22 January 2012

Sobat Mas Akhi Sekalian,,, kali ini Mas memposting tentang Tawon Bermadu.

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yanng telah dimudahkan (bagimu)". Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl 68, 69)

Banyak orang tahu bahwa madu merupakan sumber gizi yang penting bagi tubuh manusia, namun sedikit sekali orang yang menyadari betapa mengagumkan karakteristik produsen madu itu sendiri yaitu tawon.

Sumber makanan tawon adalah nektar (minuman dari sari bunga) yang tidak mungkin didapatkan pada musim dingin. Maka dari itu tawon mencampur nektar tsb dengan sekresi khususnya sehingga menghasilkan sumber makanan baru, yaitu madu yang dapat menjadi persediaan makanan baginya untuk musim dingin yang panjang.

Yang menarik perhatian di sini adalah bahwa madu menyimpan persediaan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya ia butuhkan. Sudah pasti pertanyaan yang muncul adalah mengapa tawon tidak bosan/berhenti dari aktifitas produksi yang berlebihan ini, karena jelas bagi tawon untuk membuang waktu dan tenaga. Jawaban atas pertanyaan ini terletak pada wahyu ilahi yang diterima oleh tawon,
sebagaimana disebutkan pada ayat Qur'an di atas.

Tawon memproduksi madu tidak hanya untuk dirinya saja namun juga bagi manusia. Oleh karenanya, seperti beberapa hewan di muka bumi, tawon juga diciptakan demi khidmat kepada manusia. Sebagaimana ayam bertelor setiap hari meskipun ayam tidak membutuhkan atau sapi yang menghasilkan susu dalam jumlah besar jauh yang dibutuhkan oleh anaknya.

Organisasi kawanan tawon yang sempurna

Kehidupan kawanan tawon dalam sarangnya dan kegiatan produksi madu mempunyai detail yang luar biasa. Tanpa membahas lebih jauh, marilah kita lebih mengenal sifat dan karakteristik "kehidupan sosial" tawon. Tawon memiliki "tugas" banyak yang harus dikerjakan yang mana semuanya diatasi dengan organisasi yang prima.

Pengaturan kelembaban dan ventilasi udara

Kelembaban sarang tawon yang menjadikan madu berkualitas dan terlindungi harus dipertahankan dalam batas tertentu sepanjang waktu.
Sedikit berubah tingkat kelembaban menjadi di atas atau di bawah limit, akan dapat merusak kualitas gizi dan hilang proteksinya. Demikian pula, temperatur sarang tawon harus 32°C selama 10 bulan. Untuk menjaga agar konstan tingkat temperatur dan kelembaban dalam batas-batas tertentu ini, "kelompok ventilasi" tawon ditunjuk untuk melaksanakan tugas penting ini.

Selama musim panas, sangatlah mudah kita dapat mengamati bagaimana tawon memberikan ventilasi sarangnya. Pintu sarang tawon dipadati oleh tawon. Dengan bertahan hinggap di lantai kayu, tawon mengipasi sarangnya dengan menggunakan sayapnya. Dalam suatu standar sarang tawon, udara yang masuk dari satu sisi dipaksa untuk keluar dari sisi lain. Tawon ventilator tambahan juga bekerja menyebarkan arus udara di sekitarnya.

Sistim ventilasi yang sama dipakai untuk menjagai sarang tawon dari bahaya asap dan polusi udara.

Sistim kesehatan

Usaha tawon untuk menjaga kualitas madu tidak hanya dibatasi pada pengaturan kelembaban dan penkondisian udara saja. Sistim kesehatan yang mengagumkan juga terjadi di sarang tawon untuk menghindari kejadian apapun yang mengkin dapat menghasilkan sumber lahirnya bakteri. Prinsip dasar sistim kesehatan ini adalah untuk menghindari barang asing yang dapat masuk dalam sarang tawon. Karena itu selalu ada dua pengawal di depan pintu masuk sarang. Jika ada barang asing ataupun serangga yang akan memasuki sarang tawon meskipun sudah ada usaha preventif ini, maka semua tawon awas sekali dan mengeluarkannya dari sarangnya.

