09 March 2012


Coke bahaya di pemanis buatannya, mereka ga pakai gula (glukosa) buat coke zero, kalau ga salah pakai aspartame karena tidak ada kalorinya. begitu juga produk lainnya yang mengandung pemanis buatan yang berembel-embel zero, diet dsb. Seperti Flouride dan MSG ini lah yang akan menghabiskan populasi manusia.
Hati-hati dengan produk makanan dan minuman yang mengandung Aspartame karena dapat menyebabkan pengerasan otak atau sumsum tulang belakang dan lupus.Saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak atau Sumsum Tulang Belakang dan Lupus. Kebanyakan orang tidak mengerti mengapa
wabah ini terjadi dan mereka tidak mengetahui mengapa penyakit-penyakit ini begitu merajalela. Saya akan beritahu Anda mengapa kita menghadapi masalah yang serius ini. Saat ini banyak orang menggunakan pemanis buatan. Mereka melakukan ini karena iklan di televisi yang memberitakan bahwa gula itu tidak baik buat kesehatan mereka.
Hal ini memang benar sekali. Gula itu merupakan racun bagi tubuh kita, akan tetapi, apa yang orang-orang gunakan sebagai pengganti gula, lebih mematikan. Apa yang saya maksudkan di sini adalah Aspartame. Ini adalah biang wabah yang disebutkan di atas. Aspartame merupakan bahan kimia yang mengandung racun, yang diproduksi oleh perusahaan kimia bernama Monsanto. Aspartame telah dipasarkan ke seluruh dunia sebagai pengganti gula dan dapat dijumpai pada semua jenis minuman ringan untuk diet, seperti Diet Coke dan Diet Pepsi.
Hal ini juga dapat dijumpai pada produk pemanis buatan seperti Nutra Sweet, Equal, dan Spoonful; dan ini banyak digunakan di produk-produk pengganti gula. Aspartame dipasarkan sebagai satu produk diet, tapi ini sama sekali bukanlah produk untuk diet. Kenyataannya, ini dapat menyebabkan berat tubuh bertambah karena dapat membuat Anda kecanduan karbohidrat.
Membuat berat tubuh Anda bertambah hanyalah sebuah hal kecil yang dapat dilakukan oleh Aspartame. Aspartame adalah bahan kimia beracun yang dapat merubah kimiawi pada otak dan sungguh mematikan bagi orang yang menderita parkinson.
Bagi penderita diabetes, hati-hatilah bila mengkonsumsi untuk jangka waktu lama atas produk yang mengandung Aspartame ini, karena dapat menyebabkan koma, bahkan meninggal. Bila ada produk yang mengklaim bahwa produk itu bebas gula, Anda Sudah tahu bahwa hal ini mengandung Aspartame. Jangan mengkonsumsi produk tersebut.
Salah satu minuman suplemen yang mengandung ASPARTAME adalah serbuk effervescent EXTRA JOSS! Pada kemasan tertulis: Mengandung Aspartame 0,06% [ADI 40 mg/kg BB].
Berdasarkan hasil survei di salah satu supermarket di Bandung, selain EXTRA JOSS, produk-produk minuman lainnya yang juga mengandung ASPARTAME yaitu M-150, Hemaviton, Neo Hormoviton, Marimas, Hore…, Frutillo, Segar Sari, POP ICE Es Blender, Segar… Dingin, OKKY Jelly Drink, Sari Vit C, Naturade Gold, AQUA Splash of Fruit, FORTY PLUS.
Beritahukan semua orang yang Anda kenal dan sayangi akan bahaya dari produk yang mengandung Aspartame.
sumber


Sucinya wadah salah seorang di antara kamu jika anjing menjilatinya, adalah dengan mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan tanah/pasir. (HR. Muslim)


Hadis yang tercantum dalam Shahîh Muslim di atas, di samping menjelaskan kenajisan anjing, juga menjelaskan bagaimana cara menyucikan sesuatu yang terkena najis berat ini, yaitu membasuhnya tujuh kali, yang salah satunya dicampur dengan debu. Lalu apa kira-kira yang melandasi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk menganjurkan hal demikian?


Pada dasarnya, ketetapan najis bagi air liur anjing ini dipandang dari dimensi yang bersifat ritual, bukan rasional, sehingga tidak harus ada alasan logisnya. Dimensi akal masih jauh dari kesempurnaan untuk menganalisa secara detail tentang najisnya air liur anjing. Memang, agama tidaklah diukur dengan akal. Sayidina Ali mengatakan: "


Andaikan agama diukur dengan akal, maka mengusap sisi bawah muzah (sepatu) lebih utama daripada mengusap sisi atasnya. Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah mengusap di atas dua sepatu." (HR. Abu Dawud).


