30 March 2010

KEDATANGAN "tamu besar" yaitu masa menopause, sering menjadi momok menakutkan bagi sebagian wanita. Padahal mereka tahu bahwa semua wanita pasti akan mencapai masa itu, tapi tidak semua wanita siap menghadapinya. Apalagi masa menopause sering dibarengi dengan berbagai keluhan, seperti hot flush, insomnia, sakit kepala, mood swing, dan sebagainya.

Gejala pada masa perimenopause ini mirip dengan PMS (pre-menstruasi syndrome) yang umumnya timbul menjelang haid. Penyebabnya sama, yaitu terjadinya perubahan hormon. Pada wanita menjelang menopause, penyebab utama adalah menurunnya hormon estrogen secara drastis.

Namun, Psikolog A Kasandra Poetranto Psi, dari Kasandra Persona Wacana memiliki cara pandang berbeda. "Menopause dianalogikan sebagai sesuatu yang negatif berdasarkan pada cara berpikir seseorang. Makanya wanita Indonesia cenderung di usia 45-50 tahun sudah menopause, sedangkan wanita di luar negeri? menopause tidak dipermasalahkan. Di Indonesia justru menjadi kambing hitam yang menutupi rasa tidak percaya dirinya," ungkap Kasandra ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Minggu (13/3/2008).

Menurut ibu tiga orang anak ini, sebagian wanita takut menghadapi menopause karena akan mengurangi peran atau kesempatan mereka berprestasi. Bila sudah demikian, umumnya beban stres mereka semakin bertambah, karena terbaginya pikiran untuk pekerjaan dan keluarga. Mereka dihadapkan pada berbagai perubahan dalam diri maupun kehidupan rumahtangga.

"Salah satu hal yang paling membuat wanita di Indonesia merasa takut menghadapi menopause karena jarang "dipakai" suami atau ketika suami mengalami 'puber kedua', maka strespun bisa meningkat. Sementara mereka yang secara sexually aktif maka tidak akan cepat menopause," jelas almamater Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu.

Menurutnya, meskipun menopause membuat sebagian wanita merasa tidak nyaman, tapi tidak berarti proses ini akan menghambat kinerja mereka. Semua tergantung pada pikiran masing-masing individu.

"Kalau Anda bisa mengisi pikiran yang positif tentang menopause, maka Anda pun akan lebih tenang menghadapinya. Makanya jadilah seorang pioneer yang menganggap bahwa usia selalu muda," imbuhnya.

Maka ketika dalam kondisi seperti itu, sambungnya, kaum wanita sudah dapat membekali ilmu melalui pembahasan tentang menopause. Didukung dengan perkembangan teknologi kedokteran juga semakin canggih untuk mengatasi berbagai ketidaknyamanan selama menopause. Selain itu, Anda pun dapat menghadapi masa menopause dengan cara alami yaitu yoga dan jalan kaki setiap pagi. "Kalau cara berpikir sudah berubah, seorang wanita tidak akan malu lagi untuk berolahraga atau melakukan kegiatan lain," pungkasnya.

Lalu, apa yang terjadi pada wanita yang aktif bekerja? Ternyata sebagian dari mereka berusaha menutupi keluhan mereka. Pasalnya, mereka takut keluhan itu bisa merugikan kedudukan dan profesionalisme mereka. Maklumlah wanita di masa menopause, biasanya sudah mencapai posisi puncak di bidangnya sehingga dituntut untuk mampu mengendalikan diri.

