04 February 2012


Satu hari di mana Si Buyung sedang sakit, tumpukan pekerjaan yang tak kunjung usai, ditambah kewajiban lain yang menunggu dituntaskan, rasanya Anda membutuhkan sebuah sandaran untuk mengurangi penat. Kehadiran pasangan pun menjadi demikian penting untuk meringankan beban pikiran. Ketika Anda sedang merasa resah dan membutuhkan ketenangan, sebuah pelukan dari Si Dia rasanya memiliki makna yang lebih tulus dan mendalam.

Berbicara mengenai pelukan, tampaknya semua orang akan sepakat terhadap kekuatan pelukan yang luar biasa. Ketika tubuh saling bersentuhan, hati Anda dan dia pun seakan menyatu tak terpisahkan. Bahkan, seketika kita merasa dada dan lengan Si Dia menjadi tempat ternyaman yang pernah kita singgahi.
sukague.com
Akan tetapi, pelukan seperti apa yang paling tulus dan melahirkan ketenangan? Apa yang ingin ia sampaikan melalui pelukannya? Seringkali mungkin Anda juga bingung dengan tingkah pola Si Dia yang sulit ditebak. Ahli komunikasi Peter A. Andersen, PhD, dan Audrey Nelson, PhD, memaparkan arti dari pelukan Si Dia yang biasa dilakukan di sofa atau di ranjang.

Menyandarkan kepala di dadanya
Sewaktu Anda mengutarakan kecemasan, ia akan menarik kepala Anda dengan lembut menuju dadanya. Pria dengan segala kekuatan dan keinginan untuk melindungi, berpandangan bahwa tempat paling nyaman untuk pasangan adalah di bagian dada. Ia pun akan mengusap lembut punggung atau kepala Anda, seolah mengutarakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Pada posisi ini, selain menyandarkan kepala di dadanya, tangan Anda pun dengan leluasa bisa mendekap pasangan.

Dekapan pria yang demikian, menunjukkan bahwa ia dapat diandalkan dalam banyak hal. Pria tipe ini memiliki naluri untuk menunjukkan sikap “jantan” dengan melindungi Anda, juga menunjukkan kelembutannya dengan penuh kasih. Maka jangan ragu menyandarkan kepala Anda di dadanya ketika penat menyerang. Selain Anda nyaman, ia pun akan merasa tersanjung karena dipercaya menjadi tempat bersandar.

Merengkuh dari belakang
Bayangkan posisi Anda yang meringkuk dan ia “menyelimuti“ punggung Anda dari belakang. Pelukan intim ini menunjukkan dia merasa nyaman dengan kedekatan fisik. Dengan posisi seperti ini pula, ia merasa memiliki Anda sepenuhnya, serta bertanggung jawab terhadap keadaan diri Anda. Bisa jadi, dia sedang memiliki dorongan seks yang tinggi.

Bagaimana jika suami begitu menggemari posisi ini dan jarang mendekap Anda dengan cara lain? Ada kemungkinan ia memang menikmati saat-saat dekat dengan Anda namun kurang nyaman mengekspresikan diri secara emosional. Sehingga ia memilih menunjukkan ekspresi cintanya melalui gestur ini. Kadangkala, pria yang mengambil posisi seperti ini justru sebetulnya sedang membutuhkan kenyamanan, lho. Dekapannya seolah menunjukkan ia sedang “mengadu” tanpa kata-kata, karena pria tipe ini cenderung kebingungan mengutarakan kecemasannya.

Jika Anda dan pasangan berada dalam posisi ini, biarkan ia merengkuh Anda dari belakang, namun tetap respon gestur pasangan dengan cara menggenggam tangannya. Jangan sampai abai dengan bahasa tubuhnya hanya karena posisi Anda membelakangi dia.

Menyandarkan kepalanya di pangkuan Anda
Misalnya ketika sedang menonton TV di sofa, ia menyandarkan kepalanya di pangkuan Anda. Bisa jadi, ia sedang membutuhkan perhatian. Pria yang menyenangi posisi seperti ini biasanya berharap pasangan dapat menunjukkan kasih sayang dan bisa menyemangati dirinya. Coba belai kepalanya atau ajak ia berbicara santai sambil menatap matanya, maka ia akan merasa Anda ada untuk menemaninya.

Untuk tipe wanita yang sangat senang memerhatikan pasangan, posisi seperti ini akan membuat mereka sangat bahagia dan merasa dibutuhkan. Kendati demikian, bukan berarti ia begitu tergantung pada Anda, lho. Melainkan ia tipe yang sangat sensitif dan terbuka, sehingga nyaman membagikan keluh-kesahnya.

Merangkul sebelah bahu Anda
Bagi beberapa orang, posisi ini tidak begitu menunjukkan keintiman. Bayangkan ini, Anda duduk berdua dengan suami di sofa, lalu ia meluruskan lengannya ke arah bahu Anda tapi tanpa menyentuh bahu. Seolah, ia merangkul Anda namun dilakukan dengan ogah-ogahan atau sekadar basa-basi.

Pria tipe ini, biasanya memang kurang nyaman dengan kontak fisik ringan yang biasa dilakukan ketika beraktivitas bersama pasangan. Kendati demikian, ia menyadari kebutuhan Anda untuk melakukan kontak dengannya, sehingga ia tetap berupaya untuk menyenangkan Anda.

Yang harus diingat, bukan berarti pelukan seperti ini mengindikasikan ia tidak mencintai Anda. Pasalnya setiap orang memiliki kebiasaan dan pandangan yang berbeda terhadap suatu hal. Namun jika Anda menginginkan ia lebih ekspresif, boleh-boleh saja membicarakan hal ini di saat santai. Kuncinya, jangan terlalu menuntut, tapi lakukan perlahan-lahan. Misalnya Anda membiasakan diri merangkul atau memeluknya pada saat-saat tertentu, sehingga ia terbiasa dengan kontak fisik ringan yang dapat dilakukan di sela-sela kegiatan.

Beda halnya jika posisi ini dilakukan di tempat yang tidak terlalu pribadi, ketika pasangan sedang berbincang dengan rekannya. Posisi yang demikian, justru menunjukkan bahwa ia tetap “ada” untuk Anda meskipun sedang asyik berdiskusi mengenai hal lain.

sumber









sumber: http://haxims.blogspot.com/2010/02/pic-13-rambu-rambu-wtf.html



Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut.

Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Jessica Padykula menyarankan sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:

1. Hidup di saat ini
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Jangan berdiam diri
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5. Fokus pada hal-hal positif
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

Sumber: http://unik77.blogspot.com

Popular Posts