09 March 2012


Kitab al-Tasrif. Buku kedokteran karya Abu al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcasis itu begitu fenomenal. Ditulis pada abad ke-10 M, Kitab al-Tasrif telah turut berjasa mengubah dunia kedokteran modern. Kehebatan buku kedokteran karya dokter bedah legendaris Muslim dari Andalusia itu telah diakui para dokter dan ilmuwan Barat.


Buku kedokteran karya al-Zahrawi telah menjadi referensi kalangan dokter di dunia Barat. Pada abad ke-14 M, seorang ahli bedah berkebangsaan Prancis bernama Guy de Chauliac tercatat mengutip Kitab al-Tasrif lebih dari 200 kali. Sedangkan Pietro Argallata yang hidup pada 1453 M menabalkan al-Zahrawi sebagai, "Kepala semua ahli bedah yang sangat andal dan tidak diragukan kemampuannya".




Gagasan dan pemikiran yang dituangkan al-Zahrawi dalam Kitab al-Tasrif telah menjadi pijakan dan pegangan para dokter selama lima abad, setelah wafatnya sang ahli bedah Muslim itu. Kitab al-Tasrif telah turut memantik semangat Renaisans yang berlangsung di dunia Barat. Betapa tidak. Al-Tasrif merupakan acuan para dokter terutama ahli bedah di


Kitab al-Tasrif terdiri i dari 30 volume yang mengupas dan membahas tentang; deskripsi anatomi, klasifikasi penyakit, informasi nutrisi, bagian-bagian pada obat-obatan, ortopedi, ophtalmologi, farmakologi, gizi, terutama operasi.


Di dunia Barat, kitab tersebut juga dikenal dengan judul Concessio Data ei Qui Componere Haud. Setidaknya selama enam abad, kitab itu sangat penting sebagai panduan praktik medis bagi para dokter maupun ahli bedah, baik di dunia Islam dan abad pertengahan di Eropa.


Kitab al-Tasrif mencakup berbagai topik medis, antara lain kedokteran gigi serta menangani kelahiran. Kitab tersebut berisi kumpulan pengalaman al-Zahrawi selama 50 mendedikasikan dirinya sebagai seorang dokter dan pengajar. Dalam kitab tersebut, al-Zahrawi menekankan arti pentingnya membangun hubungan yang positif antara dokter dengan pasien, serta hubungan positif antara seorang penagajar dengan para mahasiswanya.


Dia menyebut para mahasiswanya dengan sebutan sebagai "anak-anak saya". Dia juga menekankan pentingnya merawat pasien tanpa memandang status sosial mereka, baik mereka orang kaya mupun orang miskin. Dia juga mendorong pengamatan secara dekat dan mendetil terhadap kasus-kasus individu untuk membuat diagnosis yang paling akurat dan memberikan pengobatan yang terbaik.


Dalam Kitab al-Tasrif, al-Zahrawi menjelaskan secara baik " Metode Kocher" untuk mengobati dislokasi bahu dan metode "Posisi Walcheri" dalam bidang kebidanan. Al-Tasrif juga menggambarkan bagaimana pembuluh darah ligatur sebelum Ambroise Pare. Buku tersebut juga merupakan buku pertama yang mencatat dan mendokumentasikan beberapa perangkat gigi serta menjelaskan sifat turun-temurun dari penyakit darah haemofilia (penyakit kelainan pembekuan darah).


Penyakit tersebut sangat membahayakan jiwa, karena jik orang yang mengidap penyakit tersebut mengalami luka ditubuhnya, misalnya tangannya terkena pisau, maka dia sulit sembuh. Sebab darahnya sulit mengalami pembekuan.


Kitab al-Tasrif diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard dari Cremona pada abad ke-12 M, dan diberi ilustrasi untuk mempermudah pemahaman bagi para pembacanya. Selama beberapa abad kitab tersebut menjadi sumber utama pengetahuan di dunia medis Eropa, Sehingga kitab tersebut sering digunakan sebagai referensi bagi para dokter dan ahli bedah.


