22 January 2012

Ketika orang-orang berdiri dan mulai berjalan, mereka merasa tidak ada tekanan ke atas atau ke bawah. Duduk, berjalan, dan berlari adalah aktivitas yang sangat biasa. Namun setiap kali orang terlibat dalam kegiatan tersebut, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka menolak gaya gravitasi yang sangat.kuat.

Alasan yang paling penting dalam hal ini adalah ukuran Bumi. Jika ukurannya sedikit lebih kecil, maka gravitasi akan jauh lebih lemah, atmosfer planet akan terpecah dan menghilang, dan kita tidak akan mampu untuk tetap stabil di dunia. Jika bumi lebih besar, gravitasi akan cukup meningkat dan berbagai gas beracun akan membuat atmosfer kita mematikan. Bahkan jika kita berhasil untuk melindungi diri dari gas, kita tidak akan mampu bergerak.

Namun sepertinya masalah tidak pernah muncul, karena ukuran bumi telah ditentukan dengan cara yang memungkinkan bagi kehidupan manusia. Kondisi yang menggabungkan secara halus di mana tidak ada cara bahkan satu dari mereka bisa muncul secara kebetulan. Para ilmuwan telah menghitung kemungkinan peristiwa semacam itu sebagai 1 dalam 10.123,1 Jelasnya, pembentukan secara kebetulan dari lingkungan yang cocok bagi kehidupan adalah tidak mungkin.

Apakah Allah menghendaki demikian, Dia bisa membuat bintang dan planet yang cocok untuk kehidupan, mengatur hal-hal sehingga manusia tidak perlu makan atau minum, gas untuk bernapas dalam ukuran tertentu, atau gravitasi atau Matahari. Tapi Allah, Yang menciptakan semua yang ada, menghendaki untuk membawa semua kondisi secara terperinci yang diperlukan untuk kehidupan yang uar biasa untuk mengingatkan masyarakat bahwa Dia menciptakan dan mengendalikan segala sesuatu dan memberikan kita kesempatan untuk menghargai kekuasaan-Nya yang tak terbatas dan kembali kepada-Nya:


Dia Pemilik kerajaan langit dan bumi milik. Dia tidak memiliki anak laki-laki, dan Dia tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukurannya dengan cara yang tepat. (QS. Al-Furqan, 2)

artikel bersumber dari : harunyahya.com/indo
semoga bermanfaat. salam Mas Akhi^_^


Cairan ketuban secara khusus diproduksi untuk janin, untuk menjamin organ-organ janin siap untuk berfungsi setelah lahir. Sang janin, ketika di dalam rahim, menggunakan cairan ketuban untuk berlatih menyesuaikan diri dengan dunia luar dengan cara menelan cairan tersebut secara teratur. Dengan cara ini, lidah sang janin mulai merasakan rasa pahit, rasa manis, rasa asin dan asam. Setelah itu, kelenjar ludah mulai berfungsi. Cairan ketuban yang ditelan oleh janin akan membuat si janin menyiapkan usus untuk fungsi penyerapannya, dan membuat ginjal bekerja karena perlunya penyaringan konstan cairan tersebut dari darah. Cairan yang diserap dari ginjal dikirimkan kembali ke cairan ketuban, tanpa mencemarinya, karena ginjal memiliki kemampuan, berbeda dengan fungsi nantinya, menyaring dan mensterilkan cairan yang ditelan oleh si janin. Dan cairan ini, sama seperti saat anda membersihkan kolam renang, secara terus menerus dibersihkan dengan bantuan sedikit cairan lain.

Seiring dengan perkembangannya, cairan saluran cerna mulai disekresikan ke dalam lambung agar sistem pencernaan siap sepenuhnya. Dan sel-sel usus janin yang baru terbentuk memperoleh kemampuan untuk membedakan antara gula dan garam dan kemudian mengembalikan produk-produk sisa khusus ke darah sang ibu. Dengan cara ini, baik usus maupun ginjal sama-sama bekerja. Cairan ketuban dicerna oleh usus janin setiap 3 jam, berarti delapan kali sehari dan dikembalikan ke ibu melalui darah. Cairan yang tertelan dilepaskan ke kolam cairan ketuban, baik dari rahim ibu maupun dari paru-paru dan ginjal janin tempat cairan tersebut terbentuk. Dengan begitu, jumlah cairan ini, yang sangat penting bagi sang janin, tetap konstan. Karena sistem yang sempurna ini, sistem pencernaan janin bekerja tanpa membahayakan si janin.