Meski demikian, setiap ketetapan syariat sudah pasti mengandung hikmah. Untuk mengungkap hikmah itu, manusia sifatnya hanya meraba (zhannî) atau memperkirakan, tidak sampai pada tingkatan memastikan (qath'î). Ketentuan pastinya, hanya peletak syariat saja yang tahu.

Sementara itu, bersamaan dengan kecanggihan teknologi di era modern ini, ternyata telah diketemukan alasan logis di balik anjuran Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di atas. Science berhasil mengungkap bahwa di dalam air liur anjing ternyata terdapat kuman yang membahayakan manusia.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa, jika ada seseorang yang digigit anjing tidak segera ditangani, maka akan berakibat fatal baginya. Pernyataan itu muncul ketika penelitian itu mengkaji bahaya anjing sebagai binatang peliharaan. Hal itu terjadi karena air liur anjing mengandung bakteri yang membahayakan manusia. Alasannya adalah karena anjing tidak berpeluh, sehingga ia berpeluh melalui lelehan air liur dari mulutnya yang terus menganga.

Contoh kasusnya telah terjadi di Bali (29 November 2008). Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menyerukan kepada warganya untuk memberangus anjing liar. Seruan itu diberikan setelah Bali dinyatakan positif rabies. Status tersebut disandang setelah tiga warga dilaporkan meninggal dalam kondisi terjangkit virus yang dibawa anjing. Akhirnya warga Denpasar, Bali , memburu setiap anjing liar yang tak bertuan untuk dibunuh.

Kasus yang sama terjadi di Tiongkok. Sejak 25 Juli 2006, pemerintah Tiongkok menggalakkan kampanye antirabies. Pemerintah menginstruksikan untuk membunuh lebih dari 5000 anjing di kota Muding, Provinsi Yunnan . Kampanye itu dilakukan setelah tiga warga kota itu meninggal akibat rabies. Menurut data pemerintah, sejak Januari 2006 terdapat 360 orang yang digigit anjing, tiga di antaranya meninggal.

Melihat beberapa kasus di atas, tidak heran jika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menginstruksikan kita sebagaimana Hadits di atas. Bahkan beliau memerintahkan untuk membunuh anjing gila karena penyakit berbahaya yang mungkin merebak dalam masyarakat akibat gigitannya.

Lalu mengapa harus disucikan dengan debu? Bukankah dengan debu malah menambah kotor?


Pertanyaan seperti itu pasti terlintas di benak kita. Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam Ibânatul-Ahkâm, mengategorikan perintah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam itu sebagai bagian dari mukjizat. Beliau menjelaskan bahwa riset ilmuan membuktikan bahwa, air liur anjing mengandung mikroba atau bibit penyakit, sehingga jika objek yang terkena air liur anjing dicuci dengan sabun, maka tidak menjamin bersih dari microba. Untuk mematikan kuman tersebut, harus dengan cara ditaburi tanah atau debu yang dicampur dengan air. Cara ini terbukti ampuh berdasarkan riset laboratorium yang di masa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak ada.

Suatu ketika, mantan Presiden Repulik Indonesia, Soekarno, pernah mengatakan bahwa pada zaman sekarang kita tidak perlu lagi menyamak, atau membasuh tujuh kali yang diantaranya dicampur dengan debu apabila terkena najis kelas berat. Menurutnya, cukup menggunakan sabun. Pendapatnya ditentang oleh para ulama Indonesia pada waktu itu. Para ulama tersebut meminta Presiden untuk melakukan eksperimen guna membuktikan mana yang lebih relevan; penggunaan sabun atau dengan debu ?????????????

Maka dilakukanlah eksperimen dengan sampel dua benda yang telah dijilat oleh anjing. Satu di antaranya dicuci menggunakan sabun, dan yang satu lagi dibersihkan dengan debu. Setelah itu, kedua benda tadi diperiksa di bawah electron microscope. Hasilnya didapati bahwa, benda yang dibasuh dengan menggunakan sabun masih terlihat kuman dari hasil jilatan anjing.

Sebaliknya, benda yang dibersihkan dengan debu sangat bersih dan terbebas dari kuman.
Di sini, yang perlu ditegaskan kembali adalah, bahwa tolok ukur najisnya anjing dan babi adalah dimensi ritual menurut pandangan syariah, bukan dimensi akal. Oleh sebab itu, proses pensucian najis mughallazhah tetap mengacu pada proses yang bersifat ritual pula, sehingga kedudukan tanah di sini tidak bisa diganti dengan sejenis cairan pembersih apa pun. Begitu juga hitungan berapa kali pencuciannya: bersifat formal-ritual, dan paten untuk diikuti apa adanya.

