15 March 2012




Yet Another Hierarchical Officious Oracle atau YAHOO memiliki arti “Sebuah tempat bertanya yang paling tahu segalanya yang disusun secara bertingkat dan sistematis.”

Bagi pengguna internet, Yahoo dikenal sebagai nama sebuah program dalam jaringan internet yang berfungsi untuk menelusuri data-data di dunia maya (cyber). Cukup dengan memasukkan kata kunci, keluarlah data-data yang dikehendaki. Bukan hanya terbatas pada data dalam negeri, tetapi seluruh data di seantero jagad ini dalam hitungan detik.

Meskipun kata Yahoo tidak asing. Namun, bukan jaminan bagi mereka yang terbiasa memakai fasilitas internet memahami arti kata Yahoo atau sekedar memahami asal usul kata Yahoo.

Jauh dari sangkaan, kata Yahoo menurut banyak pemerhati simbol dan pakar pakar sejarah dunia ternyata terkait dengan sejarah bangsa Kanaan. Sebuah bangsa yang mendiami kawasan Palestina Selatan sebelum kedatangan umat Islam.

Kata Yahoo berasal atau sama dengan kata Yah. Kedua kata ini sama maknanya, yaitu sebuah nama untuk menunjuk nama dewa (tuhan) bagi bangsa Kanaan. Yah berbentuk patung yang menjadi sesembahan bangsa Kanaan. Yah sejajar dengan dewa Ba’al. Oleh Bani Israel (Yahudi), kata Yah kemudian diadopsi sebagai nama bagi tuhan mereka.

Will Durant (1931), seorang sejarawan Yahudi meyakini bahwa Bani Israel adalah bangsa nomaden. Kehidupan yang selalu berpindah-pindah menyebabkan mereka tidak memiliki peradaban. Meskipun mereka memiliki tuhan, tetapi amat kabur dan sulit dipahami.

Secara kebahasaan, kata Yah atau Yahoo memang sulit dimengerti. Dari mana asal kata Yah, banyak orang yang tidak tahu. Dari kata Yah kemudian lebih masyhur menjadi kata Yahoo.

Kata Yah berasal dari kata Yahu. Istilah Yahu merupakan sebutan untuk memanggil seseorang yang jauh tak terlihat.

Jika dikaitkan dengan ajaran Judaisme, hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Musa. Kepada Bani Israel, Nabi Musa selalu mengingatkan agar mengingat Tuhan sebagai tanda bakti kepada-Nya. Caranya cukup hanya dengan isyarat saja. Yaitu isyarat menyebut seseorang yang berada di kejauhan yang tidak terlihat.

Kata Yahu adalah isyaratnya. Dahulu, bahasa Ibrani belum mengenal huruf vokal (“e”) hingga tahun 500 M. Setelah mengenal huruf vokal tersebut, kata Yahu berubah menjadi Jehovah. Secara harfiah, kata Yahoo atau Jehovah berarti “Raja” atau “Tuhan” (Ahmad Syalabi, 2006).

Ternyata benar klaim bangsa Yahudi-Zionis. Mereka mengklaim telah menguasai dunia. Terbukti, salah satu nama program pada jaringan internet menggunakan nama tuhan “Jehovah” dalam sejarah mereka. Keyakinan terhadap tuhan Jehovah sendiri berasal dari keyakinan berhalaisme bangsa Palestina kuno.

Kata Yah, Yahoo, dan Jehovah (Yahweh) adalah sama dalam penelusuran silsilah asal katanya. Rupanya benar, dunia telah dikuasai oleh jaringan Yahudi-Zionis. Bahkan nama sebuah program dalam jaringan internet saja menggunakan simbol atau identitas akidah (teologi) mereka. Hebat, terdapat proses Yahudisasi secara laten dan sistematik lewat jaringan teknologi informasi yang hanya bisa dibaca oleh orang yang bukan sekedar berakal tetapi juga mempergunakan akalnya.

Sadarlah.....Program Yahudisasi berada di sekitar kita. Ia menempel menjadi nama-nama untuk beberapa produk teknologi canggih. Dan, kebanyakan umat Islam telah tergantung pada produk-produk teknologi canggih itu.

