-nya, “turut-serta dalam upaya menghapuskan kemiskinan”. Dalam kenyataannya, IMF lebih sukses berperan dalam menciptakan kemiskinan negara-negara yang sedang berkembang, ketimbang mengatasi kemiskinan yang mereka derita. Kalau ada yang menyangka ada konflik antara keduanya, antara IMF dan Bank Dunia, maka perkiraan itu keliru sekali.

Harap disini jangan sampai dibuat bingung ketika terjadi campur-aduk dalam pembicaraan mengnai IMF, Bank Dunia, dan WTO. Lembaga-Iembaga itu sebenamya tidak lain hanyalah topeng yang dapat dipertukarkan yang berasal dari suatu sistem kekuasaan yang tunggal, kaum Zionis, sesuai keperluannya. Mereka terhubung satu dengan lainnya melalui suatu sistem yang mereka sebut “pemicu”.

Ketika suatu negara memohon kredit kepada Bank Dunia untuk keperluan pendidikan, misalnya, maka permohonan tadi akan “memicu” suatu kebutuhan untuk menerima ‘persyaratan’ apa pun – yang mereka tetapkan rata-rata sebanyak 111 poin untuk setiap negara – yang ditetapkan secara sepihak oleh Bank Dunia dan IMF. Menurut Stiglitz, “IMF mengharuskan negara debitur menerima kebijakan perdagangan yang lebih bersifat punitif ketimbang aturan-aturan dari WTO”.1

IMF dan Bank Dunia memang mempunyai misi yang sarna di Dunia Ketiga. Kenyataannya sederhana: Wall Street berdiri di belakang kedua lembaga ini. Mereka dijalankan oleh para bankir, umumnya bankir Yahudi. Harus diingat, mereka adalah pebisnis uang dan profiteur, bukan sosiolog anthropolog, apalagi kaum philanthropis.

Selain itu yang tidak banyak disadari orang ialah ‘pasar bebas’ pada hakekatnya adalah saudara kandung dari perang. Yang lebih penting lagi, masyarakat Dunia Ketiga pada umumnya gagal melihat hubungan erat antara gagasan pasar-bebas dengan kepentingan negara-neganl Barat. Misalnya, sedikit sekali organisasi yang mengkritik lembaga-lembaga produk Bretton Woods itu, dibandingkan dengan suara yang menentang serangan Amerika Serikat terhadap Afghanistan, misalnya mereka tidak menyuarakannya di Seattle (ketika konperensi APEC), dan juga tidak melakukannya di Washington, DC.
Harap disini jangan sampai dibuat bingung ketika terjadi campur-aduk dalam pembicaraan mengnai IMF, Bank Dunia, dan WTO. Lembaga-Iembaga itu sebenamya tidak lain hanyalah topeng yang dapat dipertukarkan yang berasal dari suatu sistem kekuasaan yang tunggal, kaum Zionis, sesuai keperluannya. Mereka terhubung satu dengan lainnya melalui suatu sistem yang mereka sebut “pemicu”.
Mereka berkampanye menentang ‘pasar bebas’, menentang IMF, dan memihak kepada kampanye Jubilee untuk menghapus hutang Dunia Ketiga, tetapi tidak terhadap peperangan. ‘Pasar bebas’ dan perang berjalan bergandengan tangan. Sarna seperti halnya negara-negara Barat, seperti dikatakan Stiglitz di atas tadi, pada abad ke-19 memaksa Cina melakukan “perdagangan bebas opium”, dan hal itu masih berlaku sekarang. Kalau dalam abad ke-19 negara-negara Barat mengeluarkan dalih “memberantas perompakan di laut” untuk menutup-nutupi agenda kolonialisme dan imperialisme mereka, dewasa ini Amerika Serikat berdalih “memerangi terorisme internasional” untuk mendapatkan konsesi pemasangan pipa minyaknya melalui wilayah Afghanistan.

Koordinasi antara negara-negara Barat dengan ‘pasar-bebas’ sangat jelas. Bisa dilihat contoh di Kosovo. IMF dan Bank Dunia telah merancang rencana ekonomi pasca-perang, termasuk ‘pasar-bebas’, bahkan jauh hari sebelum jatuhnya born pertama. Keduanya bergandengan tangan. Jika suatu negara menolak intervensi IMF, maka negara-negara Barat, dengan intervensi politik atau mengerahkan berbagai badan-badan rahasia dan kegiatan subversif, akan masuk. Tugas mereka menciptakan iklim yang kondusif bagi program-program IMF dan negara-negara Barat (baca: Zionis) untuk akhirnya dapat dilaksanakan di negara-negara tersebut. Negara seperti lndonesia menjadi contoh betapa program pinjaman hutang IMF makin menambah krisis yang memang sudah parah.

Negara-negara yang menerima apa yang disebut dengan nama “bantuan pinjaman” IMF, seperti Bulgaria dan Romania, termasuk Indonesia, mungkin tidak mendapatkan ‘carpet bombing’, tetapi mereka dihancurkan hanya dengan satu goresan pena. Bahasa badan tidak dapat menutup-nutupi pikiran yang ada di benak seseorang. Tentang hal itu, menarik memperhatikan keangkuhan gaya Camdessus, direktur eksekutif IMF untuk Asia-Pasifik, ketika ia menyaksikan presiden Republik Indonesia, Soeharto, terpaksa menanda-tangani Memorandum of Understanding dalam rangka memohon bantuan pinjaman IMF untuk Indonesia pada tahun 1998. Memorandum itu ternyata merupakan awal dari agenda penghancuran ekonomi Indonesia yang memang sudah terpuruk. Di Bulgaria IMF melakukan reformasi yang sangat drastis. IMF menghancurkan kondisi sosial : pensiun dipotong, pabrik-pabrik terpaksa ditutup, ada barang-barang produk pabrik yang di-dumping, penghapusan subsidi perawatan kesehatan dan subsidi transportasi secara cuma-cuma bagi rakyat, dan sebagainya.

Keprihatinan Stiglitz tentang rencana-rencana dari IMF dan Bank Dunia yang dirumuskan secara rahasia dan didorong oleh suatu ideologi dari kaum absolutis, dan yang tidak membuka peluang untuk diskusi atau penolakan. Meski negara-negara Barat mendorong pemilihan umum di seluruh negara-negara yang sedang berkembang, apa yang mereka sebut “Program Pengentasan Kemiskinan” sebenamya “merongrong demokrasi”.

Dan program itu temyata tidak jalan. Produktivitas negara-negara Afrika Hitam di bawah bimbingan tangan “bantuan” struktural, IMF gagal total dan programnya hancur berantakan. Apakah ada negara-negara debitur yang mampu menghindari malapetaka ini ? “Ada”, kata Stiglitz seraya menunjuk Botswana. Apa yang mereka lakukan? “Mereka menghardik IMF untuk berkemas-kemas meninggalkan negeri itu”.

Lalu bagaimana cara membantu negara-negara yang sedang berkembang itu. Stiglitz mengusulkan adanya rencana land-reform yang radikal, serangan langsung ke jantung “pertuan-tanahan”, pada harga sewa yang keterlaluan, yang dikenakan oleh oligarki pemilik tanah di seluruh dunia, lazimnya tidak kurang dari 50% dari hasil panen dari si penyewa tanah (sistem “paron”).

