18 March 2012


oleh Zaynur Ridwan

Agenda ttg isu lingkungan sdh dihembuskan sejak tahun 1970-an oleh sekelompok orang dalam Club of Rome. (baca buku Novus Ordo Seclorum). Sejak tahun 1990-an agenda ini juga menjadi salah satu prioritas kelompok Secret Society bernama Bilderberg Group. Pada akhir tahun 2009 PBB mengadakan konferensi Iklim di Kopenhagen, Denmark. Isu lingkungan kemudian menjadi sangat penting setelah sekelompok orang di bawah kendali Al-Gore menghembuskan kisah menarik tentang perubahan iklim dan pemanasan global. Faktanya pada dua dekade terakhir sesungguhnya dunia tdk mengalami pemanasan global spt yang digembar-
gemborkan para ilmuwan pro-AlGore. Salah satu jawaban mengapa Amerika tidak pernah mau
menandatangani Protokol Kyoto dan hasil konferensi Bali adalah karena sejumlah ilmuwan lingkungan Amerika mengetahui apa yang sebenarnya digaungkan oleh para peneliti Pro-AlGore bukanlah isu pemanasan global tapi agenda utama zionis dalam membentuk Tata Dunia Baru atau New World Order (Novus Ordo Seclorum). Salahseorang yang mengungkap rahasia ini adalah Lord Monckton, peneliti lingkungan dan mantan penasehat sains Margareth Tatcher.

Bagi teman2 yang belum memahami apa itu Tata Dunia Baru silakan baca Novus Ordo Seclorum (promo-mode on). Saya persingkat saja bahwa Bilderberg Group yg saya katakan di atas telah menyusupkan kadetnya Herman Von Rumpuy, Perdana Menteri Belgia sbg pimpinan Uni Eropa. Kemudian UE membentuk G20 yang ternyata negara-negara anggotanya (19 negara) secara representatif mewakili 2/3 populasi dunia saat ini, termasuk di dalamnya Indonesia. Pada beberapa pertemuan G20 terus menerus mengangkat isu Lingkungan, selain juga masalah-masalah lain spt pengentasan kemiskinan, korupsi, pembangunan di negara2 berkembang dan lainnya. Namun tema sentralnya tetap saja isu pemanasan global. Dalam pertemuan di Bali, Indonesia menjadi salah satu negara yang dijadikan sebagai 'penjual karbon'. Di dalam istilah Al-Gore ada negara2 yang membeli kredit karbon kepada negara2

penjual karbon. Artinya negara maju yang membuang emisi paling besar bisa membeli kredit karbon dng membayar kepada negara2 berkembang sbg pemilik karbon spt Indonesia. Lucu bukan? Bagi yang selama ini cuma tahu kredit panci atau kredit tipi, sekarang juga ada kredit karbon lho...

Anehnya, ketika Lord Monckton menjelaskan agenda penting yang disembunyikan Uni Eropa tentang pembentukan Tata Dunia Baru dengan menggunakan isu lingkungan, saya mendownload sebanyak mungkin video dari you tube yg berkaitan dengan pertemuan-pertemuan lingkungan di Kopenhagen, Toronto, London, Soeul dan Bali. Dan saya temukan satu hal yang menarik yaitu sambutan Perdana Mentri Inggris Gordon Brown yang menyatakan negara2 G20 harus bersiap-siap menyambut Tata Dunia Baru. Untuk diketahui Tata Dunia Baru adalah agenda zionis dan salah satu master programnya adalah pembunuhan besar-besaran umat manusia hingga 2/3 dari populasi saat ini. Sasarannya negara-negara dng jumlah populasi umat Islam dan Kristen terbesar di dunia. Yang membuat saya miris hati adalah bahwa di web setgab saya membaca pernyataan Presiden SBY yang menyatakan dukungan penuh terhadap konsensus G20 tersebut. Aduuh..!