Untuk itu kita tak perlu rendah diri, MEREKA JUAL Tentu KITA BELI, mereka beri gratis kita tentu tak boleh menolaknya selama hal itu memberi kita manfaat yang lebih banyak daripada bahayanya, hanya saja kita diberi akal untuk tidak sekedar memikirkan sebesar mana sumbangsih kita pada ISLAM tetapi juga mengambil tindakan taktis dan strategis dalam menggunakan fasilitas mereka untuk mengambil manfaat sebesar2nya sambil mengumpan balik tipu daya mereka. Jangan pernah terkungkung dengan keragu-raguan.

Temuan ini mudah mudahan bisa mengubah cara berfikir kita, meski terlambat tidak ada istilah "tidak" untuk sekedar memberikan sesuatu yang berharga untuk Kaum Muslimin. Dan hal ini membuktikan bahwa di seluruh dunia ini terdapat ‘sesuatu’ atau ‘ideologi tertentu’ yang sengaja disusupkan atau diselipkan oleh jaringan Yahudi Internasional guna mewujudkan tatanan dunia baru (The New Word Order).

Pembaca boleh percaya boleh tidak, Sebelum kami menunjukkan bukti keberpihakan Yahoo dengan Huru Hara di Dunia, Silahkan lebih dulu berkomentar/berdebat di Artikel Yahoo Indonesia dengan kritis, tentu tidak pakai lama komentar anda akan hilang bahkan setiap anda berkomentar kemudian, akan terdelete dengan sendirinya.
Dan kebanyakan mempertanyakan keheranannya, bagaimana mungkin situs dengan reader terbanyak di Indonesia itu, justru meloloskan komentar yang berisi caci maki, sumpah serapah dan adminnya justru memperketat sensor pada komentar2 yg kritis. Dengan kata lain, hal itu dilakukan.......BUKAN TANPA MAKSUD.

Mereka hanya membutuhkan komentar sumpah dan serapah. Menjijikkan, sungguh kentara sekali Tipu Daya yang akan mereka lancarkan.

Bacalah Beritanya karena mereka "hanya memilihnya" dari sumber2 lain (Vivanews, republika, tribunnews dll) Tapi tunjukkan jika anda cerdas, jangan sekali-kali membaca komentar apalagi berkomentar di kotak komentarnya, karena disitu sudah menunggu sindikat penghasut dan provokator dari yahoo cs (zionist) yang kadang menyamar menjadi pembaca untuk memperkeruh suasana.


KEBIJAKAN pemerintah soal bahan bakar minyak (BBM) selalu saja ditunggu dengan harap-harap cemas, begitupun penetapan kuota produksi negara-negara penghasil minyak (OPEC), yang berdampak pada fluktuasi harga BBM di pasar internasional selalu diamati dengan penuh kekhawatiran. Pesimistis dalam dunia perminyakan secara tidak sadar memang telah dibangun dari awalnya. Kita semua percaya bahwa minyak bumi adalah bahan bakar fosil, hampir setiap hari “fakta” ini disebut dalam berbagai media massa. Lalu siapa sebenarnya yang pertama mengajukan teori (tepatnya hipotesis) yang kadung dipercaya semua orang ini? Adalah Mikhailo V. Lomonosov, seorang cendekiawan besar Rusia, yang pada 1757 mengajukan sebuah hipotesis bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.