Sebagai salah seorang mantan pejabat tinggi di Bank Dunia, apakah gagasan ini pemah diusulkan oleh Stiglitz? Kalau anda menantang (kepemilikan tanah), hal itu niscaya akan menimbulkan perubahan pada elit yang berkuasa. Karenanya, soal itu tidak masuk prioritas utama mereka”. Setiap kali solusi dengan konsep ‘pasar bebas’ menemui kegagalan, menurut Stiglitz, IMF tidak lain hanya menuntut kebijakan “pasar yang lebih bebas”.

“Halnya sama dengan di masa Abad Pertengahan”, kata Stiglitz. “Tatkala sang pasien meninggal, mereka berkata, ‘Ia terlalu banyak kehilangan darah, sebenarnya darahnya masih ada sedikit di tubuhnya’

Bantuan Ekonomi dan Kolonialisasi Gaya-Baru
Di Asia Tengah, Balkan, dan Kaukasus, reformasi dan program privatisasi dari IMF dan Bank Dunia berjalan bergandengan tang an bukan hanya dengan agenda negara-negara Barat, tetapi juga dengan operasi intelijen CIA, yang dilakukan secara tertutup. Pengelolaan lembaga perang dan ekonomi dilakukan dengan interface satu dengan yang lain pada peringkat global.

Jadi pada saat ini berbagai negara dilemahkan dengan konflik-konflik regional dan domestik yang dibiayai oleh dana keuangan Barat, baik secara terbuka maupun seeara tertutup. Kosovo Liberation Army, Aliansi Utara di Afghanistan, (GAM di Aceh ?), hanyalah sekian contoh dari beberapa kasus, bagaimana gerakan insurgensi di suatu negara dibiayai oleh Barat. Konflik-konflik yang dimanipulasi di Kosovo, Afghanistan, Aceh, dan lain-lain, terjadi karena terdapat sumber daya alam dalam jumlah yang strategis, minyak dan gas bumi, ladang ganja dan obat bius, yang oleh CIA dikelola secara tertutup.

Pada gilirannya kepentingan ekonomi ini bermuara ke politik luar negeri resmi Ameriksa Serikat. Akhimya ujung-ujungnya ke IMF, Bank Dunia, dan bank-bank regional dan investor swasta. Perang Afghanistan adalah contoh nyata adanya mata-rantai yang kuat antara agenda untuk untuk menguasai minyak yang ada di perut bumi Cekung Kaspia (Caspian Basin) dengan rancangan membangun hegemoni politik di Asia Tengah dalam rangka mengamankan kepentingan minyak dan gas bumi bumi tersebut.

Peristiwa serangan 11 September 2001 terhadap gedung-kembar WTC New York yang menewaskan lebih-kurang 6.000 jiwa adalah suatu rekayasa politik yang luar biasa kejamnya yang dilakukan oleh kelompok ‘rajawali’ Yahudi di bawah pimpinan Paul Wolfowitz di departemen pertahanan Amerika Serikat, yang bekerja-sama erat dengan dinas rahasia Israel Mossad, untuk mendapatkan dalih “menghukum” Afghanistan sebagai “kambing hitam”-nya.

Semuanya berkaitan sebagai suatu mata rantai. Kecurigaan bahwa serangan terhadap gedung-kembar itu merupakan sebuah rekayasa sangat rahasia oleh pihak Amerika Serikat sendiri yang dibantu oleh badan intelijen Israel Mossad, bukan hanya dikeluarkan oleh Alexander Gordon, seorang analis keamanan Amerika Serikat, tetapi juga dari ulasan koran the Guardian dan BBC London, kantor berita teve Amerika ‘Fox News’, Vision TV Kanada, koran the Washington Post, bahkan datang dari pemerintah Jerman, sekutu Amerika Serikat sendiri.

Mari dicermati institusi global ini: ada sistem PBB dengan missi konon untuk “memelihara perdamaian” yang pembentukannya diprakarsai oleh tokoh-tokoh Zionis; mereka memainkan perannya melalui negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat. Dari situ ada IMF, Bank Dunia, dan bank-bank pembangunan regional seperti ADB, Asian Development Bank, dan sebagainya. Di Eropa ada the European Bank for Reconstruction and Development, serta WTO. Lembaga-lembaga ini merupakan kekuatan utama mereka.

Kadangkala perang diperlukan untuk menciptakan suatu kondisi yang kondusif, dan kemudian lembaga-lembaga ekonomi produk kaum Zionis itu akan masuk untuk memberesi keadaan yang berantakan. Sebagai misal, sesudah pemerintahan Taliban di Afghanistan jatuh, kelompok bankir Yahudi ini mengusulkan dibentuknya semaeam ‘Marshall Plan’ untuk “membangun kembali” infra-struktur negeri itu yang sudah hancur berantakan.

Atau.sebaliknya, IMF sendiri yang melakukan destabilisasi ekonomi seperti yang mereka lakukan di Indonesia. Mereka bersikeras menghapus subsidi pada berbagai kebutuhan publik di negara itu. Kini kebijakan itu berhasil melumpuhkan sebuah negara sebesar Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, dan berakhir dengan keterpurukan ekonomi yang kacau-balau. Keadaan geografinya dan persebaran sumber daya-alamnya yang tidak merata membuat ekonomi nasionalnya bukan menjadi sumber kesejahteraan, tetapi berubah menjadi suatu malapetaka. IMF meninggalkan kondisi ekonomi-keuangan negara kepulauan ini dalam keadaan berantakan dengan cara yang belum pernah dihadapi oleh orang Indonesia.

Apa yang telah diperbuat oleh IMF di Indonesia? Mereka bersikeras memotong uang yang seharusnya ditujukan untuk mensubsidi pemerintahan di daerah, misalnya di bidang pendidikan, dan sebagainya. Kebetulan mereka melakukan hal yang serupa di Brazil. Mereka mendestabilisasikan suatu negara, karena untuk menguasai suatu negara harus ada kesamaan fiskal, suatu sistem untuk transfer fiskal. Jadi di suatu tempat seperti di Indonesia, mereka mendorong sctiap daerah rrielalui kebijakan otonomi daerah yang infra-strukturnya tidak disiapkan lebih dahulu, masing-masing akhirnya berperilaku menjadi semacam negara bagian.
Jadi pada saat ini berbagai negara dilemahkan dengan konflik-konflik regional dan domestik yang dibiayai oleh dana keuangan Barat, baik secara terbuka maupun seeara tertutup. Kosovo Liberation Army, Aliansi Utara di Afghanistan, (GAM di Aceh ?), hanyalah sekian contoh dari beberapa kasus, bagaimana gerakan insurgensi di suatu negara dibiayai oleh Barat. Konflik-konflik yang dimanipulasi di Kosovo, Afghanistan, Aceh, dan lain-lain, terjadi karena terdapat sumber daya alam dalam jumlah yang strategis, minyak dan gas bumi, ladang ganja dan obat bius, yang oleh CIA dikelola secara tertutup.
Dan tentu saja gagasan untuk masing-masing berdiri-sendiri menjadi sangat menarik bagi berbagai kelompok etnik di daerah yang berbeda-beda. Tentu saja mereka (yakni perancangnya di IMF) sadar sekali tentang hal ini – mereka melakukannya berulang-kali. Mereka hanya mendorong saja gagasan yang sudah ada. Hal itu terjadi di Yugoslavia, terjadi di Brazil; hal itu bahkan terjadi di bekas Uni Sovyet, dimana daerah-daerah dilepaskan begitu saja, karena Moskow tidak mampu memberi mereka uang. Kalau hal itu terjadi dimana rakyat dimelaratkan, mereka mulai saling membunuh. Terjadi pada setiap kelompok, pada kelompok-kelompok etnik, agama, dan kedaerahan, seperti di Indonesia.

