06 February 2012

10. Yunus
61. Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

An Nisaa'
40. Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar

Read more: ZARRAH (ATOM) - IslamWiki http://islamwiki.blogspot.com/2009/11/zarrah-atom.html#ixzz1lXFNNrNx



05 February 2012


DEMI menerapkan hidup sehat dan tidak meninggalkan selera mengonsumsi mi, sebagian orang memiliki trik ketika memasaknya. Mereka mengganti air rebusan mi.

Memasak mi rebus terasa sangat nikmat ketika cuaca dingin menyergap. Kini, banyak orang mulai mengetahui bahwa ketika memasak mi, maka air rebusannya harus diganti. Jadi, mi yang sudah matang ditiriskan, lalu sebagai kuahnya, digunakan air rebusan yang baru.

“Mengapa Anda harus membuang air pada mi yang telah Anda masak atau tepatnya menggunakan dua kali proses perebusan? Karena bila airnya tidak dibuang, maka akan menimbulkan endapan penyakit dalam tubuh Anda,” ujar ahli gizi Dr Patricia S.Y. Wijaya kepada okezone usai peluncuran Healtimie di Swiss Belhotel, Mangga Besar, Jakarta , baru-baru ini.

Selain menimbulkan penyakit, Anda juga akan menimbun minyak dalam tubuh bila tetap menggunakan air yang digunakan untuk memasak mi sebagai kuahnya. Dr Patricia menegaskan, tanpa Anda sadari mi instan juga mengandung banyak minyak.

“Terlihat di saat Anda masak mi, maka air akan berubah warna karena banyak kandungan minyaknya,” bebernya.

Bukan sebatas minyak, air rebusan tersebut juga sudah mengandung bahan pengawet yang terkandung dalam mi. “Meskipun saat Anda konsumsi mi instan masih terdapat bahan pengawet, namun itu tidak sebanyak saat Anda mengonsumsi mi dengan kuah dari air rebusan pertama,” tutupnya.

sumber


Pemeriksaan rutin merupakan langkah tepat untuk mengantisipasi lebih dini risiko kanker payudara. Jika cukup jeli, tanda-tanda kanker bisa dideteksi sendiri dari kelainan-kelainan yang terdapat di sekitar jaringan payudara. Dikutip dari Shine, berikut ini adalah 7 kelainan yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara.
1. Benjolan

Gejala kanker payudara yang paling mudah dikenali adalah munculnya benjolan yang tidak normal. Benjolan itu bisa umumnya diraba sendiri, meski kadang-kadang hanya bisa diketahui keberadaannya lewat pemeriksaan mammograph. Benjolan yang keras dengan bentuk tidak teratur lebih perlu diwaspadai dibandingkan benjolan yang lunak dan bulat. Benjolan lunak biasanya dipicu oleh adanya kista, meski kista juga bisa mengeras jika mengalami pengapuran.
2. Pembengkakan

Meski tidak ada benjolan, payudara yang membengkak atau terasa berat perlu diwaspadai. Kehamilan dan retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak konsumsi garam sebenarnya juga bisa menyebabkan payudara membengkak, namun pembengkakan akibat kanker biasanya tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.
3. Iritasi kulit

Gejala kanker juga bisa diamati dari kulit payudara atau puting yang memerah, tebal dan bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul meski tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak memiliki alergi terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun dan lotion, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
4. Nyeri di bagian puting

Kista di payudara juga bisa menyebabkan rasa nyeri di bagian puting. Untuk membedakannya dengan kanker payudara, periksakan segera dan mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan ultrasonik yang bisa membedakan kista dengan sel kanker.
5. Puting tenggelam (nipple retraction)

Meski jarang, pertumbuhan sel kanker payudara di sekitar areola juga bisa menyebabkan puting tenggelam. Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan bertahan hingga beberapa pekan, ada kemungkinan terjadi traksi atau pengencangan kelenjar susu yang terjadi karena terdesak oleh sel tumor.
6. Cairan aneh di puting

Selain susu, cairan apapun yang keluar dari puting perlu diwaspadai terutama jika berwarna merah atau coklat. Biasanya dokter akan melakukan ductogram yakni sejenis mammograph untuk memeriksa kelainan kelenjar susu, lalu mengamati cairan yang keluar dengan bawah mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker di dalamnya.
7. Pembengkakan kelenjar getah bening

Kanker payudara selalu ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah ketiak. Periksakan segera untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, meski kadang-kadang infeksi juga bisa menyebabkan bagian ini membengkak.

sumber

Popular Posts