Berdasarkan hipotesis ini, berarti minyak mentah akan terbentuk sangat lambat, karena berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati, melewati jutaan tahun terkubur di bawah batuan, mengalami tekanan dan suhu yang luar biasa, lalu mengubahnya menjadi minyak mentah.
Industri minyak bumi modern lahir 145 tahun yang lalu di Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) ketika Edwin Drake sukses melakukan pemboran pertama minyak bumi di AS. Kala itu hampir tidak ada yang mengkhawatirkan berapa lama lagi perut bumi menyediakan minyaknya untuk dambil? Tetapi sejak produksi minyak di AS memuncak sekitar 1970, sejumlah ahli geologi, ahli ekonomi dan analis industri mulai mempertimbangkan sebuah pertanyaan, berapa lama lagi pasokan minyak bumi dunia bisa memenuhi permintaan yang terus meningkat? Banyak kalangan memprediksi, produksi minyak global akan mencapai puncaknya beberapa tahun ke depan.
Konsekuensi dari hipotesis “bahan bakar fosil” tentunya menyisakan pertanyaan-pertanyaan pesimis seperti itu. Berapa banyak minyak mentah yang masih tersisa di dalam perut bumi? Dan kapan habisnya?
Menurut National Geographic, jumlah minyak mentah yang tersisa di bumi diprediksi sekitar 1,2 triliun barrel. Walaupun ladang minyak baru banyak ditemukan, tetapi pasokan saat ini tidak sebanding dengan penemuan-penemuan ladang tersebut. Berdasarkan gambaran konsumsi saat ini, berarti perkiraan 1,2 triliun barrel minyak bumi akan habis dalam tempo 44 tahun.
Benarkah masa kejayaan energi tak terbarukan ini akan segera berakhir? Akankah tak kan tersisa lagi tetesan minyak di jebakan kerak bumi? Ataukah ini hanya isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk melambungkan harga “emas hitam” ini?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita mesti meninjau ulang hipotesis biogenik Lomonosov yang dibuat hampir 250 tahun yang lalu itu. Beberapa ilmuwan mulai mempertanyakan pandangan tradisional ini. Pada abad ke-19 hipotesis ini untuk pertama kalinya ditolak seorang naturalis dan geolog Jerman kenamaan, Alexander von Humboldt, dan ahli kimia termodinamik Prancis, Louis Joseph Gay-Lussac, kemudian mereka mengajukan dalil alternatif yang menyatakan bahwa minyak bumi adalah materi primordial (purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi.
Dengan berkembangnya ilmu kimia selama abad kesembilan belas, terutama ketika hukum kedua termodinamika ditemukan oleh Clausius pada 1850, hipotesis Lomonosov terus diserang, tak kurang dari pakar kimia Prancis Marcellin Berthelot mencemooh hipotesis asal biologis dari minyak bumi ini. Berthelot adalah orang pertama yang melakukan percobaan yang melibatkan serangkaian apa yang sekarang disebut sebagai reaksi Kolbe dan menunjukkan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan baja dengan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.
Selama kuartal terakhir abad kesembilan belas, ahli kimia Rusia Dmitri Mendeleev juga menguji dan menolak hipotesis Lomonosov ini. Mendeleev menyatakan dengan jelas bahwa minyak bumi merupakan bahan primordial yang keluar dari kedalaman yang jauh. Dengan persepsi yang luar biasa, Mendeleev membuat hipotesis tentang adanya struktur geologi yang ia sebut “patahan dalam” (deep fault) tempat minyak bumi melaluinya dari kedalaman.
Pada 1951, dalam sebuah kongres geologi minyak bumi, seorang geolog asal Rusia Nikolai A. Kudryavtsev mengajukan teori asal-usul minyak bumi abiotik atau abiogenik, setelah menganalisis hipotesis Lomonosov yang terbukti salah. Inilah untuk pertama kalinya teori abiotik modern dicanangkan untuk mengganti teori konvensional.
Kudryavtsev tidaklah sendiri, dia mendapat banyak dukungan termasuk dari para ilmuwan barat, seperti Thomas Gold dan Dr JF Kenney. Bahkan Kenney bersama ilmuwan Rusia lainnya benar-benar mampu membangun reaktor dan membuktikan minyak bumi bisa dihasilkan dari kalsium karbonat dan oksida besi, dua senyawa yang melimpah di kerak bumi.
Baru-baru ini, para peneliti dari Royal Institute of Technology di Stockholm, Swedia telah berhasil membuktikan bahwa fosil-fosil dari hewan dan tumbuhan tidak lagi diperlukan untuk menghasilkan minyak mentah. Temuan ini begitu revolusioner karena sangatlah berarti, di satu sisi akan memudahkan menemukan sumber-sumber energi, di sisi lain sumber energi ini dapat ditemukan di seluruh dunia.
“Dengan menggunakan penelitian ini, bahkan kami dapat mengatakan di mana minyak bumi dapat ditemukan di Swedia,” kata Vladimir Kutcherov, profesor yang memimpin riset ini.
Bersama dengan koleganya, Vladimir Kutcherov telah melakukan simulasi suatu proses yang melibatkan tekanan dan panas yang terjadi secara alami di lapisan dalam bumi, proses yang menghasilkan hidrokarbon, komponen utama dalam minyak dan gas alam.