Nah, apa hubungannya dengan terpilihnya Indonesia dan Brazil sbg negara kredit karbon dlm isu lingkungan tersebut? Apakah karena Indonesia dan Brazil memiliki hutan tropis terbesar yang menjadi deposit karbon paru2 dunia? Lord Monckton bersama tim peneliti penentang Al-Gore telah mengatakan isu Lingkungan adalah kemasan cantik yang sebenarnya dijual untuk menutupi agenda sebenarnya dari Tata Dunia Baru tersebut.





oleh Zaynur Ridwan

What is the Matrix? Control. The Matrix is a computer generated dream world, built to keep us under control in order to change a human being into this (lithium battere). Pada dasarnya Matrix adalah penjara tak kasat mata yang memasung hak2 individu paling pribadi dalam bentuk RFID Chip (lithium batere).

Temans, film adalah media sosial yang seringkali merupakan alat paling sempurna untuk menjelaskan sebuah propaganda. Film2 yang diproduksi Hollywood misalnya, setiap tahun memberikan dampak luar biasa bagi jutaan penonton karena membawa misi zionisme dalam bentuk pluralisme agama,
feminisme, isu lingkungan, terorisme, New Age Movement dan lain sebagainya. Jadi film, khususnya yang diproduksi secara besar2an dan direkayasa untuk meraih box office seperti The Matrix, Avatar, Harry Potter, Resident Evil dan lainnya didisain untuk menyisipkan pesan-pesan tertentu khususnya dalam menyambut rencana besar zionisme bernama Tatanan Dunia Baru.

Nah, apakah The Matrix itu sebenarnya? Saya rasa setiap dari Anda sudah pernah menonton film ini. Ketika Neo menanyakan apa yang dimaksud The Matrix, Morpheus memperlihatkan sebuah batere lithium padanya dan berkata, "What is the Matrix? Control. The Matrix is a computer generated dream world, built to keep us under control in order to change a human being into this (lithium battere)". Silakan baca juga buku Novus Ordo Seclorum hal. 123.

Jadi The Matrix adalah persoalan siapa mengendalikan siapa, atau siapa yang menguasai siapa. The Matrix adalah kasta. Dunia impian yang digeneralisir melalui komputer yang dibuat untuk merubah manusia menjadi batere litihium. Tentu tidak benar2 membuat Anda menjadi seperti batere :) akan tetapi sebenarnya memasung hak-hak individu Anda dalam penjara sebesar 5 milimeter bernama digital chip. Teknologi digital chip spt dijelaskan dalam buku Novus Ordo Seclorum, dan bagaimana konsep ini berawal dari barcode, credit card, RFID dan akan berakhir pada perbudakan umat manusia. Lithium batere yang dijelaskan oleh Morpheous adalah kandungan utama chip RFID yang saat ini selain digunakan sebagai National ID Card di Amerika Serikat, juga oleh negara2 UE, di beberapa negara Asia dan sekarang masuk ke Indonesia dalam bentuk E-KTP. Mengapa ini kemudian dianggap berbahaya apabila tidak dikontrol oleh pemerintah? Karena database E-KTP akan menampung seluruh data individu bahkan hingga yang paling pribadi sekali pun. Awalnya memang chip ini hanya diperuntukkan memfasilitasi data kependudukan, akan tetapi di beberapa negara metode spt ini telah menyatukan hampir seluruh informasi pribadi warga negara termasuk di dalamnya data pajak, SIM, data kesehatan hingga kelak pinjaman anda ke bank juga akan tercatat secara digital.

Database e-KTP harus Tunggal Terpusat

Mengingat kompleksitas keterkaitan antar record dalam database warganegara maupun antara database warga

negara dengan database sistem informasi lainnya, sangat sulit dibayangkan jika database tersebut tidak tunggal. Memang ada arsitektur gubahan baru database tersebar (DRDA), tapi saya yakin itu bukan solusi untuk database warganegara. Bayangkan, antar record saja sudah saling kait mengkait. record kita dengan anak kita, isteri kita dan orang tua kita. Padahal belum tentu tinggal di kawasan yang sama. Jika setiap kawasan atau wilayah dikelola dengan database terpisah, integrasinya menjadi rumit.