Berikut ini berbagai macam penemuan al-Zahrawi yang tertulis dalam Kitab al-Tasrif:


* Pembedahan pada wanita
Al-Zahrawi menjelaskan alat bedah yang unik untuk wanita, seperti penggunaan forseps dalam pemeriksaan vagina. Dia juga orang yang pertama kali melakukan operasi pengecilan payudara dengan menggunakan metode yang menyerupai teknik modern, seperti yang dijelaskan dalam Kitab al-Tasrif.


* Operasi gigi
Dalam kedokteran gigi dan perbaikan gigi, Kitab al-Tasrif merupakan buku pertama yang berisi penjelasan medis untuk menangani operasi gigi secara rinci dan mendetil. Dia memberikan metode yang rinci dan jelas untuk mencabut gigi dan menggantinya dengan gigi palsu yang baru.


* Pembedahan
Al-Zahrawi memiliki pengaruh yang besar dalam pengembangan studi pembedahan dan anatomi tubuh. Dia menekankan pentingnya pembedahan dalam bab bedah di Kitab al-Tasrif. Dia menemukan sejumlah alasan mengapa tidak ada ahli bedah yang berpraktik pada zamannya. Sebab belajar ilmu bedah kedokteran membutuhkan waktu yang sangat lama.
Selain itu, ilmu bedah juga membutuhkan banyak latihan sebelum terjun berpraktik. Untuk mengetahui masalah pembedahan, seseorang harus mempelajari anatomi tubuh terlebih dahulu. Galen menggambarkan bagaimana seorang ahli bedah harus mengetahui bentuk dan bagian-bagian dari fungsi tubuh, dia juga harus mengetahui bagaiman bagian tubuh tersebut terkait satu sama lain.
Yang jelas, seorang ahli bedah harus tahu tentang fungsi tulang, saraf, dan otot, pembuluh darah, arteri, serta vena tubuh. Orang-orang yang melakukan pembedahan tanpa mengetahui anatomi tubuh manusia sama saja dengan merusak sebuah kehidupan dan itu merupakan sebuah kesalahan yang sangat fatal.


* Lithotomy dan Urologi
Dalam urologi dan lithotomy, al-Zahrawi merupakan dokter pertama yang berhasil menemukan sebuah pisau untuk menghancurkan batu ginjal besar di dalam kandung kemih. Sehingga batu ginjal bisa dihancurkan satu demi satu. Inovasi ini penting untuk pengembangan operasi batu ginjal karena secara signifikan mampu mengurangi angka kematian sebelumnya yang disebabkan oleh operasi-operasi yang gagal.


* Bedah syaraf
Abu al-Qasim juga mengembangkan materi dan desain teknis yang masih digunakan dalam bedah saraf. Modern. Dia telah melakukan bedah plastik yang pertama kalinya pada masa zaman kuno Sushruta di india. Dia juga mengembangkan metode sayatan, penggunaan benang sutera untuk melakukan jahitan dan untuk mencapai cosmesis yang baik. Abu al Qasim juga menemukan prosedur operasi pengurangan mammoplasty untuk memperbaiki ginekomastia.


Meski telah berusia 1.000 tahun, Kitab al-Tasrif hingga kini masih diperbincangkan dunia kedokteran modern.


Dari Alat Bedah hingga Kosmetika
Selain berhasil menjelaskan berbagai teori penyembuhan dan operasi penyakit, al-Zahrawi dalam Kitab al-Tasrif, juga mengungkap beragam peralatan medis yang ditemukannya. Beberapa penemuan sang dokter legendaris itu antara lain;


*Alat bedah
Dalam al-Tasrif, al-Zahrawitelah lmemperkenalkan koleksi alat-alat bedah yang jumlahnya lebih dari 200 buah. Kebanyakan instrumen itu tidak pernah digunakan sebelumnya oleh para ahli bedah terdahulu. Sekurang-kurangnya terdapat 26 instrumen bedah inovatif yang diperkenalkan oleh Abu al-Qasim .


* Perban perekat dan Plaster
Pada buku kedokterannya, al-Zahrawi juga mengungkapkan keberhasilannya menciptakan perban perekat dan plester, yang masih digunakan di rumah sakit di seluruh dunia hingga zaman modern ini. Penggunaan perban perekat digunakan untuk pasien yang mengalami patah tulang. Hal itu juga menjadi praktik standar untuk dokter di wilayah Arab, meskipun praktik ini tidak diadopsi secara meluas di Eropa sampai abad ke-19.