Menurut Kutcherov, penemuan ini mengindikasikan dengan jelas bahwa pasokan minyak bumi tidak akan habis. “Tidak ada keraguan bahwa penelitian kami membuktikan bahwa minyak mentah dan gas alam yang dihasilkan, tanpa melibatkan fosil. Semua jenis batuan dasar dapat berfungsi sebagai reservoir minyak,” kata Vladimir Kutcherov kepada Science Daily, baru-baru ini.
Kutcherov pun mampu membuktikan bahwa hidrokarbon dapat dibuat dari air, kalsium karbonat dan zat besi. Ini berarti minyak bumi merupakan sumber energi berkelanjutan dan terbarukan.
Proses abiotik untuk menghasilkan minyak bumi dimungkinkan lewat proses yang disebut Fischer-Tropsch, reaksi kimia yang mengubah campuran karbonmonoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon cair. Proses ini dikembangkan dan dipatenkan pada tahun 1920, kemudian digunakan selama Perang Dunia II oleh Jerman dan Jepang. Proses ini pun menjadi dasar penciptaan bahan bakar jet yang dibuat dari air di AS, seperti dilaporkan majalah Wired (9/9/09).
Misteri Pulau Eugene
Pulau Eugene merupakan ladang minyak di Teluk Meksiko, sekitar 80 mil lepas pantai Louisiana, AS. Lansekap kepulauan ini terbelah dengan celah dan rekahan dalam yang spontan memuntahkan gas dan minyak. Ladang minyak ini ditemukan pada 1973 dan mulai memproduksi sekitar 15.000 barel per hari. Pada 1989, aliran minyaknya berkurang menjadi 4.000 barel per hari. Tetapi, secara tiba-tiba, produksinya meningkat menjadi 13.000 barel. Selain itu, taksiran cadangan meroket 60-400 juta barel.
Apa yang terjadi di bawah Teluk Meksiko?
Apa yang ditemukan para peneliti ketika menganalisis ladang minyak ini dengan pencitraan seismik 3-D? Ternyata ada patahan dalam yang tidak bisa dijelaskan, dan minyak telah memancar dari suatu kedalaman yang tidak diketahui sebelumnya, dan bermigrasi ke atas melalui batuan untuk mengisi pasokan yang ada.
Selanjutnya, analisis dari minyak yang yang dihasilkan menunjukkan bahwa usianya secara geologis berbeda dari minyak yang dihasilkan setelah kilang pertama dibuka. Dugaan kuat, minyak mentah yang baru, muncul dari sumber yang berbeda, sumber yang tidak bisa dijelaskan.
Baik ilmuwan maupun ahli geologi dari perusahaan minyak besar telah melihat bukti dan mengakui bahwa ladang minyak Pulau Eugene telah diisi ulang.
Sumber minyak dari suatu kedalaman di Pulau Eugene sangat mendukung teori Thomas Gold yang ditulis dalam bukunya The Deep Hot Biosphere. Gold menetapkan, “minyak bumi sebenarnya adalah aliran primordial terbarukan yang terus-menerus diproduksi oleh bumi dalam kondisi panas dan tekanan yang luar biasa. Ketika zat ini bermigrasi ke permukaan, ia diserbu oleh bakteri, sehingga minyak bumi tampak seperti memiliki asal usul organik dari zaman dinosaurus. “
Sumber minyak di Pulau Eugene serta gagasan Gold membuat insinyur perminyakan bertanya-tanya tentang situasi yang sama di ladang minyak Timur Tengah yang tak ada habisnya.
“Timur Tengah memiliki lebih dari dua kali lipat cadangan minyak dalam 20 tahun terakhir, meskipun setengah abad dieksploitasi dan penemuan baru relatif sedikit,” ujar Norman Hyne, seorang profesor di Universitas Tulsa, Oklahoma, AS. “Teori yang tak konvensional (teori abiogenik ) tentunya akan berubah menjadi benar,” katanya.
Kebohongan Keterbatasan Alam Dalam Produksi Minyak Bumi
Teori Peak Oil adalah kebohongan masif yang dirancang untuk menciptakan kelangkaan buatan demi mendongkrak harga, juga memberikan negara sebuah alasan untuk mengorbankan standar hidup yang telah kita perjuangkan dengan susah payah. Publisitas menciptakan CFR dan Club of Rome strategy manual sejak 30 tahun lalu mengatakan bahwa pemerintah global perlu mengontrol populasi dunia melalui neo-feodalisme dengan menciptakan kelangkaan buatan.
Sekarang arsitek sosial de-industrialisasi Amerika Serikat menyalahkan disintegrasi ekonomi kita pada kurangnya pasokan energi.
Sekarang ekonomi dunia telah menjadi begitu terpusat melalui operasi globalisasi, mereka akan terus mengkonsolidasikan dan menyalahkan pemakaian berlebihan atas bahan bakar yang bersumber dari fosil, sementara pada saat yang sama mereka juga menghalangi pengembangan dan integrasi teknologi bersih yang terbarukan.
Dengan kata lain, Sumber minyak bumi yang dinyatakan dari fosil mahluk hidup adalah kebohongan besar untuk menciptakan kelangkaan buatan dan mengendalikan harga . Sementara itu, teknologi bahan bakar alternatif yang telah ada selama beberapa dekade juga sengaja ditekan pengembangannya. Peak Oil adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh elit, oleh industri minyak, oleh orang-orang bahwa Anda akan berpikir puncak minyak akan membahayakan, kecuali itu adalah penutup untuk agenda lain.