Namun hal yang sarna bisa saja terjadi, seperti di Somalia, dimana tidak ada kelompok-kelompok etnik, tetapi skema IMF tetap berjalan. Tidaklah diperlukan adanya masyarakat multi-etnik untuk agenda memecah belah suatu bangsa, untuk melakukan Balkanisasi. Skema ini didasarkan pada agenda ‘rekolonialisasi’.

Negara dan ‘Teritori’
Negara-negara diubah menjadi teritori-teritori, persisnya koloni gaya baru. Apa beda negara dengan teritori ? Negara memiliki suatu pemerintahan, memiliki lembaga-lembaganya, ada anggaran, negara memiliki perbatasan ekonomi, dan memiliki lembaga seperti beacukai

Sebuah teritori, hanya memiliki pemerintahan secara nominal yang dikendalikan oleh IMF Tidak ada lembaga-lembaga yang otonom dan berdaulat, baik dari pemerintahan maupun swasta, karena telah diperintahkan tutup oleh IMF dan Bank Dunia. Tidak ada perbatasan, karena WTO telah memerintahkan pasar-bebas. Tidak ada industri atau pertanian, karena sektor-sektor ini telah didestabilisasikan sebagai akibat meningkatnya suku-bunga sampai 60 % per annum, dan hal itu akibat dari program IMF juga. Angka 60% itu bukan mengada-ada; di Brazil angka itu lebih tinggi. Pada tahun 1998 Indonesia mengalami hal serupa, Botswana menghadapi hal yang sama. Sukubunga seperti itu luar biasa tingginya.

Untuk mencapai hal itu IMF memasang batas ceiling kredit. Sehingga orang tidak mungkin mendapatkari pinjaman bank; bank-bank tidak mampu menjalankan peran intermediasi mereka keadaan suku-bunga meningkat, dan tentu saja hal itu secara pasti membunuh ekonomi setempat. Di Indonesia, IMF menuntut pelaksanaan kebijakan uang-ketat (‘austerity program’) dengan menaikkan suku-bunga obligasi bank sentral menjadi 17%, sehingga mendorong bank-bank komersial menaikkan suku-bunga kredit mereka. Untuk menambah keadaan menjadi lebih parah bank sentral Indonesia menuntut tiap bank yang ingin tetap hidup harus memiliki CAR (capital adequacy ratio) minimal 8%. Akibatnya bank-bank Indonesia berlomba-lomba mencari dana masyarakat, ketimbang menjalankan peran intermediasi mereka untuk mendorong kembali hidupnya ekonomi di sektor riel.

Untuk melawannya tidak mungkin dengan suatu gerakan topik tunggal. Tidaklah mungkin memfokuskan semata-mata pada lembaga-lembaga Bretton Woods, atau WTO, atau terhadap isu lingkungan, atau perekayasaan genetik. Perjuangan melawan “kolonialisme gayabaru” itu harus dalam hubungan totalitas. Tatkala menggunakan totalitas orang akan mampu melihat hubungan penggunaan kekuatan.

Di bawah sistem ekonomi seperti yang ada sekarang ini terhampar sendi-sendi orde kapitalis yang tertutup: industrial-military complex (catat; embargo Amerika Serikat terhadap peralatan militer Indonesia), kegiatan apparatus intelijen, dan kerja-sama dengan dan pengerahan kejahatan terorganisasikan (organized crimes), termasuk perdagangan narkotika untuk mendanai konflik-konflik internal di suatu negara dalam rangka membukakan pintu negara-negara Dunia Ketiga tersebut ke bawah kontrol komplotan Barat-Zionis.

Kini zamannya telah beralih dari gunboat diplomacy ke missile diplomacy. Sebenarnya istilah missile diplomacy tidaklah tepat. Yang ada adalah pemboman secara kasar dan primitif, seperti halnya ancaman dari utusan presiden Bush kepada pemerintahan Emirat Islam Afghanistan pada tahun 1999, tatkala Bush menghendaki tampilnya kembali bekas raja Mohammad Zahir Shah di Afghanistan sebagai tokoh pimpinan pemerintahan boneka, dan konsesi eksploitasi atas minyak dan gas bumi Afghanistan, serta pemasangan lintas pipa-minyak dari Turkmenistan ke Pakistan melalui wilayah Afghanistan dengan ancaman kasar, “Kalau anda setuju kami akan hamparkan ‘carpet of gold’, tetapi bilamana tidak, kami akan berikan anda ‘carpet-bombing’ “. Taliban menolak, dan mereka mendapatkan ganjaran, ‘carpet-bombing’ yang dijanjikan itu.

Money-Politics dan Penguasaan Elit Politik
Sebagian dari birokrasi sipil dan aparat intelijen militer di Dunia Ketiga terdiri dari para gangster dan kriminal2. Namun keadaan yang sebenarnya bila didalami jauh lebih rumit. Karena pada dasarnya para gangster itu tidak lebih dari instrumen dalam jaringan-kerja dari para pemodal besar internasional (baca: Yahudi). Mereka tidak menghalang-halangi sistem yang ada. Para gangster itu adalah orang yang dengan mudah dapat dipergunakan, karena mereka tidak bertanggung-jawab kepada konstituensi mereka, atau kepada siapa pun. Karena itu penggunaan mereka sangat bermanfaat.

Ambil misalnya ketika negara-negara Barat mendudukkan Hacim Thaci (pernimpin ‘Tentara Pembebasan Kosovo’) dalam pemerintahan di Kosovo, atau Abdul Hamid Karzai di Afghanistan. Jauh lebih mudah menempatkan gangster semacam mereka untuk memerintah negeri Kosovo atau Afghanistan, daripada mendudukkan seorang perdana menteri terpilih dengan integritas pribadi yang tinggi, yang bertanggung-jawab kepada konstituensinya. Yang terbaik adalah menempatkan seorang gangster-terpilih, seperti Boris Yeltsin (bagaimana dengan di Indonesia?), karena cara itu yang terbaik. Cari dan temp atkan seorang gangster-terpilih. Di pemerintahan Amerika Serikat sudah beberapa kali menempatkan gangster terpilih. Mengapa? Karena gangster-terpilih lebih mudah dikendalikan daripada seorang bukan-gangster yang diangkat.