* Senar dan Forsep
Al-Zahrawi pun mengungkapkan penggunaan senar untuk menjahit luka. Hal itu juga masih dipraktikkan di dalam metode bedah modern. Senar tampaknya menjadi satu-satunya zat alami yang mampu melarutkan dan dapat diterima oleh tubuh. Ia juga menemukan forsep untuk mengeluarkan janin yang sudah mati, seperti digambarkan dalam Kitab Al-Tashrif.


* Penggunaan kapas
Al-Zahrawi adalah ahli bedah pertama yang menggunakan kapas sebagai alat medis untuk mengendalikan perdarahan. Dengan menempelkan kapas pada tubuh yang terluka dan berdarah, maka pendarahan yang berlebihan bisa segera dicegah dengan baik.


* Kimia dan Kecantikan
Ia juga dikenal sebagai seorang ahli kimia dan mempersembahkan sebuah bab tentang ilmu kimia pada volume ke-19 Kitab al-Tasrif untuk tata rias. Dia juga menemukan obat kosmetik termasuk deodoran, alat pencabut bulu, losion tangan, pewarna rambut untuk mengubah rambut menjadi berwarna pirang atau hitam, obat untuk perawatan rambut untuk memperbaiki struktur rambut, obat untuk mengeriting rambut.
Dalam bab tersebut, dia juga menggambarkan bahan-bahan yang memiliki manfaat banyak sebagai obat. Misalnya, untuk menghilangkan bau mulut yang dihasilkan karena makan bawang putih atau bawang merah. Ia menyarankan mengkonsumsi kayu manis, pala, kapulaga dan mengunyah daun ketumbar.
Kosmetika lainnya yang ditemukan Abu al Qasim antara lain; lipstik yang wangi yang diletakkan dalam cetakan khusus, minyak mineral yang digunakan untuk tujuan pengobatan maupun tujuan estetika dan kecantikan. Dia juga menggambarkan perawatan dan kecantikan baik rambut, kulit, gigi dan bagian lain dari tubuh, yang dianjurkan dalam hadis.


* Kosmetik gigiDalam kedokteran gigi, kosmetika juga diperlukan. Dia menjelaskan metode untuk memperkuat gusi serta metode untuk pemutihan gigi dengan menggunakan pemutih gigi. Sehingga gigi tampak rapi, bersih dan putih, sehingga si pemilik gigi akan tampak lebih cantik atau tampan kala tersenyum.
Al-Zahrawi pun menemukan beberapa perangkat yang digunakan selama operasi, antara lain untuk tujuan pemeriksaan bagian dalam uretra, menerapkan dan memindahkan benda asing dari tenggorokan, juga pemeriksaan telinga.(rpb) www.suaramedia.com


Mengapa Makkah disebut dalam Al Quran dengan istilah "Ummul Quro" (ibu atau induk dari kota-kota)? Mengapa juga, Allah swt menyebut daerah lain selain Makkah dengan kalimat "maa haulahaa" (negeri-negeri sekelilingnya)? Bila ditilik secara bahasa saja, kata Umm yang artinya ibu adalah sosok yang menjadi sumber keturunan. Make bila Makkah disebut sebagai Ummul Qura, artinya Makkah adalah sumber dari semua negeri lain.

Pertanyaan dan kajian seperti ini, sedikit sedikit kini mulai terjawab melalui berbagai penemuan ilmiyah. Sesungguhnya, tahapan eksperimen tentang hal ini, sudah dipublikasikan di tahun 1978, melalui keterangan Dr. Husain yang kala itu menjadi Kepala Bagian Ilmu Ukur Bumi di Universitas Riyadh, Saudi Arabiya. Hasil studi itu kemudian diterbitkan pula di berbagai majalah sains di Barat. Bersama rekan-rekannya, Dr. Husain menemukan bahwa ditilik dari sudut ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah), terbukti bahwa Makkah adalah adalah pusat bumi.