Produksi Minyak Dunia Menurut Sekenario Peak Oil Theory
Dan begitulah realitanya dunia ini yang penuh dengan kepalsuan. Teori bahwa minyak bumi berasal dari sisa fosil biologis zaman dahulu memanglah sebuah kebohongan besar dari para elit zionis-Illuminati (yang memang sejak awal menguasai bisnis minyak, media, dan institusi pendidikan). Illuminati ingin menggunakan propaganda Peak Oil untuk menaikkan harga minyak dan mengeksekusi rencana depopulasi dunia mereka.
Saat harga minyak naik melewati kemampuan beli sejumlah besar negara, hanya negara-negara yang diizinkan hidup oleh Illuminati yang akan mendapatkan minyak. Beberapa milyar penduduk bumi akan dimusnahkan (depopulasi) secara kejam dalam kekacauan dan kepanikan akibat matinya industri dan perdagangan di dalam negeri mereka.
Mungkin bagi sangkaan orang awam, keuntungan penjualan minyak akan dinikmati oleh negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Libya dan Indonesia. Namun kenyataannya meskipun ladang produksi minyaknya ada di Arab Saudi dll, namun sebagian besar perusahaan penambang dan pengolah minyaknya dimiliki oleh perusahaan asing, Rockefeller beserta kolega-koleganya. Di Indonesia sendiri, 90% perusahaan minyak yang ada dimiliki oleh perusahaan asing. Maka jangan heran sebagai salah satu negara penghasil minyak, tidak ada sedikitpun jejak keuntungan besar yang diraup oleh negara ini. Sedikitpun dana yang ada belum terkorupsi, dana ini, dana itu yang tidak jelas kemana larinya. Yang jelas nikmatin ya mafia2 minyak itu, rakyat kecil kayak kita mah dianggap ngga perlu, yang penting beli BBM terus, dan sekarang dicabut subsidinya pula.
Saat ini, akibat propaganda Peak Oil, semua negara ramai-ramai mengembangkan minyak nabati yang disebut biofuel. Mereka menggunakan bahan pangan seperti jagung dan gula untuk membuat minyak baru. sekalipun mereka tahu energi yang diperlukan untuk memproduksi satu unit minyak biofuel lebih besar daripada energi yang kemudian bisa didapat dari satu unit minyak biofuel, rencana ini tetap jalan terus.
Selain itu, efek dari tindakan ini adalah mengurangi lahan pertanian untuk bahan pangan. Tanah pertanian yang sebenarnya untuk memproduksi bahan pangan sekarang sebagian dikonversi sebagai lahan pertanian yang produknya dipakai untuk membuat bahan baku biofuel. Salah satu penyebab kenaikan harga komoditi pertanian beberapa tahun terakhir ini adalah karena hal ini, dan kabar buruk bagi para kelas menengah dan orang miskin adalah intensitas program ini sekarang masih di tahap awal. Di tahun-tahun mendatang, akan ada semakin banyak lahan pertanian untuk memproduksi biofuel dan oleh sebab itu akan membuat pasokan bahan pangan menjadi semakin ketat, alias harga bahan pangan akan terus meningkat. …
food inflation menjadi perhatian para pengamat ekonomi, saya melihat dr perspektif lingkungan juga dan ternyata ada benang merahnya di teknik2 produksi GMO. Memperkecil lahan pertanian = menggantungkan hidup petani pada teknologi pertanian yg dikuasai asing, menjadikan lahan2 petani sbg industri trmsuk biofuel, kemudian kanibalisasi lahan dng menjadikan lahan pangan yg bergantung pd air tawar ke air asin. Saat ini ada ujicoba para insinyur monsanto membuat sawah di tepi pantai dng keramba spt rumput laut. its insane!
Beberapa Contoh Bukti Konspirasi Kebohongan tentang Kelangkaan Sumber Minyak
Inti dari masalah ini adalah bahwa jika minyak banyak di daerah-daerah di mana kita diberitahu oleh pemerintah dan perusahaan minyak yang tidak memiliki bukti yang jelas bahwa kelangkaan buatan disimulasikan dalam rangka untuk mendorong maju segudang agenda lainnya. Dan kami memiliki contoh nyata dimana hal ini telah terjadi.
Seperti pada perusahaan pengeboran minyak raksasa Chevron dan Texaco, mereka mendapat memo untuk sengaja menciptakan kelangkaan minyak dengan membatasi kapsitas produksi dengan menutup kilang minyak tertentu dengan alasan minyak telah habis di sumber tersebut. Ini adalah upaya lobi nasional yang dipimpin oleh American Petroleum Institute untuk mendorong perusahaan-perusahaan kilang minyak untuk melakukan hal ini.
” Sebuah memo internal yang Chevron menyatakan; “Seorang analis energi senior di konvensi API baru-baru ini memperingatkan bahwa meskipun industri minyak AS tidak mengurangi kapasitas penyulingan hal ini tidak akan menimbulkan peningkatan substansial dalam margin kilang.”
Memo ini semakin memperjelas bahwa gagasan untuk pengurangan dalam kapasitas penyulingan dan pembatasan dalam membuka kilang baru tidak datang dari organisasi lingkungan, seperti yang dikatan oleh para produsen minyak , tetapi melalui kebijakan yang disengaja dari mereka sendiri.