Tetapi harus dimaklumi, para gangster ini merupakan kaki-tangan yang sangat menyolok – hal itu disebut sebagai kriminalisasi suatu negara. Sudah dapat dipastikan akan ada inter-penetrasi perdagangan yang legal maupun illegal. Dan perdagangan ilegal selalu berada dalam bisnis dan keuangan berskala besar. Pemimpin yang mendapatkan dukungan luas dari rakyat oleh negara-negara Barat tidak dikehendaki. Sebagai contoh bekerjanya anasir Zionis melalui jaringan klandestin, baik melalui partai-partai politik yang korup, badan-badan LSM kiri, kelompok ‘theologi pembebasan’ Katolik Jesuit yang kekiri-kirian, serta kaum anarkis, telah berhasil menyingkirkan tokoh yang memiliki integritas dan kompetensi. Pemimpin yang memiliki integritas dari segi kepentingan Zionisme secara politik tidak-dikehendaki. Itulah yang terjadi dengan nasib presiden B.J.Habibie dari Indonesia, yang ditendang keluar, bahkan oleh partainya sendiri.

Aspek penting dari kegiatan klandestin IMF adalah menciptakan kondisi untuk membiakkan perdagangan ilegal dan untuk mencuci uang di seluruh dunia. Hal itu sangat jelas, karena ketika ekonomi legal jatuh terpuruk akibat reformasi IMF, lalu apa yang tersisa. Yang tersisa adalah ekonorni-kelabu, ekonomi kriminal. Hal itu mendorong perkembangan kekuatan ekonomi ilegal yang akan digunakan untuk menggantikan kekuatan ekonomi legal yang secara potensial lebih bertanggung-jawab.

Keruntuhan sistem ekonomi yang legal di suatu negara menciptakan juga kondisi untuk perkembangan insurjensi, destabilisasi pemerintah terpilih, penutupan lembaga-lembaga, dan perubahan negara menjadi sekedar sebuah teritori, yang kemudian dikendalikan layaknya sebuah koloni. Indonesia dilihat dari berbagai indikasi obyektif, layak untuk dimasukkan ke dalam kartegori ‘koloni gaya-baru’ dari negara-negara Barat.

Kasus – “Suatu Model Membuka Kosovo untuk Modal Asing”
Di daerah pendudukan Kosovo yang berada di bawah mandat pasukan penjaga-keamanan PBB, “terorisme oleh negara” dan kaum pembela “pasar-bebas”, berjalan bergandengan tangan. Kriminalisasi oleh lembaga-lembaga negara yang terus berlangsung bukannya tidak sesuai dengan sasaran-sasaran ekonomi dan strategi Barat di Balkan.

Tanpa memperhitungkan kejahatan pembantaian rakyat sipil, pemerintahan KLA yang memproklamasikan diri-sendiri telah memberikan komitmennya untuk membentuk suatu “pemerintahan yang aman dan stabil” bagi para investor asing dan lembaga-lembaga keuangan internasional Yahudi, yang didukung oleh negara-negara Barat, dan lembaga-lembaga keuangan yang berbasis di New York dan London. Mereka telah melakukan analisis tentang konsekwensi bila suatu intervensi militer terjadi dengan akibat perlunya pendudukan Kosovo, hampir setahun sebelum terjadinya perang. Konsep ini diulang kembali di Afghanistan pada tahun 2001. IMF dan Bank Dunia telah melakukan suatu ‘simulasi’ yang ‘mengantisipasi kemungkinan skenario darurat berlaku sebagai akibat ketegangan-ketegangan yang ada di Kosovo’.

Tatkala pemboman masih berlangsung, Bank Dunia dan Komisi Eropa memperoleh sebuah mandat khusus guna ‘mengkoordinasikan para donor’ untuk bantuan ekonomi di Balkan. Muatan ‘terms of reference’ tidak mengeluarkan Yugoslavia dari daftar penerima bantuan donor tersebut. Hal itu dengan jelas menegaskan bahwa Belgrado berhak untuk mendapatkan pinjaman pembangunan “begitu keadaan politik disana berubah”. Sehubungan dengan Kosovo, alih-alih memberikan pinjaman untuk membangun kembali infra-struktur propinsi Kosovo, IMF dan Bank Dunia malah lebih memusatkan intervensinya dengan pemberian ‘bantuan dalam merancang rekonstruksi dan program recovery’ serta apa yang dinamakan ‘nasehat kebijakan dalam manajemen ekonomi’ dan ‘pembangunan kelembagaan’ khususnya ‘pemerintahan’. Dengan kata lain, sepasukan ahli hukum dan konsultan dikirimkan untuk menjamin transisi Kosovo ‘membangun suatu ekonomi pasar yang hidup, terbuka, dan transparan’. Bantuan yang diberikan kepada pemerintahan sementara Kosovo akan diarahkan menuju ‘terbentuknya lembaga-lembaga yang transparan, efektif, dan berkelanjutan’. ‘Pemberdayaan lingkungan’ bagi investasi modal asing akan dibentuk sejajar dengan pembentukan ‘jaringan keselamatan sosial’ dan ‘program pengentasan kemiskinan’.

Sementara itu bank-bank milik negara Yugoslavia yang beroperasi di Pristina ditutup. Mata-uang Deutschmark ditetapkan sebagai alat tukar yang sah, dan sistem perbankan dialihkan kepada Commerzbank AG Jerman, yang menjadi pemegang saham tunggal swasta di dalam Micro Enterprise Bank (MEB milik Kosovo) yang dibentuk pada awal tahun 2000 dengan pemrakarsa International Finance Corporation (milik Bank Dunia), the European Bank for Reconstruction and Development (EBRD), bersama dengan Nederlandse FinancieringsMaatschappij voor Ontwikkelingslanden (FMO). Internationale Micro Investitionen (IMI milik Jerman), dan Kredit Anstalt fuer Wiederaufbau (KW juga milik Jerman). Jadi pihak Jerman (Commerzbank AG, milik Yahudi) akan menjalankan kontrol atas fungsi-fungsi perbankan untuk propinsi Kosovo termasuk transfer keuangan dan transaksi luar negeri.

Dalam karakter yang sarna para komprador IMF di Indonesia tengah gencar-gencarnya menjual aset-aset publik yang selama ini berperan sebagai money-machine bagi Indonesia dengan harga obral-obralan, seperti BCA, Telkom, Semen Gresik, perkebunan kelapa sawit eksmilik Salim Grup, dan lain-lain kepada pihak asing. Para bidder domestik dalam proses tender itu tidak digubris. Tidak salah bila Prof.Chossudovsky memasukkan Indonesia ke dalam kategori “teritori” dari kekuatan keuangan Zionisme.
sumber

10 April 2012



Nuklir Tsunami, Akhirnya Terungkap, Sebagai Senjata Pemusnah Massal, Sebelum ditemukannya senjata nuklir, Tsunami terakhir terjadi pada tahun 1883. Tsunami yang terjadi disebabkan oleh sebuah LETUSAN VULKANIS di pulau KRAKATAU, Indonesia!!
Bisa saja KEBETULAN tetapi tsunami berikutnya terjadi di lepas pantai Alaska pada tahun 1946.