Lalu, tahun 2009, hasil penemuan ilmiyah itu kembali dipublikasikan dalam sebuah konferensi ilmiyah bertajuk "Makkah sebagai Pusat Bumi: Teori dan Praktik." Konferensi yang digelar di Dhoha, Qatar itu memperkuat hasil penemuan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Konferensi itu lalu menelurkan rekomendasi yang berisi ajakan agar umat Islam mengganti acuan waktu dunia yang selama ini merujuk pada Greenwich, menjadi Makkah.

Banyak argumentasi ilmiah membuktikan wilayah nol bujur sangkar melalui kota Makkah dan tidak melewati Greenwich di Inggris. Makkah berada di titik lintang yang persis lurus dengan titik magnetik di Kutub Utara. Kondisi ini tak dimiliki oleh kota-kota lain, bahkan Greenwich yang ditetapkan sebagai meridian nol.

Konon, Greenwich Mean Time (GMT) dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Dan jika penemuan ilmiyah bahwa Makkah sebagai pusat bumi diterapkan, mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat, sekaligus akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade lalu tentang rujukan waktu dunia.


“Dokter yang tidak peduli adalah asisten terbaik sang maut”
(Ibnu Sina)
Ibnu Sina, memiliki nama panjang Abu Ali Husain ibn Abdullah ibn Sina (sering dilatinkan jadi Avicenna di Barat). Karena besarnya kontribusinya terhadap dunia kedokteran lewat masterpiece-nya, Canon of Medicine, ia dijuluki “Bapak Kedokteran”. Bahkan kalau Anda membaca sendiri Canon of Medicine, Anda akan terkejut betapa banyaknya penyakit modern yang telah dibahas oleh Ibnu Sina beserta metode pengobatannya.