Misteri Pulau Eugene 330 dan cadangan Minyak Yang Terisi Kembali
Pulau Eugene adalah ladang minyak di teluk Meksiko, 80 mil lepas pantai Louisiana. ditemukan pada tahun 1973 dan mulai memproduksi 15.000 barel minyak per hari yang kemudian melambat menjadi sekitar 4.000 barel pada tahun 1989. Tapi kemudian tanpa alasan logis apapun, produksi melonjak kembali ke 13.000 barel per hari.
Para peneliti menemukan ketika mereka menganalisis ladang minyak dengan selang waktu pencitraan 3-D seismik bahwa minyak memancar dalam dari sumber yang lebih dalam yang sebelumnya tidak diketahui dan bermigrasi naik melalui celah bebatuan untuk mengisi pasokan yang ada.Selanjutnya, analisis minyak yang sekarang sedang diproduksi di Pulau Eugene menunjukkan perbedaan usia geologis dari minyak yang diproduksi di sana sebelum tahun 1989
Perkiraan terakhir dari cadangan minyak kemungkinan naik dari 60 juta barel menjadi 400 juta barel. Baik ilmuwan dan ahli geologi dari perusahaan-perusahaan minyak besar telah melihat bukti dan mengakui bahwa ladang minyak Pulau Eugene mengalami pengisian ulang sendiri.
Keberadaan ladang minyak yang bisa memperbaharui pasokan sendiri menghancurkan mitos teori asal usul minyak.dan Jika minyak memang benar-benar berasal darizat anorganik alami maka bagaimana bisa dikatakan minyak adalah energi tak terbarukan ?
Masa depan minyak
Hari ini kita dianjurkan habis-habisan oleh pemerintah untuk menghemat energi BBM, demi menyisakan energi dari minyak untuk anak cucu kita.Jika memang minyak benar-benar akan habis dalam beberapa puluh tahun lagi, mengapa sekarang cadangan minyak terus meningkat dan produksinya kian meroket ?
Tahu 1980-an OPEC memutuskan kuota produksi minyak didasarkan pada jumlah cadangan yang ada di negara masing-masing, semakin besar cadangannya maka semakin besar pula produksinya .BElakangan ini Arab Saudi melaporkan peningkatan cadangan minyak mentahnya sekitar 200 miliar barel. stok Minyak Saudi aman dan berlimpah , kata para pejabatnya.
Ada juga laporan bahwa Rusia telah mengalami peningkatan yang jauh lebih besar pada cadangan minyaknya bahkan melampaui Arab Saudi. Mengapa Rusia mengumumkan hal ini jika Rusia percaya bahwa cadangan minyak adalah terbatas?tampak jelas bahwa Rusia telah siap dengan produksi minyak tak terbats di masa depan
Yang jelas ada kontradiksi besar antara teori keterbatasan minyak dengan fakta peningkatan cadangan minyak
Tampaknya bahwa setiap kali ada semacam krisis energi, OPEC selalu meningkatkan produksi . Alasannya mereka melakukannya untuk menurunkan harga, namun harga selalu naik karena mereka juga menyebarluaskan mitos bahwa mereka menguras beberapa cadangan terakhir untuk pasar.
Bukti ilmiah juga sangat bertentangan dengan keterbatasan suplai minyak, baru-baru ini diperbarui dalam paper Ilmiah yang dimuat Dalam ‘Energia’ menunjukkan bahwa minyak adalah zat abiotik,dan bukanlah produk yang berasal dari materi biologis yang mengalami pembusukan berjuta-juta tahun lalu. Minyak, bukan sumber daya non-terbarukan. seperti batubara, dan gas alam, yang bisa terisi kembali dari sumber dalam perut bumi.
Rusia berhasil membuktikan kalau minyak bumi ternyata bukan dari fosil dan dapat diperbaharui karena berasal dari lapisan magma lebih di kedalaman lebih dari 30,000 kaki dan tidak ditemukan lapisan organik.
Tidak kebetulan kemudian bahwa Rusia, yang memelopori penelitian ini kemudian melakukan serangkaian proyek penggalian minyak bumi dengan kedalaman yang lebih jauh lagi 30.000 meter
Bukti-bukti bahwa minyak adalah bahan bakar abiotik (bukan fosil), dapat Anda pelajari dengan mencari informasi di internet. Anda bisa mengetik “abiotic oil” di search engine seperti google ataupun yahoo.