Pentagon memiliki lebih dari 10,000 buah Nuklir yang mematikan di dalam gudang persenjataannya Pentagon memiliki lebih dari 10,000 buah Nuklir di dalam gudang persenjataannya yang mematikan. Setiap bom hydrogen adalah 50 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepamg pada tahun 1945. Sebuah bom hidrogen bila ditempatkan secara strategis dapat menghancurkan sebuah negara sebesar Inggris.

Hitler memiliki Bom-H pada tahun dan Pentagon membawa bom=-H Hitler ke Amerika Serikat dan diuji coba di Alaska pada bulan April 1946.
Secara teoritis, Pentagon 9 megaton W-53 hulu-ledak termonuklir (kiri atas), bisa dengan mudah dikemas dalam sebuah tempat kecil ‘menyerupai’ saturasi untuk menyelam (kanan atas), supaya terlindung dari tekanan 10,000 pound dari setiap inci persegi di dasar laut Sumatra Trench. Keseluruhan kemas yang dilapisi baja beratnya kurang dari lima ton, bisa diselipkan di buritan kapal penyuplai anjungan minyak, yang di Asia sendiri terdapat lebih dari 300 buah. Siapa yang akan memperhatikan?
Bom hidrogen yang mematikan adalah nuklir di dalam nuklir.!
Hidrogen atau bom thermonuklir adalah nuklir di dalam nuklir. Dengan kata lain, ia menggunakan fisi (pembelahan sel) dan milyaran derajat dalam sebuah bom atom konvensional (primary) untuk memicu sebuah reaksi berantai (fusion) dalam bom lain (secondary) dalam rangka menciptakan ledakan nuklir. Tahap ketiga atau tertiary dapat ditambahkan hingga hasilnya mencapai 20 juta ton TNT!!
Dr. Edward Teller mengatakan bahwa limit monster ini adalah 100 juta ton TNT!!
Bom-H pertama diproduksi oleh Nazi Jerman dengan bentuk yang sangat besar dan memerlukan pendingin khusus (cryogenics) untuk menjaga agar cairan deuterium tetap berada di bawah 400 derajat Fahrenheit
Pada waktu itu kapal selam merupakan cara yang ideal untuk mengantarkannya, namun akan meletus juga sewaktu terjadi ledakan.
Uji coba Bom Atom pertama bertempat di Port Chicagopada tanggal 17 Juli 1944!!
Ledakan atom pertama di dunia terjadi di Port Chicago di sebelah utara San Francisco pada tanggal 17 Juli, 1944. Ledakan atom ini merupakan uji coba senjata yang dirakit dengan bom uranium yang kemudian dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada tanggal 6 Juli, 1945.
Uji coba atom dilakukan dengan pura-pura menggunakan bahan peledak konvensional. Ratusan pelaut memuat perlengkapan senjata ke atas kapal di pelabuhan untuk persiapan Perang Pasifik. Ledakan terjadi dan menghancurkan segalanya dalam jarak 1/2 mil dan menyebabkan gelombang air laut besar. Pentagon mengatakan bahwa perlengkapan senjata di atas kapal terbakar api yang menyebabkan ledakan. Ini merupakan kebohongan murni karena tidak ada api sebelum terjadinya ledakan.
Prinsip-prinsip bom Hidrogen sudah diketahui pada tahun 1944!!
Prinsip-prinsip bom hidrogen sudah diketahui sejak tahun 1944 …. Kekuatan penghancur sebuah bom hidrogen dibandingkan dengan sebuah bom atom biasa adalah seperti sebuah MAINAN …. Hitler tidak main-main dan para ilmuwannya memfokuskan dalam membuat dan mengirim Bom-H.
Menurut Dr. James B. Conant, Presiden Universitas Harvard dan penasehat ilmiah untuk Jenderal Groves, Super Bom Amerika Serikat dengan seksama dikembangan pada tahun 1944.
Dr. James B. Conant (1893-1978). President of Harvard University and scientific adviser to General Groves.
“Dengan menggunakan berbagai macam metoda, nampak sangat mungkin untuk mengembangkannya dalam jangka waktu enam bulan setelah bom pertama disempurnakan, dan harus memungkinkan untuk dapat ditingkatkan efisiensinya … dalam kasus ini sejumlah materi yang sama akan menghasilkan sama dengan kira-kira 24,000 ton TNT. Pengembangan lebih lanjut sepanjang alur kebijakan ini memungkinan untuk diproduksinya sebuah bom tunggal dengan jumlah materi dan efisiensinya untuk mengejar jumlah yang sama dengan beberapa ratus ribu ton TNT, atau bahkan sebanding dengan satu juta ton TNT… Semua kemungkinan-kemungkinan ini hanya terdapat dalam menyempurnakan efisiensi penggunaan unsur-unsur “25″[U235] dan “49″[Pu239]. Dengan demikian Anda akan melihat bahwa sebuah bom “super” yang patut dipertimbangkan adalah dalam penggunaannya di tengah-tengah laut tidak lagi terlepas dari reaksi nuklir lain.”( Bush-Conant Letter on the Super Bomb, National Archives).Surat ini ditulis oleh Dr. Conant kepada Vannevar Bush pada tanggal 20 Oktober 1944!!
“Gempa bumi” pertama dan Tsunami dalam abad ke-20 terjadi di Alaska pada tanggal 1 April 1946!!
Pada tanggal 1 April 1946, sebuah “gempa bumi” yang sangat besar dan Tsunami menerjang kepulauan Aleutian tepi pantai Alaska:
“Salah satu Tsunami luas yang paling desktruktif di Pasifik adalah yang disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 7.8 di dekat kepulauan Unimak di Alaska, di rangkaian kepulauan Aleutian. Sebuah gelombang sangat besar 35 meter menghancurkan seluruh bangunan mercusuar U.S. Coast Guard’s Scotch Cap di Unimak dan membunuh semua orang petugasnya yang berjumlah lima orang. Bahan struktur mercusuar terbuat dari baja-yang diperkuat beton, berdiri tegak sekitar 30 meter di atas permukaan laut. Tanpa peringatan, gelombang Tsunami yang menghancurkan mencapai kepulauan Hawai , lima jam kemudian, menyebabkan kerusakan parah dan merengut nyawa manusia. Gelombang Tsunami menghancurkan pelabuhan Hilo di pulau Hawaii, membunuh 159 orang. Jumlah korban semuanya 165 orang, termasuk anak-anak yang sedang belajar di sekolah Hawaii Laupahoehoe Point, dimana gelombang laut mencapai 8 m, juga menghancurkan sebuah rumah sakit. Kerusakan diperkirakan sebesar US $26 juta (nilai dolar tahun 1946). Pada tahun 1948, dan sebagai akibat Tsunami ini, kemudian Amerika Serikat mendirikan sebuah “Pacific Tsunami Warning Center di Hawaii.”( Intl. Tsunami Info. Center) .
Uji Coba Pertama bom hidrogen bertempat di Alaska pada tanggal 1 April 1946!!
Setelah Perang Dunia II, Alaska dipilih sebagai sebuah tempat favorit oleh Pentagon untuk melakukan uji coba senjata-senjata nuklir. Wilayah tersebut berdekatan dengan wilayah Rusia, dengan demikian jatuhan radio aktif akan mengkontaminasi Siberia dan cukup jauh dari wilayah daratan Amerika Serikat untuk menyembunyikan efek dari “tembakan” atau uji-coba. Koordinator uji-coba nuklir di Alaska adalah Dr. Edward Teller—disebut juga “bapak dari Bom-H:”