Sebagai perbandingan adalah buah apel. Vitamin yang terkandung di dalamnya tentu sangat bermanfaat bagi kesehatan. Akan tetapi, ada sisi lain yang perlu diperhatikan; dari mana asal apel tersebut? Kalau hasil mencuri, walaupun manfaat vitamin bisa didapat, dampak perkara haram yang masuk ke dalam tubuh sangat berpengaruh pada sikap keseharian. Jika perilaku seseorang menjauh dari ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala bisa diprediksikan bahwa makanannya kurang bersih, atau tidak halal. Pengaruh ini tidak bisa diukur dengan sains dan teknologi, karena hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang lebih mengetahuinya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah menjelaskan masalah ini: "


Setiap daging yang tumbuh dari barang yang haram, maka neraka lebih utama baginya." (HR. at-Tirmidzi)


Kalangan ahli kasyf (dapat melihat hal-hal abstrak dengan mata batin) sepakat bahwa, makan atau minum dari sisa-sisa jilatan anjing akan menyebabkan kerasnya hati, hingga seorang hamba tidak bisa menangkap nasehat baik dan sulit untuk mengerjakan kebaikan.

Satu bukti lagi, sebuah kejadian menarik yang dialami oleh salah satu murid Imam Malik, di mana dalam Madzhab Maliki, anjing tidak termasuk najis mughallazhah. Suatu hari sang murid tersebut minum susu dari sisa jilatan anjing. Di luar dugaan, ia mengalami kebuntuan nalar dalam ilmu agama dan hatinya menjadi beku dan keras. Beberapa nasehat ia abaikan dan kesehariannya penuh kenistaan. Kejadian ini terus berlangsung selama sembilan bulan. (Mîzânul-Kubrâ, hlm. 114)

Jadi, walaupun secara sains sudah bersih, tidak ada jaminan juga dianggap bersih oleh Syara'. Karena bisa jadi dari segi agama yang bersifat ta'abbudiy justru mengnggap masih kotor, sebelum ada keputusan suci dari Syara', tentunya melalui cara yang telah ditetapkan oleh Syara' pula. Inilah hal yang kadang tidak bisa dinalar dengan intlegensi manusia. Bisa jadi, karena malaikat pemberi petunjuk tidak mau mendekatinya. Wa-Allâhu a'lam.

Kitab al-Tasrif. Buku kedokteran karya Abu al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcasis itu begitu fenomenal. Ditulis pada abad ke-10 M, Kitab al-Tasrif telah turut berjasa mengubah dunia kedokteran modern. Kehebatan buku kedokteran karya dokter bedah legendaris Muslim dari Andalusia itu telah diakui para dokter dan ilmuwan Barat.


Buku kedokteran karya al-Zahrawi telah menjadi referensi kalangan dokter di dunia Barat. Pada abad ke-14 M, seorang ahli bedah berkebangsaan Prancis bernama Guy de Chauliac tercatat mengutip Kitab al-Tasrif lebih dari 200 kali. Sedangkan Pietro Argallata yang hidup pada 1453 M menabalkan al-Zahrawi sebagai, "Kepala semua ahli bedah yang sangat andal dan tidak diragukan kemampuannya".




Gagasan dan pemikiran yang dituangkan al-Zahrawi dalam Kitab al-Tasrif telah menjadi pijakan dan pegangan para dokter selama lima abad, setelah wafatnya sang ahli bedah Muslim itu. Kitab al-Tasrif telah turut memantik semangat Renaisans yang berlangsung di dunia Barat. Betapa tidak. Al-Tasrif merupakan acuan para dokter terutama ahli bedah di


Kitab al-Tasrif terdiri i dari 30 volume yang mengupas dan membahas tentang; deskripsi anatomi, klasifikasi penyakit, informasi nutrisi, bagian-bagian pada obat-obatan, ortopedi, ophtalmologi, farmakologi, gizi, terutama operasi.


Di dunia Barat, kitab tersebut juga dikenal dengan judul Concessio Data ei Qui Componere Haud. Setidaknya selama enam abad, kitab itu sangat penting sebagai panduan praktik medis bagi para dokter maupun ahli bedah, baik di dunia Islam dan abad pertengahan di Eropa.