Sepanjang hidupnya, Ibnu Sina telah menulis lebih dari 450 buku dan jurnal. Termometer, aromaterapi, rumah sakit jiwa, dan destilasi uap, adalah beberapa temuan Ibnu Sina yang terpakai hingga sekarang. Tidak seperti kebanyakan ilmuwan sekarang yang fokus ke satu-dua bidang, karya-karya Ibnu Sina mengcover banyak sekali bidang termasuk kimia, fisika, kedokteran, filsafat, sastra, theologi, psikologi, astronomi, geologi, musik, politik, dan engineering.
Saya pribadi sangat tertarik dengan karya-karya klasik Ibnu Sina yang kebetulan cukup sulit didapatkan secara online….dan alhamdulillah di suatu situs saya bisa mendownload banyak jurnal dan buku-buku sang bapak kedokteran ini, itupun yang ada kebanyakan bahasa Arab….masih cukup sedikit yang translate bahasa Inggris. Kalau Anda mau, Canon of Medicine sudah banyak terjemahannya dalam bahasa Inggris, baik full maupun per chapter. Namun dari banyak hunting-hunting itu Thee jadi banyak tahu juga fakta-fakta unik Ibnu Sina dari yang umum hingga yang mungkin jarang diketahui orang lain….
1) Ibnu Sina telah hafal Qur’an di usia 7 tahun. Ia juga telah memahami metafisika dan semua filsafat Aristoteles di umur 8 tahun (kalo di kita sekitar kelas 3 SD…). Di usia ini ia telah berinisiatif sendiri membeli buku tafsir metafisika Aristoteles karya Al-Farabi seharga 3 dirham. Buku itu sangat mempengaruhi hidupnya.
2) Ibnu Sina telah membahas kanker, tumor, diabetes, dan efek placebo pada masterpiece-nya Canon of Medicine. Ia sendiri telah membahas tentang bedah tumor. Teorinya tentang cara penularan TBC sempat ditolak di Barat selama ratusan tahun, namun pada akhirnya diterima kebenarannya setelah mikroskop ditemukan. Demikian pula tentang efek placebo, baru diterima kebenarannya di Barat pada tahun 1960-an. Ia juga telah menyatakan dalam Canon tentang manfaat olahraga untuk menjaga kesehatan.
3) Uji klinis, experimental medicine, uji efektivitas obat, risk factor analysis, adalah beberapa kontribusi Ibnu Sina di bidang farmakologi klinis. Sebelum uji klinis dan kaidah-kaidahnya ditemukan , sebenarnya pada masa Islam obat-obatan dicobakan pada hewan seperti kera, singa, tikus, dan kuda untuk melalui uji kelayakan beredar.
4) Ibnu Sina adalah pelopor psikofisiologi, psikosomatik, dan neuropsikiatri. Ketertarikan ini membuatnya menulis banyak jurnal tentang psikologi dan psikiatri, jauh sebelum Carl Jung dan Sigmund Freud. Beberapa penyakit yang ia bahas di antaranya meliputi halusinasi, insomnia, mania, dementia, dan vertigo.
5) Ibnu Sina sangat percaya bahwa pikiran manusia dapat mempengaruhi kondisi fisiknya. Ia bahkan pernah berpesan pada murid-muridnya, “jangan pernah katakan kepada pasien kalau penyakit mereka tidak bisa diobati. Karena sesungguhnya sugesti kalian juga adalah obat bagi pasien”.
6) Di bidang fisika, Ibnu Sina adalah penemu termometer dan ia selalu menggunakan alat itu di setiap penelitiannya untuk mengukur suhu udara sekitar.
7) Di bidang kimia, Ibnu Sina menemukan teknik destilasi uap untuk mengekstrak minyak atsiri dari herbal dan rempah-rempah. Ia juga menemukan referigerated coil untuk mengkondensasikan uap aromatik, yang merupakan terobosan dalam teknologi destilasi.
8) Karena ini, Ibnu Sina dianggap sebagai pelopor aromaterapi. Salah satu buku kimianya yang paling berpengaruh adalah Liber Aboali Abincine de Anima in Arte Alchemiae.
Di bidang mekanika, Ibnu Sina telah menjelaskan teori momentum dan inersia. Dalam percobaannya mengenai penembakan proyektil, ia telah menjelaskan pengaruh gravitasi, gaya awal, dan gesekan proyektil terhadap udara. Teori ini kemudian menginspirasi hukum kedua Newton.
9) Ribuan tahun sebelum fisika kuantum lahir, Ibnu Sina telah menjelaskan kecepatan cahaya dan sifat partikel/gelombang cahaya. Ia juga telah menguraikan bahwa semua materi di alam ini tersusun dari paket-paket energi (quanta)—yang kemudian menjadi salah satu fondasi fisika kuantum ribuan tahun kemudian.