Dr. Edward Teller, tengah (1908-2003), dijuluki sebagai “bapak bom-H” sering melakukan kunjungan ke Alaska . Dengan kedok penggunaan nuklir untuk tujuan damai ia melakukan uji-coba beberapa bom-H di Alaska dengan nama sandi Project Chariot .
Teller melakukan uji-coba sebuah bom hidrogen di Alaska pada tanggal 1 April 1946. Media massa dunia yang dikendalikan Pentagon melaporkan kejadian tersebut sebagai sebuah kejadian “gempa bumi” dan Tsunami.
Ledakan bom hidrogen ini dipicu oleh sebuah alat berupa senjata rakitan mirip dengan yang digunakan pada “Little Boy”— bom Hiroshima.
Hitler telah menyempurnakan pembuatan bom-H yang akan digunakan untuk melawan Inggris atau menghancurkan pelabuhan – pelabuhan Amerika Serikat.
Peralatannnya apakah merupakan tiruan dari bom Jerman atau penemuan Teller di Los Alamos.?
Kekuatan penghancur bom-H tidak dapat dibayangkan sebagaimanan diperlihatkan oleh akibat-akibat dari “gempa bumi” dan Tsunami.
Bom hidrogen juga disebut SUPER. Di bawah ini sebuah kutipan pejabat berwenang dari the U.S. Nuclear Weapons: The Secret History, sbb:
“Sebuah pertemuan awal penting setelah masa berakhirnya perang mengulas status bom-H Super telah diadakan di Los Alamos dari tanggal 17 April s/d 23 April 1946. Mengkaji ulang hasil pekerjaan yang telah dicapai sampai saat ini dalam memproses thermonuklir, juga dipresentasikan sebuah model yang khas dari sebuah bom thermonuklir. Konferensi memusatkan perhatian terhadap kelayakan model, yang telah dipilih untuk amenability dalam kaitan teoritis ketimbang praktek-praktek rekayasa maupun efisiensi dengan digunakannya bahan fissile dan tritium. Tujuan daripada konferensi adalah untuk mempelajari kelayakan bom thermonuklir dalam prinsip, namun tidak bermaksud untuk mengusulkan rancangan senjata yang sebenarnya. Serangkaian perhitungan yang ekstensif ENIAC mengenai salah satu pembakaran tritium dan deuterium telah selesai. Tujuan tambahan dari pertemuan adalah untuk membicarakan hasil-hasil perhitungan dan untuk memberikan penilaian ke depan dalam merealisasikannya secara pisik dari sebuah peralatan thermonuklir. Meskipun disederhanakan namun sebenarnya relatif ambisius dalam model, kesepakatan umum dicapai bahwa hasil-hasil awal untuk di dorong (disampaikan apa yang telah diketahui pada waktu itu mengenai faktor-faktor yang menyangkut radiasi pendingin serta dispersi bahan bakar) Beberapa dokumen komprehensif dibuatkan konsepnya sebagai tahapan awal dari pengembangan program thermonuklir yang akan berakhir. (Hansen, U.S. Nuclear Weapons: The Secret History , p. 45). ..”( Intl. Tsunami Info. Center)
Ledakan Kedua Bom Hidrogen Bertempat di Lepas Pantai Rusia pada tahun 1952
Menurut “para ahli” Rusia tidak meledakkan bom hidrogen sampai dengan tahun 1955. Oleh karena itu, “gempa bumi” dan Tsunami mestinya merupakan kerja Pentagon. Pada waktu itu, situasi Perang Korea sedang memburuk untuk Jenderal McArthur. Di bawah ini kutipan lain dari the International Tsunami Info Center:
“Pada tanggal 4 Nopember 1952, sebuah gempa kuat (berkekuatan 8.2) di lepas pantai Semenanjung Kamchatka mendorong terjadinya kerusakan Tsunami Pasifik yang luas. Gelombang Tsunami menerjang Semenanjung Kamchatka, Kepulauan Kuril dan wilayah Timur Jauh Rusia lainnya, menyebabkan kerusakan yang parah dan kematian. Tsunami secara luas diobservasu dan dicatat di Jepang, tetapi tidak terjadi kerusakan maupun kematian. Terdapat kerusakan yang cukup berarti di Kepulauan Hawai dan beberapa kerusakan di Peru dan Chili. Tsunami juga dicatat atau diobservasi di seluruh kepulauan Pasifik. Di Selandia Baru gelombang laut naik setinggi 1 meter. Di Alaska, di Kepulauan Aleutian dan di California gelombang air laut mencapai 1,4 meter yang juga di catat atau diobservasi. Sejauh ini, gelombang air laut terbesar diluar daerah asal Tsunami diobservasi di Kepulauan Hawaii. Beruntung tidak ada manusia yang menjadi korban di Hawai dari terjangan Tsunami, namun kerusakannya parah, diperkirakan kerugian materi berkisar antara US$ 800.000 – US$ 1.000.000 (nilai dolar tahun 1952). Tsunami juga menyebabkan kerusakan di Pulau Midway. Dibeberapa tempat di rangkaian kepulauan Hawai, gelombang pasang air laut merusakkan perahu dan dermaga, memutuskan hubungan telepon, dan menyebabkan erosi pantai yang parah. Di beberapa lokasi, gelombang Tsunami merusak di beberapa lokasi tertentu namun hampir tidak ada catatan. Di pantai sebelah utara Oahu gelombang pasang yang tergadi mencapai ketinggian sampai dengan 4.5 meter. Di pantai sebelah selatan di pulau tersebut, Tsunami cukup kuat menghanyutkan kapal barang bermuatan semen di Pelabuhan Honolulu..”(Intl. Tsunami Info. Center)
Ledakan Ketiga Bom Hidrogen Terjadi di Alaska pada tanggal 9 Maret 1957.
Pentagon meledakkan sebuah thermonuklir a BIG ONE pada tanggal 9 Maret 1957 di Alaska. Mungkin peledakkan ini berkaitan dengan Operation Dropshot—rencana invasi ke Rusia yang ditetapkan tahun 1958:
“Pada tanggal 9 Maret 1957, sebuah gempa berkekuatan 8.3 di selatan Kepulauan Andreanof, di Kepulauan Aleutean, Alaska – di wilayah yang umumnya sama dengan yang terjadi pada tanggal 1 April 1946 – mendorong sebuah Tsunami Pasifik yang luas. Meskipun tidak ada manusia yang menjadi korban, Tsunami menghancurkan harta benda di Kepulauan Hawaii yang kerusakannya ditaksir berjumlah kira-kira US$ 5 Juta (nilai dolar tahun 1957). Gelombang air laut terutama tinggi di pantai sebelah utara di pulau Kauai yang mencapai ketinggian 16 meter, membanjiri jalan raya dan menghancurkan rumah-rumah dan menghanyutkan jembatan. Tsunami ini merupakan dua kali lipat daripada Tsunami yang terjadi pada tahun 1946. Di Hilo, Hawaii, Tsunami menerjang dengan ketinggian 3.9 meter dan merusakkan beberapa bangunan di sepanjang pantai. Di dalam Teluk Hilo, Pulau Coconut tertutup air setebal 1 meter termasuk jembatan yang menghubungkan ke pantai, sebagaimana pada tahun 1952, saat ini pun hancur lagi. (Intl. Tsunami Info. Center) .
Ledakan Keempat Bom Hidrogen Terjadi di Pantai Chili Tahun 1960.