27 March 2010

Tidak sedikit perempuan mengeluh kalau dirinya menderita penyakit keputihan. Padahal belum tentu dirinya mengalami keputihan dalam arti penyakit. Tidak sedikit juga dari gadis-gadis remaja yang mengeluh keputihan, namun tidak semuanya benar-benar mengalami keputihan dalam arti gangguan atau penyakit. Tapi hanyalah pelendiran yang bersifat normal yang terjadi akibat pengaruh hormon seks yang mengatur siklus menstruasi.
Dalam pengertian umum, keputihan selalu diidentikkan dengan penyakit, padahal ini biasa terjadi dalam keadaan normal sekalipun. Sebenarnya, dalam suatu siklus menstruasi, di antara dua peristiwa menstruasi, terjadi pengeluaran cairan dari mulut rahim melalui dinding vagina. Tapi sifatnya makin hari akan semakin berbeda, dan setelah menstruasi cairan biasanya cenderung kental dan semakin jauh, semakin encer, yang pada akhirnya akan menjadi sangat cair seperti putih telur pada saat subur. Begitu siklusnya dan akan berjalan terus begitu selama keadaan wanita normal. Tidak sedikit perempuan yang mengeluhkan hal ini, dan biasanya akan semakin kuat bila cairan yang keluar semakin banyak. Sebenarnya cairan ini menandakan kesuburan si perempuan, yaitu berupa cairan bening seperti putih telur. Bahkan seharusnya, keluarnya cairan tersebut dijadikan pegangan agar pasangan mengetahui kalau anda dalam keadaan normal dan subur, dan untuk menegaskan kalau ini mempunyai manfaat yang besar, karena dapat digunakan sebagai patokan untuk merencanakan atau menghindari terjadinya kehamilan.
Memang, ada juga keputihan yang tidak normal, yang mengakibatkan penyakit, misalnya jamur dan bakteri. Tapi biasanya disertai dengan gejala-gejala lain, misalnya gatal, berubah warna atau berbau. Jadi keputihan seperti ini hanyalah suatu gejala dari penyakit yang ada, bukan penyakitnya sendiri.
Namun, hal ini acapkali dihubungkan dengan gangguan kesuburan, yang padahal penyebab utamanya adalah penyakit yang menimbulkan keputihan itu. Keputihan itu sendiri dapat menyebabkan terhambatnya kehamilan, karena perjalanan dan daya tahan hidup sel spermatozoa yang bergerak mencari sel telur untuk dibuahi menjadi terhambat. Karena itu, keputihan yang tidak normal seperti ini harus diatasi sesegera mungkin agar tidak memburuk.
Sebenarnya kedua jenis keputihan - baik yang normal maupun yang tidak, bisa dibedakan - terutama oleh perempuan itu sendiri. Yang tidak normal, seperti dikatakan sebelumnya, disertai gejala lain yang tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala itu di antaranya adalah, rasa gatal, bau yang mengganggu, perubahan warna cairan. Sedangkan keputihan normal terjadi tidak disertai gejala lain, tapi hanya mengikuti siklus menstruasi, dan pada umumnya akan hilang sendiri. Memang, untuk membedakannya diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, terutama pemeriksaan laboratorium. Setelah itu, barulah dapat diberikan pengobatan yang tepat.
Tidak semua wanita melakukan persiapan medis menjelang perkawinan. Padahal, risiko atau bahaya medis yang mungkin akan muncul setelah perkawinan bisa saja terjadi. Nah, penyakit dan kelainan apa saja yang harus diwaspadai sebelum perkawinan?
- Selaput dara tak berlubang
Kasus ini tak banyak, namun jika anak perempuan usia lebih 18 tahun belum juga menstruasi, harus dicurigai selaput daranya tak berlubang.
- Nyeri menstruasi
Sifatnya nyeri kejang berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan muntah, serta nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit.
- Endometriosis
Normalnya, lapisan endometrium hanya tumbuh di dalam dinding rahim. Karena suatu sebab, lapisan subur tempat tumbuhnya mudigah ini bisa tersasar ke organ atau bagian tubuh lain di luar rahim.
- Anyang-anyangan
Jika infeksi hanya bersarang di saluran kemih bawah, gejalanya hanya anyang-anyangan. Nyeri disayat, rasa panas sewaktu berkemih, biasanya di akhir berkemih. Saking nyerinya, sampai-sampai takut berkemih.
- Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi kemungkinan adanya empat penyakit pada wanita, yakni toksoplasmosis, rubella (campak Jerman), cytomegallo, virus, dan herpes kelamin, yang bisa bikin bayi dalam kandungan cacat. Sebaiknya, dilakukan sebelum kehamilan.
- Golongan darah
Yang tak kalah penting penting tentu pemeriksaan golongan darah. Selain faktor ABO darah, juga faktor rhesus.

Popular Posts