Kemajuan suatu ilmu akan mempunyai arti apabila seorang ilmuwan mampu mengomunikasikan penemuannya kepada ilmuwan- ilmuwan lainnya melalui suatu penjelasan yang dapat dimeng- erti. Ilmu pengetahuan tidak akan berkembang jika para ilmuwan mendiamkan hasil penelitiannya dan tidak mewariskan ilmunya kepada generasi selanjutnya.

untuk menambah pengetahuan, kali ini kita akan mengupas tuntas profil tokoh-tokoh yang berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.Royal Society, ya mungkin kalian tahu kalau ini adalah kumpulan para ilmuwan terkenal masa lalu yang berisi Newton, Boyle, Einstein, dan semacamnya. tapi tahukah anda bahwa ternyata ada kospirasi dibalik Royal Society?




Invisible College, asal mula Royal Society


ya, Royal Society sebelumnya bernama Invisible college, sebuah perkumpulan para ilmuwan yang berdiri di Inggris, beranggotakan Robert Boyle, John Wilkins, John Walls, John Evelyn, Robert Hook, Cristopher Wren dan William Petty. dalam surat yang ditulis oleh Boyle pada 1646 dan 1647, Boyle menyatakan ketertarikannya kepada "Our Invisible College" atau seeing disebut sebagai "Our Philosophical College". sebuah perkumpulan yang memiliki tujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cara Experimental Investigation.