Terlebih jika semua database tersebar, overhead akan semakin tinggi saat melakukan transaksi terkait dengan wilayah yang berbeda. Misalnya database SIM juga tersebar. Maka ketika seseorang pindah domisili dari Bogor ke Yogya, kode identitas harus berubah. Akibatnya database SIM juga harus berubah, database pajak dan database lain yang terkait dengan identitas orang tersebut harus berubah. (deru.blogspot.com/2011/10/menyimak-e-ktp.html)

Nah coba dibayangkan jika database semua warganegara dan database kependudukan terpusat dalam satu server yang dimiliki pemerintah. Adakah jaminan server itu tidak bisa diakses oleh negara lain, sementara kita ketahui peralatan yang begitu mahal saja diimpor dari Amerika Serikat? Itu masih sebatas informasi saja, lalu bagaimana bila chip tersebut juga kelak diberi fasilitas GPS seperti yang telah dilakukan pada mobil2 Eropa, pada handphone dan sebagian mata uang euro? Itu berarti setiap jengkal langkah kita akan diketahui oleh mereka yang menguasai peradaban teknologi itu, tepat seperti kata Morpheus, The Matrix adalah persoalan kontrol, bagaimana umat manusia dikontrol dan dikuasai. Jadi KTP Anda kelak bukan lagi sekedar kartu plastik yang disisipkan di dalam dompet namun juga berfungsi sebagai alat pelacak. (Morpheus: The pill you took is part of a trace program. It's designed to disrupt your input/output carrier signal so we can pinpoint your location).

Matrix memang tidak secara langsung berbicara tentang fungsi2 E-KTP namun film ini menjelaskan gambaran besar apa yang akan terjadi pada umat manusia dalam beberapa tahun ke depan. Dan realisasi E-KTP adalah salah satu cikal bakal indentitas global warga dunia seperti yang sudah dipersiapkan oleh PBB dan UE.

Morpheus: Do you want to know what it is? The Matrix is everywhere. It is all around us, even now in this very room. You can see it when you look out your window or when you turn on your television. You can feel it when you go to work, when you go to church, when you pay your taxes. It is the world that has been pulled over your eyes to blind you from the truth.

Neo: What truth?

Morpheus: That you are a slave, Neo. Like everyone else you were born into bondage, born into a prison that you cannot smell or taste or touch. A prison for your mind. Unfortunately, no one can be told what the Matrix is. You have to see it for yourself. This is your last chance. After this there is no turning back. You take the blue pill, the story ends, you wake up in your bed and believe whatever you want to believe. You take the red pill, you stay in Wonderland.

E-KTP adalah resiko teknologi yang harus diterima dan sebenarnya tidaklah buruk namun program ini harus betul2 dikontrol oleh pemerintah, bila tidak database pribadi anda sebagai penduduk dan sebagai warga negara akan dimiliki oleh pihak lain yang tidak berkompeten untuk itu.

1. Menara Babul Asbath.
Bangunan ini terletak di sebelah utara al-Haram antara gerbang Hittah dan Gebang Al-Ashbath. Bangunan ini didirakan pada zaman Sultan Al-Muluk Al-Asyraf Sya’ban (764-778 H/1363-1376 M) yang dipimpin oleh Gubernur Saifuddin Qatlubigo tahun 769 H/1367 M. hal ini bisa diketahui dari prasasti yang ada di sana. Perlu disebutkan di sini bahwa menara ini terdiri dari delapan sudut, bukan empat sudut seperti biasanya. Bangunan ini mengalami perbaikan pada zaman kekhalifahan utsmaniyah dan dibentuk menyerupai silinder (bulat).

