APA yang akan Anda lakukan kalau punya anak yang sangat pemalu? Seorang anak laki yang tak nyaman ketika teman-temannya terlibat percakapan sederhana, atau seorang putri yang menatap tanah ketika diperkenalkan dengan seseorang.
Membatasi anak-anak pemalu terhadap pengalaman baru tentu mengambil risiko sosial cukup besar bagi perkembangannya. Ia tidak akan memiliki kepercayaan diri dalam situasi sosial. Bahkan membuat lingkungan pertemanan baru rasanya bagai cerita menakutkan.
Sebagai orangtua, kita dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman dalam sebuah kelompok dengan meningkatkan sambil mempraktekkan keterampilan sosial. Berikut beberapa solusinya seperti diulas Galtime.
Mendorong kontak mata
Ketika Anda sedang berbicara dengan anak Anda katakan, "Lihat Mama" atau "Mama ingin melihat matamu." Dengan penguatan secara sadar kemampuan dan pemberian contoh secara teratur, akan terasa mudah bagi anak untuk menggunakan kontak mata.
Tipnya, jika anak Anda tidak nyaman melakukan kontak mata, katakan padanya untuk melihat “jembatan” dari hidung pembicara. Dengan sedikit praktik, dia biasanya tidak lagi membutuhkan teknik, dan akhirnya lebih percaya diri menatap mata lawan bicara.
Ajarkan percakapan pembuka dan penutup
Bersama anak Anda, buatlah daftar percakapan pembuka yang mudah ia gunakan dengan kelompok-kelompok orang yang berbeda, seperti apa yang bisa dia katakan kepada seseorang yang baru dikenal, seorang dewasa yang belum pernah ditemuinya, atau seorang anak yang ingin bermain dengannya. Kemudian berlatihlah bersamanya sampai ia merasa nyaman dan mencoba dengan caranya sendiri.
Lebih baik untuk tidak melatihnya bicara dengan orang di ujung telepon. Karena biasanya, berbicara di telepon kurang melatih keterampilan untuk anak-anak pemalu daripada melakukannya secara tatap muka.
Melatih keterampilan dengan anak yang lebih muda
Ciptakan kesempatan bagi anak Anda untuk bermain dengan satu anak yang lebih muda, misal adik, sepupu, tetangga, atau salah satu teman anak Anda. Untuk remaja, cobalah mendorongnya untuk menjaga bayi. Ini adalah cara yang hebat untuk seorang anak pemalu mendapatkan uang serta mempraktikkan keterampilan sosial—memulai percakapan, menggunakan kontak mata—yang ia enggan mencoba dengan anak-anak seusianya.
Atur tantangan One-on-One
Dr Fred Frankel, seorang psikolog UCLA Social Skill Training Program menyarankan, "permainan satu-lawan-satu" (One-on-One) sebagai cara terbaik untuk anak-anak membangun kepercayaan diri. Ini adalah saat ketika anak Anda hanya mengajak satu anak lain untuk saling bersosialisasi.
Untuk membuat keduanya nyaman, sediakan makanan dan minuman ringan. Usahakan Anda menginterupsi pembicaraan mereka seminimal mungkin. Catatan, sebaiknya saudara kandung tidak boleh dimasukkan dalam tantangan ini dan menonton televisi seharusnya tidak menjadi pilihan bermain.
Membatasi anak-anak pemalu terhadap pengalaman baru tentu mengambil risiko sosial cukup besar bagi perkembangannya. Ia tidak akan memiliki kepercayaan diri dalam situasi sosial. Bahkan membuat lingkungan pertemanan baru rasanya bagai cerita menakutkan.
Sebagai orangtua, kita dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman dalam sebuah kelompok dengan meningkatkan sambil mempraktekkan keterampilan sosial. Berikut beberapa solusinya seperti diulas Galtime.
Mendorong kontak mata
Ketika Anda sedang berbicara dengan anak Anda katakan, "Lihat Mama" atau "Mama ingin melihat matamu." Dengan penguatan secara sadar kemampuan dan pemberian contoh secara teratur, akan terasa mudah bagi anak untuk menggunakan kontak mata.
Tipnya, jika anak Anda tidak nyaman melakukan kontak mata, katakan padanya untuk melihat “jembatan” dari hidung pembicara. Dengan sedikit praktik, dia biasanya tidak lagi membutuhkan teknik, dan akhirnya lebih percaya diri menatap mata lawan bicara.
Ajarkan percakapan pembuka dan penutup
Bersama anak Anda, buatlah daftar percakapan pembuka yang mudah ia gunakan dengan kelompok-kelompok orang yang berbeda, seperti apa yang bisa dia katakan kepada seseorang yang baru dikenal, seorang dewasa yang belum pernah ditemuinya, atau seorang anak yang ingin bermain dengannya. Kemudian berlatihlah bersamanya sampai ia merasa nyaman dan mencoba dengan caranya sendiri.
Lebih baik untuk tidak melatihnya bicara dengan orang di ujung telepon. Karena biasanya, berbicara di telepon kurang melatih keterampilan untuk anak-anak pemalu daripada melakukannya secara tatap muka.
Melatih keterampilan dengan anak yang lebih muda
Ciptakan kesempatan bagi anak Anda untuk bermain dengan satu anak yang lebih muda, misal adik, sepupu, tetangga, atau salah satu teman anak Anda. Untuk remaja, cobalah mendorongnya untuk menjaga bayi. Ini adalah cara yang hebat untuk seorang anak pemalu mendapatkan uang serta mempraktikkan keterampilan sosial—memulai percakapan, menggunakan kontak mata—yang ia enggan mencoba dengan anak-anak seusianya.
Atur tantangan One-on-One
Dr Fred Frankel, seorang psikolog UCLA Social Skill Training Program menyarankan, "permainan satu-lawan-satu" (One-on-One) sebagai cara terbaik untuk anak-anak membangun kepercayaan diri. Ini adalah saat ketika anak Anda hanya mengajak satu anak lain untuk saling bersosialisasi.
Untuk membuat keduanya nyaman, sediakan makanan dan minuman ringan. Usahakan Anda menginterupsi pembicaraan mereka seminimal mungkin. Catatan, sebaiknya saudara kandung tidak boleh dimasukkan dalam tantangan ini dan menonton televisi seharusnya tidak menjadi pilihan bermain.