10) Kalau kita membaca buku-buku motivasi diri dan ESQ tentang kekuatan alam bawah sadar, Ibnu Sina sebenarnya telah mengungkapkan Creative Mind sebagai kekuatan terbesar tersembunyi dalam diri manusia. Dia juga menulis tentang The Power of Self dan pentingnya autosugesti untuk penyembuhan dan peningkatan diri. Salah satu karya reflektifnya, “The Floating Man”, mengajak pembacanya untuk merenung tentang self-awareness ini. Salah satu ilmuwan barat yang terinspirasi dengan faham ini adalah Vincent Descartes sehingga lahir ucapannya yang terkenal, “aku berpikir maka aku ada”. Karya-karya Ibnu Sina tentang self-awareness ini pada akhirnya menginspirasi lahirnya tulisan-tulisan motivasi diri di Barat, seperti As A Man Thinketh.
11) Di bidang metafisika, Ibnu Sina telah menyatakan bahwa manusia dapat menciptakan kejadian dalam hidupnya dengan energi pikirannya ditambah emosi kuat yang menyertainya (mirip The Secret, believe it or not). Ia juga menyatakan Tuhan sebagai sumber segala energi di alam semesta. Gara-gara pernyataan ini, sejumlah filsuf dan ahli fiqh mendebat Ibnu Sina dan menuduhnya kufur. Namun Ibnu Sina menjawab “semua keberadaan energi ini adalah karena kehendak Allah. Apabila Ia berkehendak maka energi demikian bisa Ia musnahkan pula” . Apakah ini berarti Ibnu Sina juga bapak law of attraction?
12) Kalau Anda pernah memakai Rancangan Acak Kelompok atau Rancangan Acak Lengkap dalam melakukan penelitian atau menyusun skripsi, sebenarnya tanpa sadar Anda telah menggunakan salah satu temuan Ibnu Sina.
13) Di bidang engineering, Ibnu Sina merangkum dalam bukunya Mi’yar al-‘Aql (Measure of the Mind) klasifikasi mesin sederhana dan kombinasinya, seperti lever, pulley, screw, wedge, dan windlass (saya gak tau transletnya, soalnya istilah baku enginering hihihi). Ia menjelaskan semua mekanisme gaya dari alat-alat ini.
14) Pengobatan dengan lintah yang populer pada abad-18 di Eropa, sebenarnya adalah temuan Ibnu Sina.
15) Ibnu Sina menemukan peredaran darah manusia dan anatominya, 600 tahun lebih sebelum
William Harvey.
16) Ibnu Sina adalah founding father Rumah Sakit Jiwa. Di samping dokter, dosen, dan filsuf, ia juga adalah seorang psikiater. Pada saat itu, di Eropa orang-orang gila masih dibakar hidup-hidup karena dianggap penjelmaan iblis.
17) Ibnu Sina membahas dalam Canon of Medicine tentang manfaat red wine memperkuat jantung. Tahun 1940-an, dunia kesehatan Barat membenarkan hal ini dengan adanya antioksidan fenolik bernama resveratrol yang terdapat dalam red wine. Resveratrol baru terpublikasi baik di dunia kesehatan pada tahun 1990-an.
18) Di Canon Ibnu Sina membahas tentang sifat etanol yang dapat membunuh mikroorganisme. Setiap kali hendak meracik obat atau menangani pasien, ia selalu mencuci tangannya dengan khamr—sebab isolat etanol belum ditemukan pada masanya.
19) Sebagian metode pengobatan Ibnu Sina menggabungkan unsur metode Unani (bahasa Arab untuk Yunani) yang saat itu hampir punah; dan pengobatan India serta nabawiyah. Kini metode Unani yang dijelaskan Ibnu Sina mulai digunakan kembali oleh orang-orang Barat sebagai salah satu metode kesehatan alternatif seperti halnya yoga.
20) Ibnu Sina memiliki kebiasaan berwudhu dan sholat sunnah 2 rakaat setiap kali ia menemukan jalan buntu meneliti atau menulis. Menurut pengakuannya, seringkali ia menemukan inspirasi kembali setelah sholat, atau dalam mimpi tidurnya.
21) Ibnu Sina di samping jagonya logika, otak kanannya tidak kalah hebat. Ia juga adalah penyair, jago main alat musik dan bernyanyi. Bahkan ketika ada kuliah malam, Ibnu Sina selalu menyempatkan break sejenak di mana para mahasiswanya bisa bermain musik dan bernyanyi di dalam kelas.
22) Kelebihan unik Ibnu Sina adalah kemampuannya menulis dan membaca sangat cepat. Ia bahkan bisa menulis dengan tulisannya tetap rapi di atas punggung kuda yang berjalan cepat.
23) Sejak kecil, Ibnu sina telah mendapatkan homeschooling dari banyak guru, dan ia tak malu berguru ke siapa saja. Ia mengaku semasa kecilnya mempelajari aritmatika dari seorang tukang sayur India – bahkan menyelinap ke pesantren seorang guru Persia untuk belajar ramuan obat. Hingga ia tua pun ia masih suka berguru ke banyak ilmuwan, salah satunya ahli fiqh terkenal Al-Farabi.