Pada tanggal 22 Mei 1960, sebuah “gempa bumi” yang besar dan Tsunami terjadi di pesisir Chili. Pada waktu itu Pentagon tidak sedang resmi berperang dengan Chili, namun pemerintah Chili mungkin mengancam akan mengusir orangnya Rockefeller yang mengontrol perusahaan-perusahaan minyak. Di bawah ini kutipan dari the International Tsunami Info. Center:
“Gempa bumi terbesar” (berkekuatan 9.5) abad ke-20 terjadi pada tanggal 22 Mei 1960 di pantai Chili dan di sepanjang Laut Pasifik. Tsunami diperkirakan membunuh 2.300 orang di Chili. Terjadi kematian yang luar biasa dan kehilangan harta benda di Kepulauan Hawaii, di Jepang dan disekitar wilayah Pasifik. Gelombang menghancurkan Hilo, Hawaii, menghancurkan pantai dan membunuh 61 orang. Kerugian diakibatkan kerusakan diperkirakan seluruhnya berjumlah lebih dari US$ 500 juta (nilai dolar tahun 1960).” Intl. Tsunami Info. Center)
Ledakan Kelima Bom Hidrogen Terjadi di Alaska pada tanggal 28 Maret 1964.
Pada tahun 1963, President Kennedy menandatangani Perjanjian Larangan Percobaan Senjata Nukliryang mencegah percobaan nuklir di udara, luar angkasa dan di bawah permukaan air. Pentagon GUSAR – FURIOUS. Kennedy membuat permasalahannya semakin buruk dengan melarang mereka melakukan uji coba di kedalaman tanah di Alaska. Di bawah ini kutipan dari Sekretaris Pers Presiden Kennedy,
President John F. Kennedy
(President from 1961 to ’63).
“Dari semua pejabat pers yang bekerjasma dalam masalah ini, salah seorang yang paling terkenal adalah Arthur Sylvester. Departemen Pertahanan merupakan sebuah labyrinth – membingungkan yang nyata, dan untuk setiap Sekretaris Presiden atau Menteri Pertahanan agar tetap menjaga selalu terpeliharanya mengenai segala sesuatu yang sedang terjadi disini adalah hampir tidak mungkin. Informasi Sylvester kepada saya mengenai usulan kegiatan dari Departemen Pertahanan membuktikan alasannya yang menjadi tidak bernilai. Sebagai contoh, sekali waktu ia melaporkan kepada saya bahwa sebuah rencana sedang berjalan di Departemen Pertahanan dalam membangun tempat uji coba nuklir untuk Amerika Serikat di Alaska. Ketika dia memberikan informasi ini kepada saya, seketika terpikir di dalam pikiran saya mengenai kemungkinan aksi Uni Sovyet terhadap uji coba nuklir Amerika Serikat yang dekat dengan perbatasannya. “Saya melaporkan masalahnya kepada Presiden, yang tidak pernah mendengar rencana tersebut. Sebuah panggilan Presiden kepada Menteri Pertahanan McNamara untuk menghadap (juga tidak mengetahui rencana tersebut), kemudian menghentikan keseluruhan rencana tersebut. “(Pierre Salinger, With Kennedy , p. 137)Larangan Presiden Kennedy kepada Pentagon untuk tidak melakukan uji coba nuklir menjadi salah satu alasan bagi mereka untuk membunuhnya.
“Gempa bumi” terbesar di wilayah sebelah utara terjadi pada tanggal 28 Maret 1964 di Alaska. Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir sudah ditandatangani oleh Presiden Kennedy dan berlaku mulai tanggal 11 Oktober 1963. Uci coba ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian tersebut. … Di bawah ini kutipan yang lain dari the International Tsunami Info. Center:
“Gempa bumi terbesar pada abad ke -20 terjadi di belahan bumi bagian utara, dengan kekuatan 8,4 dan wilayah yang terkena di Alaska hampir sepanjang 1600 km dan lebih dari 300 km luasnya – memanjang dari Valdez sampai ke Kepulauan Trinity, sebelah barat daya Pulau Kodiak di Teluk Alaska. Gempa bumi ini menyebabkan tanah di wilayah tertentu terangkat setinggi 15 meter (50 kaki), sementara banyak di wilayah lain tanah permukaannya amblas sangat dalam. Sebagai tambahan pendorong tsunami lokal di daerah Prince William Sound, kerak bergeser secara vertikal rata-rata 18 meter (6 kaki) di atas wilayah yang luasnya kira-kira 300.000 km persegi (115.000 mil persegi) memanjang dari Teluk Alaska celah kontinental, mendorong sebuah Tsunami Pasifik yang melebar. Gelombangnya sangat merusak di wilayah tenggara Alaska, di Pulau Vancouver (British Columbia), dan di negara bagian Washington, California dan Hawaii, Amerika Serikat. Tsunami membunuh lebih dari 120 orang dan menyebabkan kerusakan yang kerugiannya ditaksir sejumlah US$ 106 juta, membuatnya termahal yang pernah terjadi yang menghantam wilayah Barat Amerila Serikat dan Kanada. Lima dari tujuh komunitas Alaska terbesar rusak binasa sebagai akibat kombinasi gempa bumi dan gelombang Tsunami. Industri perikanan Alaska dan sebagian besar fasilitas pelabuhannya rusak berat. Gelombang Tsunami di Pulau Koduak menghanyutkan sejumlah 156 rumah dan bangunan lainnya dua blok ke tepi pantai. Perahu-perahu penangkap ikan terseret ratusan meter dari daratan. Gelombang Tsunami tahun 1964 juga menyebabkan kerusakan besar di Pulau Vancouver (British Columbia), dan di negara bagian Washington, California dan Hawaii, Amerika Serikat. Gelombang merusak keseluruhan pantai California, tetapi menerjang lebih tinggi di kota Crescent sampai ke Monterey berkisar antara 21-63 meter (7-21 kaki). Yang paling keras dihantam adalah kota Crescent, California, dimana gelombang mencapai setinggi 6 meter (20-21 kaki) menghancurkan setengah dari distrik bisnis pantai. Sebelas orang meninggal di sana. Di Santa Cruz Harbor, gelombang Tsunami mencapai setinggi 33 meter (11 kaki) menyebabkan beberapa keruskan. Terdapat kerusakan yang besar di Teluk San Francisco, pelabuhan wisata di Marin County dan Noyo, pelabuhan-pelabuhan di Los Angeles dan Long Beach. Kerugian di California diperkirakan mencapai jumlah US$ 7.414.000.” (Intl. Tsunami Info. Center).
Ledakan Keenam Bom Hidrogen Terjadi Di Indonesia pada Tanggal 26 Desember 2004.
Sehari setelah CHRIST MASS, Pimpinan Jesuit Jenderal di Vatican, Black Pope memerintahkan Pentagon untuk sementara menghentikan kegiatan ekumene dan mengirim sebuah hadiah Christ Mass kepada Muslim di Indonesia. Secara tradisional Satan, maksud Saya Santa, biasanya datang via udara … Kali ini datang melalui laut membawa KEMATIAN – DEATH dan Kehancuran kepada ratusan ribu orang-orang kafir.
Nuklir atau beberapa buah Nuklir ditanam oleh Angkatan Laut Pentagon di Sumatra Trench, di pantai Indonesia.Waktu – TIMING dari kejadian ini merupakan petunjuk keterlibatan Roma.

