28 July 2012

Ilmu kedokteran telah mampu mendeteksi proses-proses pembusukan mayat (degradasi organisme) di dalam kubur, sejak ruh meninggalkan tubuh hingga tubuh berubah menjadi gas, cairan, dan amonia. Firman-Nya, “…Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepadaNya.” <(Al-A’raf [7] : 29). Mikroba bekerja bersama pihak lain dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya mikroba-mikroba anaerob yang hidup di dalam usus manusia, enzim-enzim yang terlepas dari sel-sel setelah tubuh meninggal, dan larva-larva tanah yang berkembang biak dengan sangat cepat. Mereka semua menggerogoti sel-sel mayat dengan sangat lahap. Namun, fenomena ini tidak ‘berlaku’ pada jasad syuhada. Tubuh mereka masih tetap utuh dan ‘kebal’ terhadap bakteri-bakteri pembusuk tersebut, meski telah terkubur berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus-ratus tahun lamanya. Seakan-akan, mereka masih hidup berada di tengah-tengah kita. Benarlah apa yang disampaikan oleh Allah Ta”ala, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat rezeki.” (Ali ‘Imran [3] : 169). Kehidupan tentara-tentara Allah yang bernama mikroba dalam menjalankan tugas super besar, meski bentuk mereka super kecil, dalam membusukkan jasad manusia. Namun, di hadapan para tentara Allah yang berjuang di jalan-Nya, seakan-akan tentara tak kasat mata ini bertekuk lutut, atas ijin Allah, tak mampu berbuat apa-apa. Jasad utuh para suyuhada mujahidin mesir Diantara fakta dan karamah yang menakjubkan ini adalah seperti yang diceritakan oleh Dr. Mahmud An-Najjar dosen ilmu arkeologi dengan spesialisasi tulang manusia di Universitas Yarmuk Yordan. Saya berkesempatan mendengar langsung penuturannya tentang apa yang disaksikan dengan kedua matanya terkait jasad para syuhada pasukan Mesir yang berjihad di palestina melawan pasukan Yahudi tahun 1948 M. mengungkapkan bahwa pada tahun 1956, beliau turut hadir bersama saudara kandungnya dalam acara penghormatan untuk para syuhada tentara Mesir. Dalam acara yang memperlihatkan kurang lebih 45 jasad syahid lengkap dengan seragam mereka, beliau menyaksikan langsung kondisi tubuh mereka masih utuh seperti sedia kala walaupun kematian mereka terjadi 8 tahun silam. (Kisah Ini Disampaikan Dr. Abdul Hamid Al-Qudhoh dalam Bukunya "The Miracle Of Shaheed") Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu Akbar !!
Sudah sepuh, kurang awas. Tapi tetap gigih membaca Al-Qur'an. Bagaimana dengan kita yang masih muda dan awas ?! Masya Allah...... Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf”.(HR. Tirmidzi) Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al-Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Membaca Al Quran akan mendatangkan syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya”. (HR. Muslim)
Ada berita miring yang datang dari negri tirai bambu. Negara yang biasanya terkenal akan pembajakan barang elektronik itu kini membajak sesuatu yang lebih ‘unik’. Yap, sesuai judul, China kini membuat telur ayam palsu. Palsu gimanaaa? Mungkin foodlovers bertanya-tanya nih gimana caranya sampe telur ayam bisa dibuat palsu? Karena peningkatan tajam harga-harga makanan di China, kini banyak beredar telur-telur buatan di Kota Zhengzhou, Provinsi Henanyang. Dibuat hanya dari bahan kimia tanpa bahan alami, ya benar: BAHAN KIMIA. Seorang narasumber menjelaskan bagaimana telur-telur tiruan itu dibuat: Bagian Putih telur palsu dibuat dengan melarutkan sodium alginate dalam air. Larutan tersebut akan terlihat seperti cairan bening yang kental dan sulit membedakannya dengan putih telur yang sebenarnya. Sedangkan untuk bagian kuning telur-nya dibuat dengan menyekop suatu cairan dengan pigmen kuning dan memadatkan serokan cairan tersebut ke dalam larutan kalsium klorida. Akhirnya, ‘putih telur’ dan ‘kuning telur’ dibungkus ke dalam ‘kulit telur’ yang dibuat dari kalsium karbonat. Jika ditambahkan tepung kanji atau bubuk kuning telur pada ‘kuning telur’ tersebut, tekstur dari sebuah telur buatan setelah dimasak hamper identik dengan telur yang sebenarnya. Pelaku hanya menghabiskan 0,55 yuan (0,07 dolar AS) untuk membuat lebih dari 2 butir telur, kurang dari sepersepuluh harga telur yang sebenarnya di pasaran (0,8 dolar AS). Bahan utama dalam telur-telur buatan tersebut adalah bahan tambahan makanan, getah damar, kanji, pengeras, dan pigmen-pigmen. Konsumsi yang berlebihan atas bahan-bahan tersebut akan merusak perut dan menyebabkan gejala-gejala seperti kehilangan ingatan dan keterlambatan mental, dll. Tapi tenang, Ada cara untuk mengenali telur imitasi: 1. Dari warna. Permukaan kulit telur imitasi lebih terang, tetapi tidak terlalu mencolok; 2. Dari suaranya. Telur imitasi dikocok-kocok akan terdengar suara, ini dikarenakan cairan yang meleleh keluar dari bahan zat pengental; 3. Dari aromanya. Telur asli tercium bau agak amis sedikit, sedangkan telur imitasi kemungkinan tercium bau bahan kimia; 4. Telur imitasi tak lama setelah dipecah, maka telur kuning dan putihnya langsung tercampur. Ini disebabkan karena mereka terbuat dari bahan yang sama; 5. Sewaktu membuat telur matasapi, putih dan kuning telurnya di dalam wajan terlihat menguning. Dari kejadian ini kita harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan sumber

Popular Posts