27 March 2010

Hindari Empat yang Terlalu:
- Terlalu muda untuk hamil (usia di bawah 20 tahun)
- Terlalu tua untuk hamil (usia di atas 35 tahun)
- Terlalu sering hamil (anak lebih dari 3 berisiko lebih tinggi)
- Terlalu dekat jarak kehamilannya (jarak kehamilan berikutnya kurang dari 2 tahun)
Hindari Tiga yang Terlambat:
- Terlambat membuat keputusan untuk mencari penanganan pelayanan medis kedaruratan.
- Terlambat tiba di sarana kesehatan bagi ibu hamil.
- Terlambat memperoleh pertolongan kedaruratan medis di fasilitas kesehatan.
Sinonim: Lagurus cylindricus L., Imperata arundinacea Grillo. Familiar Poaceae
Habitat dan Budidaya
Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Berkembangbiak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang.
Nama Daerah:
Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (Bali); Kii, Rii (Flores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon).
Nama Asing:
Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province) Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbo’w. Laos: hnha:z kh’a:. Thailand: yakha, laa laeng, koe bee (Karen, Mae Hong Son).
Nama Simplisia:
Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang
Penyakit yang dapat Diobati
Rimpang berguna sebagai pelembut kulit, peluruh air seni, pembersih darah, penambah napsu makan, penghenti pendarahan. Di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan, bahan kertas, dan untuk pengobatan kurap.
Bagian yang Digunakan
Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan
Pemakaian di Masyarakat
1. Sebagai peluruh air seni
49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.
2. Demam karena buang air kecil berdarah
1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun.
Komposisi
Akar: Metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, Beta-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin.
Dari basil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3′,4′,7 - trihidroksi flavon, 2′,3′ - dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pads 3-OH, flavanon atau isoflavon terdapat pads fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-OH, flavanon, atau isoflavon.
Sinonim: P. americans, Mill.
Familia: Lauraceae
Pohon buah dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tananhnya gembur dan subur serta tidak tergenang air. Walau dapat berbuah di dataran rendah, tapi hasil akan memuaskan bila ditanam pada ketinggian 200 - 1.000 m di atas permukaan laut (dpl), pada daerah tropik dari subtropik yang banyak curah hujannya.
Buah alpokat yang masak daging buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. Minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perkembangbiakan dengan biji, cara okulasi dan cara enter.
Nama Lokal:
Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat, plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera)
Penyakit yang dapat Diobati
Sariawan, melembabkan kulit kuring, kencing batu, sakit kepala, Ddrah tinggi (Hipertensi), Nyeri syaraf (neuralgia), nyeri lambung, Saluran napas membengkak (bronchial swellings), Sakit gigi, Kencing manic (diabetes melitus), Menstruasi tidak teratur.
Bagian yang Dipakai
Daging buah, daun, biji.
Manfaat
Daging buah:
- Sariawan.
- Melembabkan kulit kering.
Daun:
- Kencing batu.
- Darah tinggi, sakit kepala.
- Nyeri syaraf.
- Nyeri lambung.
- Saluran napas membengkak (bronchial swellings).
- Menstruasi tidak teratur.
Biji:
- Sakit gigi.
- Kencing manis.
Pemakaian
Untuk minum: 3 - 6 lembar daun. Pemakaian luar, daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.
Cara Pemakaian
1. Sariawan
Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
2. Kencing batu
4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daur randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
3. Darah tinggi
3 lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas setelah dingin diminum sekaligus.
4. Kulit muka kering
Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka dibasuh dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut mengering.
5. Sakit gigi berlubang
Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.
6. Bengkak karena peradangan
Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.
7. Kencing manis
Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil, kemudian direbus dengan air bersih sampai airnya menjadi cokelat. Selanjutnya disaring dan diminum setelah dingin.
8. Teh dan alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia) dan datang haid tidak teratur.
Data Penelitian
Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975).
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Daun mempunyai rasa pahit, kelat. Sedangkan biji sebagai anti radang, menghilangkan sakit.
Kandungan Kimia
Buah dan daun mengandung saponin, alkaloids dan flavonoida, Buah juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, dan quersetin.

Popular Posts