Untuk barang asing lebih besar yang tidak dapat dibawa keluar sarangnya, mekanisme preventif yang lain dimulai. Untuk keadaan yang demikian ini tawon menghasilkan sesuatu yang disebut "propolis (damar tawon)". Tawon membentuk propolis yang mengumpulkan damar dari pepohonan seperti pohon cemara, poplar, akasia; kemudian menggabungkan ini dengan sekresi khususnya. Kelebihan yang mendasar dari propolis adalah kemampuannya untuk tidak melindungi bakteri di dalamnya. Substansi seperti ini dibungkus dengan propolis setebal 1.5 mm, sehingga terisolasi dari sarang tawon.

Damar tawon yang sama digunakan untuk menambal sarang yang pecah. Damar bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras setelah mengering dalam waktu yang sangat pendek.

Jelas sekali kita dapat menyadari bahwa sistim yang diimplementasikan oleh tawon untuk menjaga sarangnya memerlukan kesadaran dan intelejensi yang tinggi. Yang lebih menarik adalah cairan damar yang dikeluarkan oleh tawon untuk perlindungan dari bakteria. Meskipun kita bisa menganggap bahwa tawon mengeluarkan cairan ini "secara sadar" untuk membungkus partikel asing, namun bagaimana mungkin menyediakan penjelasan atas pertanyaan berikut: 'bagaimana tawon menambahkan kualitas anti-bakteri ke cairan yang dikeluarkan oleh tubuhnya'. Apakah manusia, -yang sudah pasti lebih intelijen dari tawon- memiliki kemampuan untuk memberikan kualitas anti-bakteri ke dalam sekresi tubuh manusia sendiri?

Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman.Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (QS. Yaasiin 72, 73)



artikel bersumber dari : http://us1.harunyahya.com/Detail/T/724BBCSO189/productId/4559/TAWON_BERMADU
SEMOGA BERMANFAAT ^_^
Ketika orang-orang berdiri dan mulai berjalan, mereka merasa tidak ada tekanan ke atas atau ke bawah. Duduk, berjalan, dan berlari adalah aktivitas yang sangat biasa. Namun setiap kali orang terlibat dalam kegiatan tersebut, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka menolak gaya gravitasi yang sangat.kuat.

Alasan yang paling penting dalam hal ini adalah ukuran Bumi. Jika ukurannya sedikit lebih kecil, maka gravitasi akan jauh lebih lemah, atmosfer planet akan terpecah dan menghilang, dan kita tidak akan mampu untuk tetap stabil di dunia. Jika bumi lebih besar, gravitasi akan cukup meningkat dan berbagai gas beracun akan membuat atmosfer kita mematikan. Bahkan jika kita berhasil untuk melindungi diri dari gas, kita tidak akan mampu bergerak.

Namun sepertinya masalah tidak pernah muncul, karena ukuran bumi telah ditentukan dengan cara yang memungkinkan bagi kehidupan manusia. Kondisi yang menggabungkan secara halus di mana tidak ada cara bahkan satu dari mereka bisa muncul secara kebetulan. Para ilmuwan telah menghitung kemungkinan peristiwa semacam itu sebagai 1 dalam 10.123,1 Jelasnya, pembentukan secara kebetulan dari lingkungan yang cocok bagi kehidupan adalah tidak mungkin.

Apakah Allah menghendaki demikian, Dia bisa membuat bintang dan planet yang cocok untuk kehidupan, mengatur hal-hal sehingga manusia tidak perlu makan atau minum, gas untuk bernapas dalam ukuran tertentu, atau gravitasi atau Matahari. Tapi Allah, Yang menciptakan semua yang ada, menghendaki untuk membawa semua kondisi secara terperinci yang diperlukan untuk kehidupan yang uar biasa untuk mengingatkan masyarakat bahwa Dia menciptakan dan mengendalikan segala sesuatu dan memberikan kita kesempatan untuk menghargai kekuasaan-Nya yang tak terbatas dan kembali kepada-Nya:


Dia Pemilik kerajaan langit dan bumi milik. Dia tidak memiliki anak laki-laki, dan Dia tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukurannya dengan cara yang tepat. (QS. Al-Furqan, 2)

artikel bersumber dari : harunyahya.com/indo
semoga bermanfaat. salam Mas Akhi^_^


Cairan ketuban secara khusus diproduksi untuk janin, untuk menjamin organ-organ janin siap untuk berfungsi setelah lahir. Sang janin, ketika di dalam rahim, menggunakan cairan ketuban untuk berlatih menyesuaikan diri dengan dunia luar dengan cara menelan cairan tersebut secara teratur. Dengan cara ini, lidah sang janin mulai merasakan rasa pahit, rasa manis, rasa asin dan asam. Setelah itu, kelenjar ludah mulai berfungsi. Cairan ketuban yang ditelan oleh janin akan membuat si janin menyiapkan usus untuk fungsi penyerapannya, dan membuat ginjal bekerja karena perlunya penyaringan konstan cairan tersebut dari darah. Cairan yang diserap dari ginjal dikirimkan kembali ke cairan ketuban, tanpa mencemarinya, karena ginjal memiliki kemampuan, berbeda dengan fungsi nantinya, menyaring dan mensterilkan cairan yang ditelan oleh si janin. Dan cairan ini, sama seperti saat anda membersihkan kolam renang, secara terus menerus dibersihkan dengan bantuan sedikit cairan lain.