Kitab al-Tasrif mencakup berbagai topik medis, antara lain kedokteran gigi serta menangani kelahiran. Kitab tersebut berisi kumpulan pengalaman al-Zahrawi selama 50 mendedikasikan dirinya sebagai seorang dokter dan pengajar. Dalam kitab tersebut, al-Zahrawi menekankan arti pentingnya membangun hubungan yang positif antara dokter dengan pasien, serta hubungan positif antara seorang penagajar dengan para mahasiswanya.


Dia menyebut para mahasiswanya dengan sebutan sebagai "anak-anak saya". Dia juga menekankan pentingnya merawat pasien tanpa memandang status sosial mereka, baik mereka orang kaya mupun orang miskin. Dia juga mendorong pengamatan secara dekat dan mendetil terhadap kasus-kasus individu untuk membuat diagnosis yang paling akurat dan memberikan pengobatan yang terbaik.


Dalam Kitab al-Tasrif, al-Zahrawi menjelaskan secara baik " Metode Kocher" untuk mengobati dislokasi bahu dan metode "Posisi Walcheri" dalam bidang kebidanan. Al-Tasrif juga menggambarkan bagaimana pembuluh darah ligatur sebelum Ambroise Pare. Buku tersebut juga merupakan buku pertama yang mencatat dan mendokumentasikan beberapa perangkat gigi serta menjelaskan sifat turun-temurun dari penyakit darah haemofilia (penyakit kelainan pembekuan darah).


Penyakit tersebut sangat membahayakan jiwa, karena jik orang yang mengidap penyakit tersebut mengalami luka ditubuhnya, misalnya tangannya terkena pisau, maka dia sulit sembuh. Sebab darahnya sulit mengalami pembekuan.


Kitab al-Tasrif diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard dari Cremona pada abad ke-12 M, dan diberi ilustrasi untuk mempermudah pemahaman bagi para pembacanya. Selama beberapa abad kitab tersebut menjadi sumber utama pengetahuan di dunia medis Eropa, Sehingga kitab tersebut sering digunakan sebagai referensi bagi para dokter dan ahli bedah.


Berikut ini berbagai macam penemuan al-Zahrawi yang tertulis dalam Kitab al-Tasrif:


* Pembedahan pada wanita
Al-Zahrawi menjelaskan alat bedah yang unik untuk wanita, seperti penggunaan forseps dalam pemeriksaan vagina. Dia juga orang yang pertama kali melakukan operasi pengecilan payudara dengan menggunakan metode yang menyerupai teknik modern, seperti yang dijelaskan dalam Kitab al-Tasrif.


* Operasi gigi
Dalam kedokteran gigi dan perbaikan gigi, Kitab al-Tasrif merupakan buku pertama yang berisi penjelasan medis untuk menangani operasi gigi secara rinci dan mendetil. Dia memberikan metode yang rinci dan jelas untuk mencabut gigi dan menggantinya dengan gigi palsu yang baru.


* Pembedahan
Al-Zahrawi memiliki pengaruh yang besar dalam pengembangan studi pembedahan dan anatomi tubuh. Dia menekankan pentingnya pembedahan dalam bab bedah di Kitab al-Tasrif. Dia menemukan sejumlah alasan mengapa tidak ada ahli bedah yang berpraktik pada zamannya. Sebab belajar ilmu bedah kedokteran membutuhkan waktu yang sangat lama.
Selain itu, ilmu bedah juga membutuhkan banyak latihan sebelum terjun berpraktik. Untuk mengetahui masalah pembedahan, seseorang harus mempelajari anatomi tubuh terlebih dahulu. Galen menggambarkan bagaimana seorang ahli bedah harus mengetahui bentuk dan bagian-bagian dari fungsi tubuh, dia juga harus mengetahui bagaiman bagian tubuh tersebut terkait satu sama lain.
Yang jelas, seorang ahli bedah harus tahu tentang fungsi tulang, saraf, dan otot, pembuluh darah, arteri, serta vena tubuh. Orang-orang yang melakukan pembedahan tanpa mengetahui anatomi tubuh manusia sama saja dengan merusak sebuah kehidupan dan itu merupakan sebuah kesalahan yang sangat fatal.


* Lithotomy dan Urologi
Dalam urologi dan lithotomy, al-Zahrawi merupakan dokter pertama yang berhasil menemukan sebuah pisau untuk menghancurkan batu ginjal besar di dalam kandung kemih. Sehingga batu ginjal bisa dihancurkan satu demi satu. Inovasi ini penting untuk pengembangan operasi batu ginjal karena secara signifikan mampu mengurangi angka kematian sebelumnya yang disebabkan oleh operasi-operasi yang gagal.