2. Qubbah Al-Silsilah
Bangunan ini terletak beberapa meter di sebelah timur Qubbah Sakhra. Qubbah Al-Silsilah ini dibangun oleh Khalifah Bani Umayah, Abdul Muluk bin Marwan (65-68 H/507-685 M) sementara Qubbah Sakhra dibangun antara tahun 66-72 H oleh Kholifah yang sama.
Qubbah ini berdiri di atas bangunan segi enam yang ditopang oleh enam tiang. Bangunan ini dikelilingi oleh serambi yang terdiri dari 11 segi dan beradadi atas 11 tiang yang kokoh. Sebagaimana mihrab
yang berada di sebelah selatannya.
Dinamakan Qubbah Silsilah yang beraarti Qubbah rangkaian, karena adanya rangkaian cahaya yang tergantung dalamnya serta bisa dilihat dari luar. Rangkaian cahaya ini tergantung antara langit dan bumi.
Bangunan ini pernah direnovasi sebanyak dua kali yaitu, pada masa kerajaan Mamlukiyah dan kekhalifahan Ustmaniyah. Yaitu pada masa Sulatn Al-Malik Al-Dzahir Bebres (658-676 H) dan Sultan Sulaiman Al-Qanuni (926-974).

3. Menara Gerbang Silsilah
Bangunan ini terletak di sebelah barat al-Haram al-Syarif, antara gerbang Silsilah dan Sekolah Al-Asurafiyah. Bangunan ini didirkan pada zaman Sultan Al-Nashir Muhammad bin Qalawan tepatnya pada tahun ketiga dari kesultanannya (741-809 H/ 1309-1340 M) berdasarkan perintah dari wakilnya, Al-Amir Saifuddin Tunkaz Al-Nashir ke enam tahun 730 H/1329 M. Tahun ini sesuai dengan prasasti yang terdapat di sebalh timurnya dari bangunan menara tersebut.
Tulisan prasasti tersebut berbunyi : Bismillahirrahmaniraahim, menara ini dibangun atas perintah dari Sultan Al-Malik Al-Nashir pada tahun 730 H.

4. Menara Al-Maghoribah
Bangunan ini terletak di bagian barat daya dari al-Haram Al-Qudsi. Menara ini terkenal dengan kemegahanya yang dibangun oleh Hakim Syarifuddin Abdurrahman bin Al-Shahib salah seorang menteri dari sultan Fakhruddin Al-Kholili (4) Bangunan ini didirikan pada masa keemasanya Syarifuddin yang menjadi penjaga Al-Haramain al-Syarifain (di AL-Quds dan Hebron) tahun 677 H./7812 M. pada masa Sultan Al-Malik al-said Nashiruddin Barkat Khan (676-678 H)

5. Qubbah Mi’raj
Bangunan ini terletak di sebelah barat Qubbah Al-Shakhra agak miring ke belah utara. Pendirian bangunan ini terjadi pada masa keislaman, yaitu pada masa kesultanan Al-Ayubiyah tepatnya pada masa Sulatan Al-Amlik Al-Adil Saifuddin Abi Bakar (596-615 H/1200-1218 M) atas perintah dari Amir Al-Zanjili wali kota Al-Quds, sebagaimana tertulis pada prasasti di pintu masuk utama.

6. Qubbah Nahwiyah
Qubbah ini terletak di pojok Barat Daya Qubbah Shakhra, dibangun pada zaman Al-Ayubiyah tepatnya pada Sultan Malik Isa tahun 604 H/1207 M. Dulu bangunan ini digunakan sebagai tempat belajar Bahasa Arab, karena Sultan Malik Isa terkenal dengan kecintaanya pada bahasa Arab. Sebagaimana terdapat pada prsasti yang terdapat di dalam Qubbah tersebut.
Qubbah ini terdiri dari dua ruangan dan satu aula yang memanjang yang bisa dimasuki dari pintu utama. Ruangan ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dan pepohonan. Demikian juga dengan tiang-tiangnya yang kokoh yang dihiasu dengan berbagai ukiran yang menunjukan bahwa bangunan ini didirikan pada dua zaman Sahlibiyah dan Ayubiyah.
sumber



Popular Posts