Abad ke 17

Ideologi Invisible College menjadi sangat berpengaruh pada abad ke 17 di eropa. dikarenakan Invisible College menjadi tempat yang cocok untuk mendiskusikan masalah ilmu pengetahuan di Eropa.

Lalu apa sebenarnya alasan sesungguhnya pendirian Invisible College ini?

kalau anda membuka buku sejarah lebih dalam lagi, pasti anda mengenal tokoh macam Ibnu Sina (Avicenna), Ibnu Rusyd (Averous), dan Al Khawarizmi (penemu Aljabar). ya, mereka adalah ilmuwan dari tanah timur tengah yang telah hidup jauh sebelum Invisible College ada, yaitu pada masa Daulah Abasiyyah.

Daulah Abasiyah adalah sebuah sistem pemerintahan di timur tengah yang dipimpin oleh Sultan Harun Ar-Rasyid, yang berpusat di daerah Baghdad. pada zaman ini ilmu pengetahuan cukup maju dan bermula dari wilayah timur tengah. seperti Ibnu Sina, tokoh dalam ilmu kedokteran yang sangat terkenal, dan bahkan disebut sebagai bapak Kedokteran dunia lahir pada Zaman ini. beserta para cendekiawan muslim lain yang mencurahkan pikirannya untuk ilmu pengetahuan.

Namun, sesuatu terjadi, pada akhir masa Daulah Abasiyah, perpustakaan tempat para cendekiawan muslim tersebut menyimpan dokumen ilmu mereka, dibumi hanguskan oleh tentara Mongol pimpinan Hulago Khan, sehingga sejak saat itu, Ilmu mereka hilang dari dunia dikarenakan sumber yang sudah hilang, baik sang penemu maupun catatan tentang ilmunya. sehingga pada saat itu Ilmu yang berkembang adalah ilmu tak pasti yang didasari hanya kepada nalar semata.

Dan disaat itu pula, disaat Islam sudah menyebar ke daerah Eropa. para ilmuwan dari Daulah Abasiyyah segera masuk ke daerah Kordoba dan memulai Renaissance, namun sama seperti yang terjad di Baghdad, mereka ternyata mengalami infiltrasi sehingga pengaruh kebudayaan dan pengetahuan dari tanah Timur Tengah terlupakan.

Dan selang beberapa ratus tahun lamanya, berdirilah Invisible College, atau Royal Society, yang berisi para ilmuwan Eropa yang secara langsung "mengambil" ilmu dari zaman Daulah Abasiyah dan mereka seenaknya mematenkan hasil temuan para cendekiawan muslim sehingga mereka terlupakan dan para Royal Society terkenal karena ilmu yang mereka dapatkan hasil dari "mencuri".

Alasan mereka melakukan itu

alasan mereka melakukannya karena mereka ingin menghilangkan pengaruh Islam dari ilmu pengetahuan dunia. dan juga ini merupakan rencana mereka, New World Order untuk melakukan penguasaan di bidang ilmu pengetahuan.
ini tidak mengherankan karena ternyata presiden dari Royal Society adalah Newton. ya Sir Isaac Newton. mungkin dia menjadi presiden karena skala suhu Newton adalah 33.

tidak hanya itu, ternyata Royal Society juga memiliki ilmuwan dibidang Alkimia, Geometri, dan Astronomi, ya ilmu yang merupakan ilmu yang paling diagungkan para kaum Mason. dan mungkin ini adalah alasan mengapa mereka membentuk perkumpulan ini.

dan mereka pun terus melakukan perekrutan anggota, dan anggota mereka pada zaman modern yang fenomenal adalah Albert Einstein.

ya, Abert Einstein, seorang penemu yang penemuannya disalah gunakan untuk tujuan berperang, mungkin ini salah satu program NWO.

dan tokoh Royal Society yang terkenal juga pada zaman ini yang masih hidup dan juga fenomenal lainnya adalah Stephen Hawking, dia menggunakan segala kepintarannya hanya untuk mengatakan "Tuhan tidak berperan dalam penciptaan Alam Semesta". apakah ini sikap seorang ilmuwan? mementingkan ilmu pengetahuan dengan melupakan Tuhan, ini tak ada bedanya dengan ideologi Luciferian.

(sumber : 33 kunci menguak the lost symbol, royalsociety.org, wikipedia)


Popular Posts