Seiring dengan perkembangannya, cairan saluran cerna mulai disekresikan ke dalam lambung agar sistem pencernaan siap sepenuhnya. Dan sel-sel usus janin yang baru terbentuk memperoleh kemampuan untuk membedakan antara gula dan garam dan kemudian mengembalikan produk-produk sisa khusus ke darah sang ibu. Dengan cara ini, baik usus maupun ginjal sama-sama bekerja. Cairan ketuban dicerna oleh usus janin setiap 3 jam, berarti delapan kali sehari dan dikembalikan ke ibu melalui darah. Cairan yang tertelan dilepaskan ke kolam cairan ketuban, baik dari rahim ibu maupun dari paru-paru dan ginjal janin tempat cairan tersebut terbentuk. Dengan begitu, jumlah cairan ini, yang sangat penting bagi sang janin, tetap konstan. Karena sistem yang sempurna ini, sistem pencernaan janin bekerja tanpa membahayakan si janin.

Cairan ketuban tidak hanya mempersiapkan sistem pencernaan untuk masa setelah lahir, tapi juga menjamin si janin dapat bergerak lebih nyaman di dalam rahim sang ibu. Janin mengapung di dalam cairan ini sama seperti perahu dayung yang terikat di pelabuhan. Dalam keadaan ini, janin dapat bergerak dengan sangat aman di dalam rahim sang ibu. Cairan ini juga melindungi si janin dari setiap trauma dari luar. Tekanan dari arah manapun terhadap cairan ini disebarkan secara merata ke segala arah sehingga melindungi sang janin dari efek yang membahayakan. Sebagai contoh, jika si ibu berlari, guncangan yang terjadi tidak menimbulkan efek terhadap si janin; sama seperti gabus yang diguncang di dalam tabung yang berisi air. Sistem perlindungan yang sangat sempurna ini telah diciptakan untuk janin, setiap jenis bahaya yang mungkin terjadi telah diramalkan dan tindakan pencegahan terhadapnya pun telah disiapkan.

Keberadaan cairan ketuban juga penting bagi kesehatan sang ibu. Cairan ini mengisi seluruh rahim ibu, sehingga saat janin tumbuh dan makin berat, tidak menimbulkan tekanan terhadap rahim. Jika cairan ini tidak ada, janin yang terus tumbuh akan menyebabkan rahim terdesak ke bawah dan tekanan balik yang diberikan dinding rahim akan menyebabkan perkembangan janin yang normal menjadi tidak mungkin.

Cairan khusus ini memenuhi kebutuhan penting lainnya bagi janin, yaitu suhu yang tetap. Telah diketahui bahwa cairan menyebarkan panas secara merata. Cairan ketuban didaur ulang secara terus menerus dan memiliki suhu yang tetap. Panas yang dibutuhkan untuk perkembangan janin disebarkan secara merata ke segala arah.

Jika terdapat masalah yang berhubungan dengan produktivitas cairan, keberlangsungan penjernihan ataupun penyesuaian volume cairan ini, maka pertumbuhan alami janin akan terganggu. Sebagai contoh, jika jumlah cairan ketuban kurang dari yang dibutuhkan, atau jika cairan ini tidak ada sama sekali, maka serangkaian ketidaknormalan akan mulai terjadi. Anggota gerak si janin lemah dan menjadi cacat, sendi-sendinya menyatu, kulitnya menjadi kendor, dan karena adanya tekanan, wajah menjadi cacat. Masalah yang paling serius adalah perkembangan paru yang terganggu dan si bayi mati segera setelah lahir.