24) Di umur 18 tahun, Ibnu Sina telah menjadi ilmuwan fisika yang reputasinya dihormati dan dosen (bukan asdos loh…)
25) Di Asfahan, Ibnu Sina pernah dipenjara 4 bulan karena fitnah lawan-lawan politiknya. Sebelum itu, ia memang pernah menjabat sebentar di pemerintahan dan karena kinerjanya sangat bagus, banyak yang dengki padanya. Namun di dalam penjara, Ibnu Sina malah menghabiskan siang-malamnya untuk menulis buku yang kemudian menjadi salah satu masterpiece-nya sepanjang masa, Asy-Syifa. Asy-Syifa membahas banyak cabang ilmu mulai dari metafisika, geometri, musik, medis, sampai fisika. Keluar dari penjara, ia memutuskan bahwa politik bukan untuknya dan segera pergi mengembara hanya dengan pakaian melekat di badan, sedikit uang, dan setumpuk buku.
26) Sebelum menetap di Gorgan, Ibnu Sina pernah menyembuhkan pangeran Al Mansur ketika semua dokter di daerahnya menyerah. Pangeran itu menanyakan imbalan apa yang diinginkan Ibnu Sina : apakah uang? tanah? istana? Ternyata Ibnu Sina menjawab ia hanya ingin tinggal di perpustakaan Pangeran itu selama beberapa hari untuk melahap ilmu dari buku-bukunya.
27) Ibnu Sina pernah membuat tersinggung seorang pejabat setempat dengan menyindir kebiasaannya yang fanatik mazhab dan sukuisme. Pejabat ini pun marah-marah sambil mendatangi rektor universitas tempat Ibnu Sina mengajar, “pecat saja dia!”. Namun rektor itu menjawab dengan tegas, “saya tidak akan pernah memecat Ibnu Sina. Dia adalah seorang jenius dan saya percaya bahwa beratus-ratus tahun setelah kita tiada, karyanya akan tetap bersinar”.
28) Menjelang kematiannya, Ibnu Sina sempat menyatakan keinginannya untuk meneliti cara mengisolasi mikroorganisme. Namun ajal mendahuluinya, sehingga tidak sempat.
29) Ibnu Sina sangat workaholic. Ia menghabiskan sepanjang siangnya meneliti di lab, mengajar, atau menangani pasien, dan sepanjang malam ia belajar dan menulis buku serta jurnal. Bahkan sekretarisnya, Al Jauzakani, menyatakan bahwa Ibnu Sina meninggal karena kelelahan. Saat ia mendapat teguran dari temannya mengenai kebiasaan workaholic ini, Ibnu Sina menjawab “saya memilih umur pendek yang penuh makna dan karya, daripada umur panjang yang hampa”.
30) Karena sifat workaholic dan mindsetnya yang mendahulukan ilmu di atas segalanya, Ibnu Sina tidak pernah menikah seumur hidupnya. Menjelang meninggal, ia mendatangi setiap orang yang ia pernah sakiti untuk meminta maaf, dan hartanya ia bagi-bagikan untuk fakir miskin.
31) NASA menamakan salah satu kawah di bulan dengan nama Avicenna. Di Barat nama Avicenna banyak dipakai untuk nama klinik, penerbit, sekolah medis, klinik pengobatan alternatif, hingga hotel dan salon kesehatan. Bahkan, UNESCO memiliki ajang Avicenna Prize untuk mereka yang berjasa di bidang penelitian. Sebuah spesies bakau pun dinamai Avicennia, untuk mengenang jasanya.
32) Beberapa “murid jarak jauh” atau orang-orang yang banyak menerima pengaruh dari Ibnu Sina, hingga ratusan tahun setelah ia meninggal : Imam Ghazali, Umar Khayam, Ibnu Rusydi, Vincent de Beauvais, Isaac Newton, William Harvey, Thomas Aquinas, Galileo Galilei, Albertus Magnus, Rene Descartes, dan Jean Buridan.
Nah, itu baru Ibnu Sina. Sebenarnya, ilmuwan-ilmuwan muslim banyak melahirkan penemuan yang sampai sekarang terpakai oleh generasi kita, mulai dari kacamata, kamera, jam, not balok, kopi, peta dunia, air mancur, sabun sulfur, senyawa radioaktif, operasi plastik, mesin pompa, komputer analog, pesawat gantole, dan masih banyak lagi. Bahkan, kita takkan bisa menikmati alat musik piano kalau bukan jasa Al-Farabi yang menciptakan harpsichord. Harpsichord dimodifikasi lagi oleh orang Eropa menjadi klavikord, lalu piano.
Sekarang pertanyaannya, kapan lagi ya Islam melahirkan ilmuwan sekaliber Ibnu Sina? Thee percaya mungkin aja sudah ada hanya saja kitanya yang nggak kenal, hehehe. Tapi selama generasi muslim terus lahir, selalu ada kesempatan untuk melahirkan Ibnu Sina-Ibnu Sina baru.
sumber

Popular Posts