Semua inquisi besar dalam sejarah dimulai sekitar waktu CHRIST MASS. Charlemagne, Kaisar Romawi Pendosa naik tahta pada hari CHRIST MASS pada tahun 800, segera setelah itu, teror datang dari laut ke pulau kecil Inggris dalam bentuk kapal panjang Viking.

Semua tahun “suci” Vatican atau Jubilees dimulai pada hari Christ Mass..

Uni Sovyet secara resmi dipecah-belah oleh Jesuit Gorbechev pada hari 19 Christ Mass
Hitler Memiliki Bom Hidrogen Pada Tahun 1945!!
Bom yang dimiliki Hitler menggunakan senjata yang dirakit untuk memicu uranium untuk merangsang reaksi berantai. Setelah Sekutu membom fasilitas air berat di Norwegia, Hitler mendapatkan air berat dari Congo Belgia. Dia membangun sebuah pusat fasilitas senjata nuklir bawah tanah di Sangerhausen di sebelah timur Jerman.
Norsk Hydro di Norwegia menyuplai Nazi Jerman dengan air berat untuk bom Hidrogen sampai di bom Inggris tahun 1943.
Hitler memperoleh uranium murni (U-235) dari agen-agen rahasianya di Oak Ridge, Tennessee, dan isotop air berat deuterium dari Congo Belgia.
Tambang uranium Congo Belgia diserang Inggris tetapi sebuah dam hidroelektrik di Sungai Congo digunakan oleh Nazi untuk memproduksi air berat untuk bom hidrogen.
Dalam bulan Januari tahun 1945, Hitler telah siap untuk menghantam Inggris dengan Bom-H menggunakan kapal selam ke pelabuhan Liverpool, Inggris.
Sebuah bom-H dapat meluluh-lantakkan hampir seluruh wilayah Inggris.
Air Berat Tidak Diperlukan Untuk Membuat Bom Atom … Tetapi Benar-benar Penting Untuk Membuat Bom Hidrogen.
Beberapa reaktor dewasa ini menggunakan air berat sebagai moderator untuk melambatkan reaksi berantai, tetapi di Amerika Serikat, Enrico Fermi menggunakan graphite pile – baterai grafit … bukan air berat … untuk memperlambat reaksi.
Reaktor nuklir ini secara umum dikenal sebagai reaktor graphite pile -baterai grafit. Selama penelitian Fermi membombardir nukles atom dengan netron. Selama masa bombardir ini, nukles atom terbelah dan terjadi reaksi fisi nuklir. Fermi menggunakan grafit dalam reaktor untuk memperlambat netron cukup untuk bereaksi dengan reaksi nukles. Di bawah ini sebuah kutipan dari Critical Assembly:
“Teller menunjukkan bahwa deuterium akan jauh lebih murah dibanding dengan U-235 atau Pu-239 dan daya ledaknya dapat dibuat besar dengan meningkatkan jumlah deutrium yang ditempatkan di dekat fisi bom. Dari maksud tersebut, meskipun Oppenheimer mencoba untuk membawa kembali diskusi kepada fisi bom, Bethe dan yang lainnya banyak menghabiskan waktunya dalam pertemuan berargumentasi dengan Teller mengenai ide SUPER. Bethe menyebut Teller terlalu asyik dengan SUPER dalam satu titik, dalam sebuah diskusi mengenai Jerman yang menghendaki air berat (sebagai seorang moderator dalam reaktor nuklir), Teller seperti biasanya melompat jauh 30 tahun ke masa depan dengan mengatakan, ‘Tentu saja mereka menginginkan air berat untuk membuat SUPER..” (Hoddeson , Critical Assembly , p. 45).
Dimana Pentagon Akan Menyerang Lagi Dengan “Gempa Bumi” dan Tsunami?
Kami tidak mengetahui berapa banyak bom yang telah diledakkan Pentagon di bawah permukaan air laut, namun pasti mereka telah banyak melakukannya. Dimana berikutnya Pentagon akan menyerang dengan senjata penghancur massalnya? Tidak seorangpun akan selamat dari senjata-senjata mematikan Fatima Crusaders.
Dr. Edward Teller belajar di Jerman di bawah seorang ahli fisika Jerman, Dr. Werner Heisenberg—bapak Bom-H yang sebenarnya” Teller datang ke Amerika Serikat pada tahun 1935 di bawah sponsor scholarship Yayasan Rockefeller:
“Masih didukung oleh bantuan Rockefeller Foundation, Teller ke Inggris selama satu tahun di University of London, mempelajari dan bekerja di bawah Dr. F. G. Donnan, seorang ahli biokimia terkenal. Kemudian menjadi terkenal dalam lingkungan ilmiah melalui karyanya dalam Rockefeller Foundation, Teller menarik perhatian dua buah universitas. Princeton menawarkan kepada Teller beasiswa; George Washington (di Washington D.C.) menawarkan juga kepadanya jabatan guru besar. Teller menerima tawaran yang terakhir, dan dalam tahun 1935, pindah ke Amerika Serikat, dimana dia tinggal sampai akhir hayatnya. (Shepley, The Hydrogen Bomb , pp. 43-44).
The Rockefeller Foundation juga mendirikan the Kaiser Wilhelm Institute for Physics di Berlin dalam bulan Januari 1938. Dimana disana penelitian Bom-H Jerman dilakukan … Dalam hal Hitler kalah dalam Perang Dunia II, Rockefeller telah mendapatkan dukungan Pentagon terhadap rencananya sebagai seorang Fatima Crusade yang fanatik untuk menyerang Rusia
Dalam bulan Desember 1938, dua orang ahli ilmu fisika Hahn dan Strassman mengumumkan penemuannya dalam fisi uranium. Dalam bulan Maret 1939, Jerman menyerbu Cekoslovakia dalam ranga mengendalikan tambang uranium di negara tersebut. Dalam bulan September 1939, Perang Dunia II secara resmi dimulai dengan diserangnya Polandia.
Mengapa Hitler memulai sebuah Perang Dunia dengan melakukan kontrol atas uranium dan kemudian tidak melakukan usaha yang maksimal untuk mengembangkan senjata mematikan – Bom-H?.

“Seperti Sebuah Medan Perang”…. Sebagian dari kerusakan sebagai akibat Nuklir Tsunami yang menghantam Indonwsia pada tanggal 26 Desember 2004 yang membunuh hampir 300.000 orang.
sumber

Popular Posts