Semua ini memperlihatkan kepada kita bahwa sejak dari keberadaan manusia hingga saat ini, produksi cairan ketuban berlangsung secara terus menerus secara sempurna. Tanpa cairan ini, janin tidak dapat berkembang di dalam rahim ibunya. Kenyataan ini sepenuhnya meruntuhkan pernyataan para ahli evolusi bahwa perkembangan terjadi setahap demi setahap pada satu periode waktu. Jika satu tahap dalam penciptaan seorang manusia tidak terjadi, sebagai contoh seperti yang baru kami uraikan, jika produksi cairan ketuban kurang, kelahiran tidak akan pernah terjadi dan ras manusia tidak akan pernah ada. Dengan demikian, tidak dapat dinyatakan bahwa cairan ketuban mulai diproduksi setelah suatu periode waktu saat kebutuhan akan cairan ini muncul. Cairan ini harus ada seiring dengan keberadaan janin. Adalah tidak mungkin menyatakan bahwa cairan ini, yang memiliki fungsi yang sangat penting, dibentuk secara kebetulan. Mengatakan bahwa makhluk yang rumit menjadi hidup adalah mengatakan bahwa makhluk tersebut telah diciptakan. Tidaklah mungkin tindakan kebetulan dapat memperhitungkan, menentukan kebutuhan, memilih segala sesuatu yang cocok dengan kebutuhan tersebut dan menggunakannya pada waktu dan tempat yang tepat.

Jelaslah bahwa Tuhan lah yang menciptakan cairan ketuban dan sistem-sistem yang terkait dengannya. Dia juga menentukan berapa jumlah cairan ketuban yang dibutuhkan.

“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, apa yang kurang sempurna dan apa yang bertambah dalam rahim. Dan segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya (Qur’an, 13:8).


Persiapan Untuk Nafas Pertama

Setelah lahir, hal yang paling penting bagi seorang bayi adalah bernafas; penting bagi paru-paru, yang belum pernah mengenal udara sebelumnya, mengisinya dengan udara dan mulai bernafas. Si bayi, yang sebelumnya menerima oksigen dari darah ibunya, sekarang harus mengambilnya sendiri dari udara dengan paru-parunya. Dan melalui cara yang menakjubkan, paru-paru, yang belum pernah menarik nafas sebelum lahir, mulai bernafas secara normal.

Pada saat bayi lahir, Tuhan menciptakan segala sesuatunya telah siap dan menjamin bahwa kesiapan paru-paru telah utuh seperti yang dibutuhkan. Untuk kesiapan paru-paru, diafragma mulai berperan; diafragma terletak di antara lambung dan rongga iga. Diafragma mulai berfungsi saat usia kehamilan menjelang 6 bulan. Awalnya diafragma mengembang dan berkontraksi secara intermitten atau sebentar-sebentar, beberapa kali dalam sejam, tapi setelah lahir ia akan mengembang dan berkontraksi secara terus menerus.

Dari sini dapat dilihat bahwa bayi secara terus menerus berada dalam perlindungan khusus, tapi harus diingat bahwa ini bukanlah perlindungan dari si ibu. Saat janin berkembang, si ibu tetap menjalani hidup normalnya, tidak satupun perubahan yang terjadi pada dirinya berada dalam penguasaannya. Walaupun sang ibu ingin campur tangan, dia tidak akan bisa. Semua perkembangan ini terjadi oleh kekuatan abadi Tuhan kita. Tuhan telah menciptakan semua yang dibutuhkan bagi seorang anak untuk lahir ke dunia sebagai manusia normal dalam cara yang paling mengagumkan. Semua kebutuhan bayi saat ia masih dalam tahap janin dipenuhi, dan sang ibu memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk membawa bayinya lahir ke dunia dan memastikan bahwa bayinya akan bertahan hidup.

Walaupun si ibu berfikir untuk melakukan sesuatu, tidak ada yang dapat dilakukannya. Misalnya, memasukkan zat-zat sisa dari tubuh janin ke dalam ginjalnya sendiri, membersihkan dan membuangnya, adalah hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh si ibu sendiri. Adalah Tuhan yang menentukan semua kebutuhan bagi seorang manusia baru untuk terlahir ke dunia dan membangun sistem yang berespon paling baik terhadap kebutuhan tersebut. (untuk terus membaca, silakan lihat Harun Yahya “Keajaiban Penciptaan Manusia”)
artikel ini bersumber dari : http://us1.harunyahya.com/Detail/T/724BBCSO189/productId/27762/__AIR_KEHIDUPAN___DAN_NAFAS_PERTAMA_BAYI
salam Mas Akhi^_^ semoga bermanfaat


Popular Posts