Cairan ketuban tidak hanya mempersiapkan sistem pencernaan untuk masa setelah lahir, tapi juga menjamin si janin dapat bergerak lebih nyaman di dalam rahim sang ibu. Janin mengapung di dalam cairan ini sama seperti perahu dayung yang terikat di pelabuhan. Dalam keadaan ini, janin dapat bergerak dengan sangat aman di dalam rahim sang ibu. Cairan ini juga melindungi si janin dari setiap trauma dari luar. Tekanan dari arah manapun terhadap cairan ini disebarkan secara merata ke segala arah sehingga melindungi sang janin dari efek yang membahayakan. Sebagai contoh, jika si ibu berlari, guncangan yang terjadi tidak menimbulkan efek terhadap si janin; sama seperti gabus yang diguncang di dalam tabung yang berisi air. Sistem perlindungan yang sangat sempurna ini telah diciptakan untuk janin, setiap jenis bahaya yang mungkin terjadi telah diramalkan dan tindakan pencegahan terhadapnya pun telah disiapkan.

Keberadaan cairan ketuban juga penting bagi kesehatan sang ibu. Cairan ini mengisi seluruh rahim ibu, sehingga saat janin tumbuh dan makin berat, tidak menimbulkan tekanan terhadap rahim. Jika cairan ini tidak ada, janin yang terus tumbuh akan menyebabkan rahim terdesak ke bawah dan tekanan balik yang diberikan dinding rahim akan menyebabkan perkembangan janin yang normal menjadi tidak mungkin.

Cairan khusus ini memenuhi kebutuhan penting lainnya bagi janin, yaitu suhu yang tetap. Telah diketahui bahwa cairan menyebarkan panas secara merata. Cairan ketuban didaur ulang secara terus menerus dan memiliki suhu yang tetap. Panas yang dibutuhkan untuk perkembangan janin disebarkan secara merata ke segala arah.

Jika terdapat masalah yang berhubungan dengan produktivitas cairan, keberlangsungan penjernihan ataupun penyesuaian volume cairan ini, maka pertumbuhan alami janin akan terganggu. Sebagai contoh, jika jumlah cairan ketuban kurang dari yang dibutuhkan, atau jika cairan ini tidak ada sama sekali, maka serangkaian ketidaknormalan akan mulai terjadi. Anggota gerak si janin lemah dan menjadi cacat, sendi-sendinya menyatu, kulitnya menjadi kendor, dan karena adanya tekanan, wajah menjadi cacat. Masalah yang paling serius adalah perkembangan paru yang terganggu dan si bayi mati segera setelah lahir.

Semua ini memperlihatkan kepada kita bahwa sejak dari keberadaan manusia hingga saat ini, produksi cairan ketuban berlangsung secara terus menerus secara sempurna. Tanpa cairan ini, janin tidak dapat berkembang di dalam rahim ibunya. Kenyataan ini sepenuhnya meruntuhkan pernyataan para ahli evolusi bahwa perkembangan terjadi setahap demi setahap pada satu periode waktu. Jika satu tahap dalam penciptaan seorang manusia tidak terjadi, sebagai contoh seperti yang baru kami uraikan, jika produksi cairan ketuban kurang, kelahiran tidak akan pernah terjadi dan ras manusia tidak akan pernah ada. Dengan demikian, tidak dapat dinyatakan bahwa cairan ketuban mulai diproduksi setelah suatu periode waktu saat kebutuhan akan cairan ini muncul. Cairan ini harus ada seiring dengan keberadaan janin. Adalah tidak mungkin menyatakan bahwa cairan ini, yang memiliki fungsi yang sangat penting, dibentuk secara kebetulan. Mengatakan bahwa makhluk yang rumit menjadi hidup adalah mengatakan bahwa makhluk tersebut telah diciptakan. Tidaklah mungkin tindakan kebetulan dapat memperhitungkan, menentukan kebutuhan, memilih segala sesuatu yang cocok dengan kebutuhan tersebut dan menggunakannya pada waktu dan tempat yang tepat.

Jelaslah bahwa Tuhan lah yang menciptakan cairan ketuban dan sistem-sistem yang terkait dengannya. Dia juga menentukan berapa jumlah cairan ketuban yang dibutuhkan.

“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, apa yang kurang sempurna dan apa yang bertambah dalam rahim. Dan segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya (Qur’an, 13:8).