* Bedah syaraf
Abu al-Qasim juga mengembangkan materi dan desain teknis yang masih digunakan dalam bedah saraf. Modern. Dia telah melakukan bedah plastik yang pertama kalinya pada masa zaman kuno Sushruta di india. Dia juga mengembangkan metode sayatan, penggunaan benang sutera untuk melakukan jahitan dan untuk mencapai cosmesis yang baik. Abu al Qasim juga menemukan prosedur operasi pengurangan mammoplasty untuk memperbaiki ginekomastia.


Meski telah berusia 1.000 tahun, Kitab al-Tasrif hingga kini masih diperbincangkan dunia kedokteran modern.


Dari Alat Bedah hingga Kosmetika
Selain berhasil menjelaskan berbagai teori penyembuhan dan operasi penyakit, al-Zahrawi dalam Kitab al-Tasrif, juga mengungkap beragam peralatan medis yang ditemukannya. Beberapa penemuan sang dokter legendaris itu antara lain;


*Alat bedah
Dalam al-Tasrif, al-Zahrawitelah lmemperkenalkan koleksi alat-alat bedah yang jumlahnya lebih dari 200 buah. Kebanyakan instrumen itu tidak pernah digunakan sebelumnya oleh para ahli bedah terdahulu. Sekurang-kurangnya terdapat 26 instrumen bedah inovatif yang diperkenalkan oleh Abu al-Qasim .


* Perban perekat dan Plaster
Pada buku kedokterannya, al-Zahrawi juga mengungkapkan keberhasilannya menciptakan perban perekat dan plester, yang masih digunakan di rumah sakit di seluruh dunia hingga zaman modern ini. Penggunaan perban perekat digunakan untuk pasien yang mengalami patah tulang. Hal itu juga menjadi praktik standar untuk dokter di wilayah Arab, meskipun praktik ini tidak diadopsi secara meluas di Eropa sampai abad ke-19.


* Senar dan Forsep
Al-Zahrawi pun mengungkapkan penggunaan senar untuk menjahit luka. Hal itu juga masih dipraktikkan di dalam metode bedah modern. Senar tampaknya menjadi satu-satunya zat alami yang mampu melarutkan dan dapat diterima oleh tubuh. Ia juga menemukan forsep untuk mengeluarkan janin yang sudah mati, seperti digambarkan dalam Kitab Al-Tashrif.


* Penggunaan kapas
Al-Zahrawi adalah ahli bedah pertama yang menggunakan kapas sebagai alat medis untuk mengendalikan perdarahan. Dengan menempelkan kapas pada tubuh yang terluka dan berdarah, maka pendarahan yang berlebihan bisa segera dicegah dengan baik.


* Kimia dan Kecantikan
Ia juga dikenal sebagai seorang ahli kimia dan mempersembahkan sebuah bab tentang ilmu kimia pada volume ke-19 Kitab al-Tasrif untuk tata rias. Dia juga menemukan obat kosmetik termasuk deodoran, alat pencabut bulu, losion tangan, pewarna rambut untuk mengubah rambut menjadi berwarna pirang atau hitam, obat untuk perawatan rambut untuk memperbaiki struktur rambut, obat untuk mengeriting rambut.
Dalam bab tersebut, dia juga menggambarkan bahan-bahan yang memiliki manfaat banyak sebagai obat. Misalnya, untuk menghilangkan bau mulut yang dihasilkan karena makan bawang putih atau bawang merah. Ia menyarankan mengkonsumsi kayu manis, pala, kapulaga dan mengunyah daun ketumbar.
Kosmetika lainnya yang ditemukan Abu al Qasim antara lain; lipstik yang wangi yang diletakkan dalam cetakan khusus, minyak mineral yang digunakan untuk tujuan pengobatan maupun tujuan estetika dan kecantikan. Dia juga menggambarkan perawatan dan kecantikan baik rambut, kulit, gigi dan bagian lain dari tubuh, yang dianjurkan dalam hadis.


* Kosmetik gigiDalam kedokteran gigi, kosmetika juga diperlukan. Dia menjelaskan metode untuk memperkuat gusi serta metode untuk pemutihan gigi dengan menggunakan pemutih gigi. Sehingga gigi tampak rapi, bersih dan putih, sehingga si pemilik gigi akan tampak lebih cantik atau tampan kala tersenyum.
Al-Zahrawi pun menemukan beberapa perangkat yang digunakan selama operasi, antara lain untuk tujuan pemeriksaan bagian dalam uretra, menerapkan dan memindahkan benda asing dari tenggorokan, juga pemeriksaan telinga.(rpb) www.suaramedia.com

Popular Posts