Persiapan Untuk Nafas Pertama

Setelah lahir, hal yang paling penting bagi seorang bayi adalah bernafas; penting bagi paru-paru, yang belum pernah mengenal udara sebelumnya, mengisinya dengan udara dan mulai bernafas. Si bayi, yang sebelumnya menerima oksigen dari darah ibunya, sekarang harus mengambilnya sendiri dari udara dengan paru-parunya. Dan melalui cara yang menakjubkan, paru-paru, yang belum pernah menarik nafas sebelum lahir, mulai bernafas secara normal.

Pada saat bayi lahir, Tuhan menciptakan segala sesuatunya telah siap dan menjamin bahwa kesiapan paru-paru telah utuh seperti yang dibutuhkan. Untuk kesiapan paru-paru, diafragma mulai berperan; diafragma terletak di antara lambung dan rongga iga. Diafragma mulai berfungsi saat usia kehamilan menjelang 6 bulan. Awalnya diafragma mengembang dan berkontraksi secara intermitten atau sebentar-sebentar, beberapa kali dalam sejam, tapi setelah lahir ia akan mengembang dan berkontraksi secara terus menerus.

Dari sini dapat dilihat bahwa bayi secara terus menerus berada dalam perlindungan khusus, tapi harus diingat bahwa ini bukanlah perlindungan dari si ibu. Saat janin berkembang, si ibu tetap menjalani hidup normalnya, tidak satupun perubahan yang terjadi pada dirinya berada dalam penguasaannya. Walaupun sang ibu ingin campur tangan, dia tidak akan bisa. Semua perkembangan ini terjadi oleh kekuatan abadi Tuhan kita. Tuhan telah menciptakan semua yang dibutuhkan bagi seorang anak untuk lahir ke dunia sebagai manusia normal dalam cara yang paling mengagumkan. Semua kebutuhan bayi saat ia masih dalam tahap janin dipenuhi, dan sang ibu memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk membawa bayinya lahir ke dunia dan memastikan bahwa bayinya akan bertahan hidup.

Walaupun si ibu berfikir untuk melakukan sesuatu, tidak ada yang dapat dilakukannya. Misalnya, memasukkan zat-zat sisa dari tubuh janin ke dalam ginjalnya sendiri, membersihkan dan membuangnya, adalah hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh si ibu sendiri. Adalah Tuhan yang menentukan semua kebutuhan bagi seorang manusia baru untuk terlahir ke dunia dan membangun sistem yang berespon paling baik terhadap kebutuhan tersebut. (untuk terus membaca, silakan lihat Harun Yahya “Keajaiban Penciptaan Manusia”)
artikel ini bersumber dari : http://us1.harunyahya.com/Detail/T/724BBCSO189/productId/27762/__AIR_KEHIDUPAN___DAN_NAFAS_PERTAMA_BAYI
salam Mas Akhi^_^ semoga bermanfaat


SObat Mas Akhi ^_^ Sekalian ,, Mas Akhi copas nih berita diVIVAnews - tentang

Kapten Manchester City, Vincent Kompany, ternyata menunjukkan sedikit kepeduliannya terhadap kondisi Indonesia. Meski berjarak ratusan kilometer dari Indonesia, nan jauh di sana, Kompany berkicau di Twitter tentang kondisi jembatan "Indiana Jones" di Lebak, Banten, Indonesia.

Kompany menulis "Indonesia, kids risking their lives on disintegrating "bridge" to go to school. #BigRealityCheck yfrog.com/h8lx5kuj" dalam akunnya @VincentKompany, satu hari lalu.

Dalam foto yang dimuat Kompany bergambar sembilan murid sekolah dasar dan SMP asal Indonesia, yang berjuang menyeberangi jembatan yang nyaris ambruk akibat diterjang banjir bandang.

"Indonesia, anak-anak mempertaruhkan nyawa di atas 'jembatan' hancur untuk berangkat ke sekolah," begitu kata pria asal Belgia ini.

Daily Mail sempat menulis, aksi mereka yang menyeberangi jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sangiang Tanjung dan Desa Pasir Tanjung, Lebak, Banten, itu seperti Indiana Jones.

Sebagian besar komentator di akun Kompany memang diduga banyak dari Indonesia. Dari komentar yang ditulis, banyak yang membandingkan kondisi jembatan itu dengan tingkah laku anggota DPR di Indonesia.

Twit dari Kompany menuai komentar, salah satunya dari @YanAryanto yang menulis, "Kompany concerns about this problems, thousands miles away from him. Too bad our government officials don't."

Komentar juga datang dari akun @hathero yang menulis, "I'm Indonesian, I feel ashamed of this, when the people in the Parliament get a luxury facilities or the rich men steal our money from corruption, poor people like them just have something like that to live." (art)

Popular Posts